28

2.2K 268 27
                                    

"Astaghfirullahaladzim Ndin!"

"Ini kenapa? Ini kenapa Andin bisa begini Sa?" tanya Aldebaran pada Elsa

"Tt-tadi mba Andin marah marah sama Oliv, Al. Terus hampir jatoh juga gara gara di sandung kakinya sama Oliv-"

"MAAAS! SAKIT" teriak Andin sambil memegangi perutnya

Aldebaranpun ketakutan.

Tapi sorot matanya tiba tiba berubah menjadi kebencian. Ia berdiri, dan beranjak ke ruangan di dekat situ.

"Mulai hari ini, kamu saya pecat" ucapnya

Tanpa menunggu jawaban, Aldebaranpun langsung pergi, dan menggendong Andin.

"Sa, kamu sama Rendy sama Aiden nanti nyusul aja ya. Saya mau bawa Andin ke rumah sakit sekarang juga" ucap Aldebaran

"I-iya Al. Gue telfon mama ya" ucap Elsa

Aldebaranpun menggendong Andin sampai ke parkiran, dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Tangan kanannya yang memegang setir, sementara tangan kiri Al tak henti hentinya menggenggam tangan Andin yang sedari tadi masih merasa sakit di bagian perutnya.

"Ya Allah.. semoga Andin dan anak hamba ga kenapa kenapa ya Allah" batin Aldebaran

Siloam Hospitals Semanggi

"SUS! Tolong.. tolong brangkar" teriak Aldebaran

Aldebaran pun menggendong Andin ke brangkar yang sudah di bawa oleh suster.

Sampailah mereka ke IGD.

"Maaf pak, istrinya kenapa ya?" tanya seorang dokter yang menghampiri mereka di IGD

"Istri saya sedang hamil dok, terus tadi dia emosi dan hampir jatuh. Tolong dok tolong lakukan yang terbaik untuk istri saya dan anak saya" ucap Aldebaran

"Baik pak, bapak silahkan menunggu di luar dulu ya"  ucap dokter yang bernama Ines itu.

"Sus, tolong hubungi dokter Linda. Sekarang sus. Saya rasa kondisinya mengkhawatirkan soalnya" ucap dokter Ines setelah mentensi Andin

"Saaakittttt masshhhh"

Aldebaran yang tadinya sudah melangkah menjauhpun kembali karna teriakan Andin.

"Andin.. Andin.. yang kuat ya" ucap Aldebaran saat tangannya di genggam kuat oleh Andin

"D-dok.. saya mau di temenin suami saya dok" ucap Andin

"Baik bu" ucap dokter itu

"Pak.. bu.. di lanjut tangani sama dokter Linda ya. Saya permisi" ucap dokter Ines

"Baik. Terima kasih dok" ucap Aldebaran

"Siang pak. Ada keluhan apa?" tanya dokter itu

Aldebaranpun menjelaskan kejadian tadi.
Dokterpun memberikan suntikan pada Andin, dan tangan Andinpun di infus untuk menggantikan cairan yang hilang agar tidak mengalami dehidrasi.

Setelah memeriksa Andin dengan usg, dan memberikan suntikan penguat kandungan, dokter itupun menjelaskan yang terjadi dengan Andin.
Andinpun sudah jauh lebih tenang.

"Gimana dok?" tanya Aldebaran

"Begini pak, orang saat hamil itu sangat rentan. Harus sangat di jaga kondisinya, emosinya, dan jangan sampai stress pak. Karna kalau ibu terus terusan tertekan dan sering marah marah, resikonya fatal pak. Ini bisa menghambat aliran darah dan oksigen ke janin yang sedang dikandung. Pasalnya kondisi jantung dan tekanan darah akan naik saat sedang marah, saat itu hormon adrenalin dan epinefrin yang memicu stres dan ketegangan dapat menyebabkan pembuluh darah mengerut."

CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang