26

2.2K 273 29
                                    

Setelah makan malam.. Andin dan Elsa membereskan piring. Sementara Aldebaran, ia sedang menelfon Rendy.

"Gimana Sa? Kamu udah telfon Ricky?" tanya Andin pada Elsa

"Ga di angkat mba. Kayaknya dia mabok deh semalem... makanya jam segini belom bangun" ucap Elsa

"Di sana jam berapa sih?" tanya Andin

"Hampir jam sembilan pagi mba" jawab Elsa

"Yaudah. Kamu tungguin. Yang sabar, jangan pake emosi dulu ya. Kita ga tau apa yang terjadi semalam" ucap Andin seraya mencuci

"Aww"

"Astaghfirullah mbaaa" pekik Elsa

Mendengar pekikkann Elsa, Al langsung menghampiri istri dan adik iparnya itu.

"Kenapa kenapa?" tanyanya

Andin yang masih menahan perih tersayat pisau itu hanya bisa menggelengkan kepalanya

Aldebaran pun mendekat.

"Ya Allah Ndin. Kamu tuh ngapain kok bisa sampe kena pisau begitu?"

Aldebaranpun mengambil telunjuk Andin dan mengisap darah yang mengalir itu.

"Ekhemm"

Elsapun berjalan ke arah kulkas, dan mengambil sebuah es batu.

"Nih mba, lo teken di sayatan pisau tadi" ucap Elsa seraya menyerahkan sebuah es batu.

Setelah di obati oleh Aldebaran, Andinpun masuk ke kamar untuk beristirahat, begitu juga dengan Elsa.
Sementara Al, dia masih ada di ruang depan, bertelfon telfon dengan Rendy.

Ya, malam malam. Karna di Jakarta baru pagi. Di mana hari baru mau mulai, dan di Boston hari sudah mau berakhir.

"Bosen deh.. ke kamar Elsa deh" ucap Andin

Andinpun berjalan keluar kamar, dan mendapati sang suami sedang berkutat di depan laptopnya.

Andin yang tadinya hendak ke kamar Elsa, membelokkan dirinya ke dapur.

"Kamu mau ngapain hey? Kok ga istirahat aja di kamar?" tanya Aldebaran saat melihat Andin yang hendak berjalan ke dapur

"Mau ambil gelas mas. Haus aku" jawab Andin

"Yaudah kamu sini aja. Saya ambilin" ucap Aldebaran

"Mas.. aku cuma mau ambil gelas. Udah ya, kamu lanjut aja" ucap Andin

Andinpun berlalu, ke dapur.

Chamomile Tea.

Setelah menuang air panas dari kettle, Andin mengantar teh itu ke pada suaminya.

"Di minum mas" ucap Andin seraya meletakkan secangkir teh itu di meja

Aldebaran tersenyum, dan mengangguk.

"Aku di kamar Elsa sebentar ya" ucap Andin

"Iya sayang"

Andinpun berjalan, berlalu ke kamar Elsa.

Sementara Al, ia hanya memandangi punggung Andin yang semakin menjauh darinya.

"Terima Kasih ya Allah. Hamba punya istri yang begitu baik, sabar, dan begitu menyayangi hamba" gumam Aldebaran

"Hmm.. chamomile tea"  ucap Aldebaran sesaat setelah ia menyeruput teh dari Andin

Sementara di kamar Elsa, Andin dan adiknya itu sedang asik melihat lihat tas.

Hingga pada akhirnya, Elsa menunjukan sebuah foto tas.

"Mbak, liat deh. Gemes kan?" tanya Elsa pada Andin

CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang