Angkasa pulang ke rumah setelah melepas penatnya tadi. Password website berhasil diganti oleh Gio dan Fallen. Ia merasakan ada sesak menjalar ditubuhnya saat mengingat perkataan Mentari tadi.
Apa memang dia keterlaluan?
"Anak bunda kenapa lagi ini?". Regina datang membawa susu hangat dan camilan ke ruang keluarga. Angkasa menidurkan kepalanya di bantal sofa. Ia mencoba menenangkan pikirannya.
"Kenapa?Mentari lagi?"tebak Regina tepat sasaran. Angkasa hanya mengangguk dan menceritakan kejadian hari itu. Regina tersenyum tipis dan beralih mengelus rambut putra kesayangannya itu.
"Bunda gak percaya kalau Mentari seperti itu. Dia itu anak baik,Sa. Manis sekali,ramah,dan tulus. Gak mungkin dia ngelakuin hal murah begitu"ucap Regina yang membayangkan senyuman Mentari. Angkasa menghela napas berkali kali.
"Tapi bun,dia pun gak izin kalau mau pergi".
Regina pun tertawa,"loh,tadi Mentari bilangnya sama kamu kan kamunya yang sibuk sama Putri. Gimana sih?"
"Saran bunda ya,ngertiin posisi Mentari kalau kamu juga pengen dihargai. Orang bisa berubah loh kalau disakitin terus. Emang mau Mentari yang kelewat baik itu berubah ke kamu?gak kan?".
Angkasa hanya berusaha menyerapi kata kata bundanya. Memang benar,disini dia terlalu kelewatan membentak Mentari padahal gadis itu sudah berusaha berbicara padanya.
"Dan..sebisa mungkin jauhin Putri. Bunda punya feeling gak enak sama dia"
_
"Ian,Ky. Gue sebenernya pengen ngomong serius"Haykal membuka percakapan ketika kelas masih sepi dan Angkasa belum menunjukkan batang hidungnya.
"Sok serius lu,Kal"cibir Adrian dan dibalas kekehan tipis oleh Lucky yang fokus bermain game di hpnya.
"Putri punya rencana buat nyelakain Mentari"ucapan Haykal membuat Adrian yang sedang minum memuncratkan minumannya ke wajah Lucky yang sedang melongo.
Haykal menggelengkan kepalanya seraya bergidik,bagaimana bisa temannya ini bercanda disaat genting?
"Gue serius kampret!"umpat Haykal.
Lucky menatap serius bola mata Haykal. Ia tak menemukan candaan di mata Haykal maka ini memang sangat serius.
"Lo denger dari mana?"tanya Lucky yang sudah menatap lekat Haykal.
"Gue gak sengaja denger pas dia bicara sama cewek gitu,gue gak begitu kenal,terus gue ngikutin dia ke gedung tua terbengkalai. Dan dia udah kerjasama sama banyak preman buat ngehajar Mentari"Adrian yang mendengar itu langsung menggeram kesal. Dia yang awalnya tak mempermasalahkan kedekatan Putri dan Angkasa menjadi sangat benci melihat Putri.
"Jadi apa rencana lo?harus kita kasih tau Angkasa?"tanya Adrian.
"Jangan,kita semua tau Angkasa gegabah dan ceroboh. Bisa aja dia ceritain rencana kita ke Putri dan gagal"cegah Lucky sedikit berbisik karena kelas mulai ramai.
Haykal pun mendekat ke arah 2 cowok itu dan membisikkan rencananya.
"Oke,call Aksa,Fallen dan yang lain. Pulang sekolah kita bicarain"ujar Lucky. Adrian pun mengangguk sementara Haykal menyusun rencana untuk menolong Mentari dari nerakanya.
_
"Woi!gimana lo sama kak Fallen?aman?"tanya Mentari pada Nadya.
Saat ini,mereka sedang menikmati mie ayam bu Sumi kesukaan mereka. Naya sudah masuk sekolah setelah berlama lama berteman dengan obat obatan. Dia terlihat lebih fresh karena memotong rambut panjangnya yang sepunggug menjadi sebahu.
Buang sial katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SunSky(Selesai)
Teen Fictionini tentang aku dan seribu masalah yang aku hadapi. Tentang Mentari yang berusaha berdiri sendiri ditengah tengah kepingan kaca yang sewaktu waktu bisa melukainya. "kapan gue jadi nomor 1 di hidup lo?" "tapi dia butuh gue,Mentari" "tanpa lo sadar di...