39

2.1K 316 43
                                    

Betapa terkejutnya Aldebaran saat ia masuk, ia melihat Andin yang sedang menangis meraung raung.

Andin membelalak saat ia melihat suaminya ada di dalam kamar hotel.

Sedetik ia terdiam, sedetik kemudian ia kembali menangis.

"Ma, ini kunci kamar mama, dan ini punya tante" ucap Elsa seraya menyerahkan kartu kunci kamar

Aldebaran pun langsung menghampiri, dan memeluk Andin.

"Pergi mas" ucap Andin

Aldebaran terkejut. Pasalnya Elsa tadi bilang bahwa istrinya itu mencarinya, namun ketika ia sudah bertemu, Andin malah mengusirnya.

"Engga. Saya ga akan pergi sebelum kamu tenang, saya ga akan tinggalin kamu" ucap Aldebaran seraya memeluk Andin

Tangisan Andin makin kuat, ia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan pelukan Aldebaran. Namun nihil, tenaganya terkalahkan.

"Kamu jahat mas kamu jahat" pekik Andin

"Mah.. tolong bawa Aiden sama Alana keluar dulu ya. Biar Al di sini sama Andin" ucap Aldebaran

Rossa, dan Sarah akhirnya membawa Alana dan Aiden ke kamar mereka, membiarkan Andin dan Al menyelesaikan masalah mereka.

"Udah ya marahannya.. maafin saya. Saya udah nyakitin hati kamu-"

"Iya. You broke my heart really really bad" sela Andin

"Iya saya tau. Saya minta maaf. Mungkin maaf saya ga bisa balikin hancurnya hati kamu karna perkataan saya tadi pagi, saya menyesal Ndin"

Pelukan Aldebaran melonggar.. Andin pun menatap suaminya itu.

"Kasih aku waktu ya.. aku masih mau sendiri. Masih mau mikir, masih mau menangkan hati aku" ucap Andin

"Ya Allah.. gimana mau tenang.. sebentar sebentar mood kamu berubah.. tadi marah.. sekarang nangis.. sebentar lagi apa?" batin Aldebaran

"Iya.. saya kasih kamu waktu sendiri. Tapi bukan untuk berpikir menceraikan saya, kalo itu, saya ngga pernah akan mau"

Andin tiba tiba tertawa.

"Hahahaha. Aku kan istri gila, ga waras. Buat apa kamu ngarepin aku?"

*DEGGGG*

Ucapan Aldebaran tadi pagi kepada Andin, di kembalikan Andin kepadanya. Membuat hatinya terluka atas ucapannya sendiri.

Aldebaran sadar, ia sudah terlalu kelewatan. Terlalu banyak kesalahannya pada wanitanya itu.

"Udah ya.. udah.. saya ga maksud ngomong gitu. Saya kemarin capek, saya salah"

Andin membenarkan posisi duduknya, ia memeluk lututnya seraya menatap suaminya itu.

"Kalo aku boleh tau, kamu sibuk apa mas?"

"Ya kerja.. saya lagi banyak proyek"

"Kamu tau ga mas? Hal yang paling buat hati aku hancur apa?" tanya Andin pada Aldebaran

"Apa?" tanya Aldebaran

CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang