Bagian 22

60 6 0
                                    

●Now playing:To my youth-BOL4

   Acara festival sudah selesai. Kini Mentari sedang menunggu jemputan Bumi. Ia sudah berganti pakaian menjadi kaos hitam polos dan rok jeans. Ia bahkan heran bagaimana bisa Nadya hanya memakai kemeja saat pengambilan trofi.

tinn tiin!

"Hoy!abang ganteng datang!"sapa Bumi yang membuka kaca jendelanya. Mentari hanya memutar bola matanya malas saat masuk ke dalam mobil.

"Eh Aya gak ikut kita?kasian mimi udah kangen"ujar Bumi yang masih diam ditempat. Ia mengedarkan atensinya ke area parkir sekolah,berusaha mencari keberadaan Aytari.

"Eh!Vanilla!"teriak Bumi saat melihat Vanilla berjalan sendirian. Vanilla pun berlari kecil ke arah kaca mobil Bumi.

"Kenapa kak?"tanya Vanilla.

"Gak bareng Aya?soalnya mau ajak dia pulang nih"sahut Bumi yang masih memandang ke area sekolah.

"Loh kirain Aya pulang sama kak Mentari. Soalnya dia ngilang setelah pengumuman tadi"gumam Vanilla yang juga terlihat keheranan. Bumi dan Mentari menghela napas. Memang susah menghadapai Aytari yang keras kepala dan labil.

"Yaudah Vanilla bareng kita aja pulangnya yuk!"ajak Bumi seraya mengerlingkan sebelah matanya. Vanilla pun menjadi gugup.

"Maapin abang gue yang gatel ini ya Van",Mentari pun memukul pundak Bumi. Bumi ini jago ngerayu anak orang tapi gak pernah mau pacaran. Aneh!

"Gausah kak,Vanilla lagi nunggu supir Vanilla kok"tolak Vanilla pada Bumi.

Bumi pun hanya mengangguk. Vanilla langsung pamit dan mengatakan akan memberi info kalau saja Aytari pulang kerumahnya. Bumi pun melajukan mobilnya menjauh dari gedung sekolah.

"Lo habis dari kantor bang?"tanya Mentari basa basi.

"Iyalah. Gak lu liat gue pakai jas ribet gini"omel Bumi yang terlihat keren disaat seperti ini. Mentari pun tersenyum jahil,
"ah kalau lo bukan abang gue,gue gebet deh bang!"ucap Mentari yang memeluk lengan Bumi.

Bumi bergidik geli dan menggelengkan kepalanya,
"memang pesona gue membutakan siapapun. Anak ABG kayak Vanilla terpesona gak ya?".

Mentari lantas berdecak dan menoyor kepala abangnya itu. Bumi pun terkekeh dan mengelus rambut sang adik.

"Ayo mampir ke minimarket dulu. Kita jajan sambil ngabisin ATM card gue"ujar Bumi yang berhasil menambah mood Mentari setelah kacau saat melihat Angkasa nya lagi lagi pulang bersama Putri.

___




  Aytari buru buru datang ke night-cafe saat Farhan-ayahnya menelfon. Ia mengajak Aytari untuk bertemu disini. Aytari antusias sekali. Ia rindu pada papanya yang sudah 3 bulan tak pernah bertemu.

"Papa!"sapa Aytari saat melihat Farhan dengan setelan jas kantor.

Farhan terlihat lebih fresh dan bahagia dibanding bersama ibunya dulu. Apa dia pun harus belajar ikhlas seperti kakaknya?

"Anak papa apa kabar?"sahut Farhan seraya mengelus rambut Aytari. Aytari mengangguk tanda ia baik baik saja.

"Papa cuma mau ngasih tau satu hal yang pastinya kamu harus tau,pastinya papa udah bicarakan ini sama Mentari"ujar Farhan membuka percakapan. Aytari yang sedang makan pun memfokuskan pandangannya ke arah Farhan.

"Awalnya memang Mentari kaget. Tapi kakakmu itu memang sudah dewasa. Dia bilang,dia bisa menerimanya asal papa dan mama mu bahagia"sambung Farhan.

Jantung Aytari kini berdetak sangat kencang. Ia takut kisahnya berakhir seperti kisah kisah tragis lainnya.

"Sebentar lagi,kamu punya saudara baru,Aytari".

SunSky(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang