CINTA

17

Setelah menidurkan Aiden, Andin lanjut memberes-bereskan barang barangnya.

*TING TONG*

Ternyata Christen dan Harris.

Mereka membawa sekotak kue UNION.

"I thought you might like this" ujar Christen sambil memberikan sekotak kue kepada Andin seraya masuk ke kamar Andin.

Translate: "Saya pikir anda akan menyukai ini"

Setelah mempersilahkan temannya masuk, Andin tetap lanjut membereskan barang-barang.

"So? How is it?" tanya Harris pada Andin

Andin langsung memberhentikan aktifitasnya dan duduk di sofa bersama Christen dan Harris.

"I don't know.. i guess it went well, on my side" ucap Andin di akhiri dengan tawanya

Translate: "Saya tak tau, tapi saya rasa itu berjalan dengan baik, dari sisi saya"

"Why? What happen?" tanya Christen pada Andin

Translate: "Kenapa? Apa yang terjadi?"

"We got in to a big arguments at first, but it's fine i can handle him"

Translate: "Kami terlibat dalam pertengkaran besar awalnya, tapi tidak apa. Saya bisa mengatasi dia"

"He insisted to drive me to the airport" ujar Andin

Translate: "Dia memaksa untuk mengantarku ke bandara"

That's great, Lana. Don't be too hard on your self, think about Aiden" ucap Christen

Translate: "Itu bagus, Lana. Jangan terlalu keras pada dirimu, pikirkan Aiden"

Akhirnya Andin, Harris, dan Christen bersenda gurau, menceritakan kejadian hari ini bergantian.

Setelah itu mereka kembali ke kamar masing-masing, membiarkan Andin dan Aiden beristirahat.

Pagi harinya,

Aldebaran mengabarkan bahwa ia sudah sampai di hotel.
Andin akhirnya menjemputnya di lobby.

Aldebaran terus mengalungkan tangannya di pinggang Andin, membuat Andin nyaman, dan sesekali menggeliat geli karna tangan Al tidak tinggal diam.

Sesampainya di kamar, Al langsung mencari Aiden.

"Masih tidur, Al. Lagian kamu dateng pagi sekali" ucap Andin yang sadar bahwa Al mencari anaknya.

Andin membuka sweater dan celana yang ia gunakan untuk menjemput Aldebaran tadi, dan menyisakan baju tidur yang ia kenakan.