Bagian 12

80 5 0
                                    

 

   Malam itu,suasana rumah hening. Farhan sudah tak ada dirumah sejak kejadian tadi sementara Maya mengurung diri dikamar.

Mentari terbangun jam 12 malam. Matanya sembab karena menangis. Ia pun mencoba menelpon Angkasa,disaat seperti ini ia sangat butuh sandaran.

"Halo?",
Mentari kaget karena yang mengangkat telfonnya adalah suara cewek. Ia melirik jam,ini sudah tengah malam.

Kenapa Angkasa bersama seorang cewek?,
"Ini siapa?".

"Oh Mentari ya?gue Putri. Maaf ya hpnya Angkasa sama gue,dianya lagi ngumpul sama Lucky ditongkrongan."ucap Putri santai.

"Kok lo ada?"sungguh,Mentari sudah tak sanggup ingin menangis kali ini.

"Cowo lo gue pinjem ya malem ini eheh,main main aja kok"ucap Putri yang terkekeh tanpa rasa bersalah sama sekali.

Tangis Mentari ingin pecah saat itu juga. Ia pun mematikan telpon dan menangis sejadi jadinya dengan posisi menekuk lutut dan menutup wajah sembabnya diatas lututnya.

"Gue harus curhat ke siapa lagi..".
Seketika Mentari teringat seseorang,ia pun mencoba menelpon orang tersebut.
"Halo kak?gue butuh lo".

 
________




  Sementara itu,Aytari tengah berada di area balap liar.  Ia ingin melampiaskan emosinya hari ini. Dengan dijemput Mahesa,sekarang ia sampai di area terlarang ini.

Persetanlah jika Tiara akan melabraknya lagi,Aytari ingin bersenag senang.

"Kenu!gue pengen balapan!"rengek Aytari.

"Gak gila lo!nanti lo celaka!"ucap Kenu tak terima.

"Gue pengen have fun,Ken!gue lagi ada masalah!"jawab Aytari yang menarik narik ujung jaket Kenu,sahabatnya.

Kenu pun mengarahkan atensinya ke arah seorang cowo berjaket hitam,
"Nah gue punya partner buat lo!".

Sontak Aytari menoleh ke arah yang dituju Kenu dan bersorak riang,"Kak Luckyyy!"

_____
   


   Malam itu,Mentari meraih jaket hitam pemberian Angkasa dan keluar dari kamar. Sebelum itu,ia mengecek Maya di kamar terlebih dahulu.

Melihat Maya tertidur pulas dengan mata sembab membuat hati Mentari remuk seketika,
"Ma..Mentari keluar dulu ya ma"Mentari mengecup kening sang ibu. Setelah itu berlari kecil menuju kamar Aytari.

"Lah?Aya manaa?"Mentari heran ketika melihat kamar Aytari kosong.

Ia hanya menghela napas malas. Mentari tau kemana adiknya itu. Setelah mengecek keadaan rumah aman,Mentari merogoh ponselnya dan mendial nomor Aksa,
"Kak jemput gue ya".

___
  

   "Kak?serius kita balapan mobil hari ini?yeeyy!"sorak girang Aytari saat mereka duduk didalam mobil milik Lucky.

Lucky menatap Aytari yang terlihat senang dari samping. Ia tersenyum tipis yang tak terlihat oleh Aytari.

"Pasang seatbelt lo"ucap Lucky yang juga sibuk memasang seatbeltnya. Ia menoleh ke samping dan menemukan Aytari yang kesusahan memasang seatbeltnya. Lucky menghela napas dan mendekat ke arah Aytari.

"Bego bangetsih lu!cuma masang ginian doang"ujar Lucky yang memasang seatbelt Aytari dari jarak dekat.

Tidak!
Kni tidak baik untung kesehatan jantung Aytari. Melihat wajah Lucky dari dekat membuatnya tak tahan untuk tidak tersenyum.
Pahatan Rahang yang hampir sempurna,tatapan tajam,dan bibir tipis yang membuat Aytari spontan menyentuh rahang tegas Lucky.

SunSky(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang