Bagian 10

87 6 4
                                    

Now playing:"Kekasih tak dianggap-Pinkan mamboo





   "Okey tepuk tangan untuk Aytari dan teman teman!kita panggilkan selanjutnya Angkasa Dan Putri dari 10 IPA 1!".

Mentari enggan melihat itu dan mengajak teman temannya untuk langsung ke backstage saja untuk persiapan penampilannya. Aidhen dan Bagas yang melihat raut wajah Mentari pun tak tega dan memilih menemani Mentari cs ke belakang panggung. Mereka pun muak dengan tingkah laku Angkasa.

Tentu,Lucky dan Haykal melihat kejadian itu dan mereka menghela napas kasar.
"Angkasa brengsek banget Ky!"umpat Haykal.

"Hai!gue bakal bawain lagu cinta dan rahasia bareng Angkasa"ucap Putri dengan bangga yang sukses membuat anak kelas Mentari menyoraki mereka dengan remeh.

.........
Jangan kau pilih dia
pilihlah aku,yang mampu mencintamu lebih dari dia..(Putri)
bukan..kuingin merebutmu dari sahabatku,namun kau tau cinta tak bisa
tak bisa kau salahkan(P&A)

 

  "Okey bentar lagi kita tampil!Mentari semangat ya!jangan lupa rencana kita. Aidhen Bagas,mohon bantuannya ya"pinta Waya yang berusaha menenangkan Mentari.

Mereka sudah mendengar Aksa memanggil nama mereka,Mentari pun langsung mengubah ekspresinya dan langsung naik ke atas panggung. Dia bisa melihat ada Angkasa,Putri dan Aytari.

Begitu musik dimulai,Mentari dan yang lain mulai menari sesuai irama dan gerakan masing masing yang membuat sorakan riuh dari penonton. Angkasa sendiri tak percaya pacarnya bisa sehebat itu dan begitu memukau,membuat Putri kesal dan disadari oleh Aytari yang berada dibelakang mereka.

Begitu ending scene selesai,Lampu sorot mati tiba tiba,membuat para murid heran dan menghidupkan flash hp mereka.

Tiba tiba,2 lampu sorot hidup dan mengarah tepat pada Mentari yang duduk dengan memegang mic didepannya. Angkasa lagi lagi dibuat terheran-heran.

"Ini gamasuk script sih,tapi gue harap lo pada suka sama suara gue. This song is very special song for me,i hope u know it".

"Aku mentari, tapi tak menghangatkanmu
Aku pelangi, tak memberi warna hidupmu
Aku sang bulan, tak menerangi malammu
Akulah bintang yang hilang ditelan kegelapan
Selalu itu yang kau ucapkan padaku"
nyanyian Mentari dimulai,menghipnotis seluruh penonton bahkan membuat semua murid keluar dari backstage hanya untuk mendengarkan Mentari bernyanyi.

" Sebagai kekasih yang tak dianggap
Aku hanya bisa mencoba mengalah..
Menahan setiap amarah
Sebagai kekasih yang tak dianggap
Aku hanya bisa mencoba bertahan
Kuyakin kau 'kan berubah, oh"
Mentari bernyanyi terus tanpa berani menatap Angkasa ataupun yang lain,dia berusaha menahan sesak di dadanya ketika kepingan memori bermunculan dikepalanya.

" Aku sang bulan, tak menerangi malammu
Akulah bintang yang hilang ditelan kegelapan...
Selalu itu yang kau ucapkan padaku.."
Setelah mengatakan itu,Mentari berusaha menaikkan dagunya dan berusaha tersenyum ketika banyak pasang mata melihat dia dengan tatapan pedih,termasuk Aksa yang menatapnya dengan dalam.

"Sebagai kekasih yang tak dianggap
Aku hanya bisa mencoba mengalah
Menahan setiap amarah,oohhh..."disini,Mentari menyelipkan semua emosi dan kesedihan disetiap lirik yang ia nyanyikan.

"Sebagai kekasih yang tak dianggap
Aku hanya bisa mencoba bertahan
Kuyakin kau kan...be..ru..bahh.."

Lagu diakhiri oleh Mentari yang mendapat tepuk tangan luar biasa dari seluruh murid,terkecuali Angkasa. Dan tentunya Putri yang menatapnya dengan tatapan remeh.

"selamat kak!lo udah ngehancurin hidup kakak gue!"batin Aytari yang menatap punggung Putri dari belakang.

____
  


  Selama seharian penuh,atau lebih tepatnya setelah penampilan spesial Mentari banyak anak SMERALDO membuat gosip tentang hubungan Angkasa-Mentari dan-Putri. Persetan dengan semua,toh orang orang tak tau yang sebenarnya.

"Ri,lo okay aja gitu digosipin gitu?"tanya Naya saat mereka berjalan ke tengah lapangan untuk membuat sarapan pagi.

Mentari hanya menaikkan bahu tanda tak perduli,"gue udah capek dengerin omongan orang. Biarin ajalah"jawab Mentari saat mereka sampai di tengah lapangan.

Disana sudah ramai. Banyak murid yang mulai membuat mie instan atau makanan lainnya. Pagi terakhir di camp,Mentari memilih memakan mie goreng bersama Naya. Jangan tanyakan keberadaan Waya karena sudah pasti ia bersama sang kekasih,Gio.

"Sini gue aja yang buat!kalau lo yang buat hancur semua"omel Naya yang mengambil alih bungkus mie instan dari tangan Mentari.

Mentari hanya terkekeh,teman temannya itu sudah tau sekali bahwa ia sangat buruk dalam hal memasak. Itu karena Maya,sang ibu tak pernah memberi izin dia mengambil alih dapur. Mentari dan Aytari hanya diberi pekerjaan rumah yang ringan maupun berat. Maka dari itu,Mentari sudah lihai sekali dalam pekerjaan rumah.

Setelah selesai membuat mie,Naya sengaja memilih tempat duduk bersama Waya dan Gio. Ingin sekali kali mengganggu dua bucin itu.

"Haaii!kami duduk disini ya,Wa."ujar Naya dengan senyum jahilnya. Waya hanya memutar bola mata malas sembari memukul kepala Naya.

"Ih gue kok dipukul sih anjir!takut banget diganggu".

Sementara itu,Mentari hanya terkekeh melihat teman temannya. Ia pun memperhatikan sekelilingnya. Sampai akhirnya matanya bertemu dengan Mata Angkasa yang sedang berjalan bersama gengnya. Mereka menuju ke meja tempat Mentari berada.

"Ri,we need to talk"ucap Angkasa yang sudah menarik tangan Mentari.
Mentari diam saja karena dia juga merasa urusan ini harus segera diselesaikan,mau itu putus atau lanjut. Angkasa mengajak Mentari ke belakang gedung camp.

"Aku kangen sama kamu"kalimat itu,selalu membuat Mentari luluh ketika mereka bertengkar. Tetapi kali ini,berbeda.

"Buat apa?"tanya Mentari sambil melipat tangan didepan dadanya.

Angkasa menghela napas,sudah tanda sekali sifat gadisnya ini,"dengerin aku. Aku sama Putri cuma sahabat kan dari dulu malah,yang semalem itu ya aku cuma mewakilin kelas doang gaada maksud lain. Kamu juga dulu setiap aku sama Putri deket kamu biasa aja..kenapa sekarang kamu ngulah?"ucap Angkasa panjang lebar.

Memang,ia dan Putri sudah bersahabat sejak dulu,Sejak awal SMP. Tapi tentu,insting cewe lebih kuat. Mentari yakin Putri menyukai Angkasa.

"Kalau aku minta kamu lebih pentingin aku bisa?jangan Putri mulu..."ujar lirih Mentari. Ia sudah muak diam saja.

"Aku janjii,aku janji Ri. Maafin aku ya".

Mentari pun mengangguk dan Angkasa langsung memeluk tubuh mungil Mentari.

Memang semudah itu bagi mereka menyelesaikan masalah dan semudah itu Mentari yang tadinya kecewa besar langsung memaafkan lelaki didepannya. Tanpa sadar bahwa masalah itu akan menjadi bencana untuk kedepannya.







TBC..
Mentari bego banget duh...

Vo-Ment ...

SunSky(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang