05

3.2K 245 5
                                    

Andin kini tengah membantu mama Sarah dan bu Rossa di dapur.

"Ndin, tangan lo kenapa?" tanya Roy yang melihat siku Andin

Roy tau bahwa tidak seharusnya bicara soal tangannya, tapi biarlah dia yang bertanya dari pada Elsa.

Andin langsung gelagapan bingung menjawab pertanyaan Roy

"Engga gapapa" jawab Andin

Mama Sarah langsung mengambil tangan Andin, di perhatikan dari atas sampe telapak tangan Andin.

"Ndin? Ini kenapa sikunya?" tanya mama Sarah

"Engga ma, gapapa. Andin gapapa"

"Jawab jujur Andin, kamu kenapa? Inget, ga ada bohong bohong sama mama"

"Em.. Andin tadi jatoh ma, di depan toko kue"ucap Andin

"Elsa? Apa bener?" tanya Sarah pada anaknya

Elsa mengangguk

"Ya Allah nak, hati hati dong" ucap Sarah

"Andin, udah di obatin belom?"tanya Rossa pada Andin

"Tante, kotak P3K ada? Biar Elsa yang obatin mba Andin" ucap Elsa

"Ada. Kikii kikiii"

"Iya bu? Ada yang bisa kiki bantu?"ucap Kiki, sang ART di rumah megah ini

"Tolong ambilin kotak P3K ya, Ki. Bawa ke ruang tengah" ucap Rossa

Kikipun mengangguk.

Andin, Elsa dan Roy pun akhirnya pergi ke ruang tengah.

"Mbak. Biru tuh" ucap Elsa

"Udah. Mba gapapa"ucap Andin

"Yaudah, ini yang luka gue bersihin dulu"

"Mba Elsa, ini kotak obatnya" ucap Kiki

"Loh mba Andin kenapa?" tanyanya

"Gapapa Ki, tadi saya jatuh" jawab Andin

"Walah.. mbok ya hati hati mba" ucap Kiki

Andin mengangguk, "Terima Kasih ya Ki"

Elsapun mengobati siku kakaknya yang luka itu.

"Ndin? Kenapa?" tanya Al yang baru saja datang

"Andin jatoh" jawab Roy

"Tadi mba Andin-"

"Ngga, aku gapapa" ucap Andin

Andinpun berdiri dan pergi dari hadapan 3 orang itu.

"Bentar" ucap Al yang kemudian menyusul Andin keluar

Al pun menyusul Andin kehalaman belakang.

"Andin.. ndin.. pelan pelan itu batunya baru di cuci, licin" teriak Al

Benar saja, Andin terpeleset. Untung Al dengan sigap menahan Andin.

"Sampe kapan saya harus nangkep kamu gini?" ucap Al

CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang