Bagian 4

109 8 5
                                    

now playing:really like you-Carly r.🎵


Malam itu,Aytari mendapat tawaran menjadi partner salah satu anak geng motor,sungguh dia tak tau itu siapa,dia hanya mengetahui bahwa lelaki itu tampan. Toh,dia pecinta cowo tampan.

"Kenuuuuu guee!mananih partner gue yg katanya gantenggg"sorak heboh Aytari.

"Selow cantik,itu dia orangnya yg naik motor gede warna hitam"sontak Aytari langsung melihat ke arah yang ditunjuk Kenu,sahabatnya.

"Hah?!kak Lucky?!"
Betapa kagetnya Aytari saat cowo itu membuka helm fullface nya.

"Hm"jawab singkat Lucky padanya yang membuat Aytari takjub.

"Gila sih,nikmat tuhan banget ini!"

"Lo yang jadi partner gue?"tanya Lucky to the point.

"Iya nih beb"jawab Aytari.
Lucky hanya menatap Aytari datar,
"naik cepet".

_

"Tadi Aytari keluar?"tanya Angkasa saat Mentari kembali menatap layar handphonenya. Mentari mengangguk,"iyaa Kasa sayang. Biasa,dia suka keluar. Main malem",
"Ooh gitu".

"Kasa,aku mau curhat boleh ga?"tanya Mentari memelas.
"Ehm,jagan malem ini deh. Besok gimana?pas kita belajar bareng di cafe deket sekolah,oke?"tawar Angkasa.

Mentari terpaksa mengurungkan niatnya untuk menceritakan perihal masalahnya hari itu karena melihat kekasihnya sudah mengantuk karena menemaninya belajar sampai larut. Ya,sudah biasa memang. Angkasa yang selalu menolak mendengar keluh kesalnya terhadap dunia. Padahal Mentari amat sangat membutuhkan sandaran,Dan dia tak memiliki satupun orang yang peduli padanya.

_

"SATU..DUA..TIGA GO!"
teriak lantang sang pemandu balap malam itu membuat Lucky tancap gas sekencang mungkin tak lupa mengingatkan cewek yang ada dibelakangnya untuk berpegangan erat,
"Pegang erat. Gue gamau tanggung jawab kalau lo kenapa kenapa",

"Bilang ajaa kakak peduli sama gue yakan?"jawab Aytari setengah berteriak. Aytari bersorak kegirangan sekali.
"Fuck u!gue sama Lucky bakal menang bangsat!ahahah"teriak Aytari terhadap lawannnya sambil mengacungkan jari tengahnya.

Melihat hal itu dari kaca spion,Lucky tersenyum tipis,
manis juga nih adek Riri,batin Lucky sedikit smirk setelah itu.

Setelah kebut kebutan,akhirnya Lucky memenangkan pertandingan tersebut. Sorak sorakan terdengar saat motor mereka melewati garis finish,reflek Lucky merangkul pundak Aytari saat mereka turun dari motor.
"Cie,meluk meluk gue. Jatuh cinta juga kak?"goda Aytari.

Lucky yang tersadar segera melepaskan rangkulannya. dia menatap Aytari yang kegirangan dengan kesal,
"Cuma reflek. Gausah geer lo"kesal Lucky sambil memundurkan wajah Aytari dengan jari telunjuknya. Setelah itu,Lucky pergi meninggalkan arena balap.

"Gue ikut lo ya?sekalian pulang ehehe"pinta Aytari memohon.

"Ck,gak. Ntar Angkasa bogem gue kalau ketauan jalan sama adek pacarnya",

"Gue telfon nih kak Angkasa,biar diijinin oke oke?"mohon Aytari lagi,
"yaudah naik. Ribet lo".



Setelah mematikan telfon Angkasa,Mentari bersiap untuk tidur. Ketika ia akan mematikan lampu,pintu kamarnya digedor oleh Maya,
"Mentari!adek kamu manasih?tadi mama cek dikamarnya gaada".

Deg!

Mentari membeku ditempat mencari alasan yang tepat. Baru kali ini Aytari ketahuan sedetail itu. Dan baru kali ini,Aytari tak mengunci pintu kamarnya. Mentari panik sendiri.

"Duhh gue harus bilang apaa",
"Mentari!Aytari tidur sama kamu ya?"tanya Maya sembari menggedor pintu kamarnya lagi.

"I..iya ma!Aytari bilang kamarnya panas. jadi dia tidur dikamar aku"jawab cepat Mentari.
"Buka pintunya!mama mau lihat!".

Sontak Mentari bertambah panik mengingat Aytari yang tak kunjung pulang.
"Aya..cepet pulang sampe kapan lo nyusahin gue.."





"Udah. Sampe sini aja,kak"ucap Aytari saat sampai didepan gang rumahnya. Ia tau keadaan rumahnya pasti sedang gawat,mengingat HP nya bergetar terus menerus.

Kening Lucky berkerut,"kenapa?takut ketauan lo?",
"Ortu gue strict. Gue aja keluar diem diem ,kalau ketauan bisa mati gue"ucap Aytari setelah turun dari motor Lucky.

"Gue masuk ya. Makasih tumpangannya ganteng"sambung Aytari sembari mengedipkan sebelah matanya.

Ketika,Aytari akan masuk ke gang rumahnya,panggilan Lucky membuatnya balik badan.
"Ambil nih bagian lo. Makasih udah jadi partner gue,Malam ini"setelah memberi beberap lembar uang seratus ribu,Lucky langsung pergi meninggalkan Aytari yang sumringah kegirangan.

________

"Mentari!cepet buka. Lagi ngapain sih!"gedor Maya tak sabaran.

"Sa..sabar ma!Aku lagi dikamar mandi bentar"teriak Mentari dari kamar mandi. Mentari terus menerus menelfon adiknya itu. yang tak dijawab sedikitpun.
"manasih lo dek?",

BRAK!

Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan wajah ibunya yang terheran,"ngapain di kamar mandi lama lama?untung Aytari kebangun bukain pintu"ucap Sang ibu yang berada di samping Aytari yang sudah memakai setelan kaos dan celana pendek. Aytari memakai baju daleman yang tadi ia pakai bersamaan dengan jaket kulit hitamnya.
hah?!dia udah balikk?,tanya Mentari dalam hati.

"Aah..aku kebelet. Tapi ternyata cuma sakit perut doang"jawab Mentari sembari keluar dari kamar mandi.
"mau haid itu"jawab enteng sang ibu.

Memang dari dulu ibunya tak pernah peduli terhadap rasa sakit yang dirasakan fisiknya,ibunya selalu menganggap sepele.

"Untung kan gue cepet pulang,untung gue dianter pake motor"ucap Aytari saat Maya sudah keluar dari kamar Mentari.

"Diantar Mahesa lagi?udah dong Aya,berhenti gangguin pacar orang!"bentak Mentari.

"Apaansih lo!nethink mulu. Gaperlu tau,gue gamau cowo yg gue deketin risih cuma karena keposesifan lo yang gak jelas!"ucap Aytari kesal. Diapun meninggalkan kamar Mentari sembari mencampak 2 lembar uang seratur ribu,
"nih buat lo!".

Mentari menghela napas sembari memungut uang yang berserakan. Sesungguhnya,Dua kakak beradik ini saling peduli,Aytari sangat menyayangi kakaknya. Tapi,Ego berhasil menutupi rasa sayangnya pada Mentari.

to be continued...
-Vanillawra,2021

SunSky(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang