35

2K 301 26
                                    

"Sialllll!!!" pekik Elsa saat ia menutup pintu yang menghubungkan ruang tengah dengan halaman belakang itu.

Roy yang sedari tadi berjalan di belakang Elsa pun terkejut.

"Apa sih? Lo kenapa?" tanya Roy pada Elsa.

"Si brengsek bebas Roy. Dia bayar bail" ucap Elsa.

"Hmm.. gue rasa berita dia nyelakain Andin udah sampe kuping keluarganya sih Sa. Gue yakin. Makanya dia di keluarin, biar ga malu malu in"

"Tapi kan ga ada yang tau dia anggota keluarga Widjaja, Roy?"

"Kita ga tau pasti Sa. Bisa aja emang Harris sama pak Chris itu kerja sama, mau ngehancurin keluarga kita. Dimana Andin anak om Surya, Al anak papa Har. Ya make sense dong. Selain rekan bisnis, Harris juga punya dendam tersendiri" ucap Roy.

"Licik juga ya. Hahaha" ucap Elsa yang kemudian terkekeh.

"Kita bisa lebih licik" ucap Roy.

Mereka bertatap tatapan, entah apa yang ada di kepala kedua anak manusia itu, mereka pun menyeringai bak psikopat.

"Langsung aja kali ya? Ke rencana besar kita? Toh mba Andin udah lahiran. Aman sih harusnya" ucap Elsa.

"Oke. Besok kita obrolin sama Angga, lo kosongin jadwal besok ya" ucap Roy.

"Siap bos"

Elsa, dan Roy pun masuk ke dalam rumah lagi.

"Kalian darimana?" tanya Andin.

"Nyari angin bentar mbak" jawab Elsa.

Andin pun mengangguk, dan berjalan keluar menyusul Al yang sedang menggendong Alana.

Hanya tersisa Elsa dan Roy di meja makan, pasalnya Rossa sudah berangkat mengantar Aiden ke sekolah.

—————
—————

"Bye papa.. semangat kerjanya" ucap Andin dengan melambaikan tangan Alana ke arah Aldebaran.

"Mbak.."

Andin langsung menoleh, ternyata sang adik sudah ada di belakangnya.

"Iya? Kenapa Sa?"

"Gue balik ke rumah ya. Kasian mama sama papa cuma berdua di rumah" ucap Elsa.

"Iya. Kamu balik sama siapa? Mba anter ya?"

"Udah.. ngga usah mba. Gue udah telfon pak Darmo tadi, nanti dia yang jemput" ucap Elsa.

"Gitu? Ya udah"

Alana tiba tiba menangis.

"Kenapa nak? Alana mau apa sayang?" tanya Andin

"Kepanasan kayaknya mbak, tuh pipinya udah merah kayak tomat" ucap Elsa seraya menoel pipi ponakannya itu.

Andin pun berjalan masuk ke dalam rumah, di ikuti oleh Elsa.

Andin pun masuk ke kamar Alana, dan Aiden untuk menyejukkan diri, dan menyusui Alana.

Tiba tiba ada pesan masuk dari Aldebaran.

"Hubs🤍"

"Saya udah sampai di kantor ya Ndin."

CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang