Sinar matahari mengintip dari celah celah kamar Mentari yang bernuansa ungu. Mentari kelelahan akibat pulang dini hari. Untung hari ini hari libur,kalau tidak Mentari bisa saja telat sekolah.
Mentari pun bangkit dari kasurnya. Mengecek notif hp nya dan menemukan 5 missed call dari Angkasa. Mentari mengerutkan keningnya dan mencoba menelpon balik sang kekasih.
"Yaampun ri!kamu kemana aja semalem".
Itu suara serak khas bangun tidur Angkasa. Mentari spontan tersenyum geli mendengarnya."Aku pergi kerumah Kak Salju",
"hah?sendiri?"tanya Angkasa yang khawatir di seberang sana.
"Gak. Sama kak Aka".
Mentari yakin setelah ia mengatakan ini,Angkasa akan sangat marah padanya."HAH?!KAMU GILA?KENAPA GAK KASIH TAU AKU SIH?"serang Angkasa bertubi tubi.
Mentari menghela napas,"kamu nya kan dipinjem Putri. Gimana aku mau kasih tau"jawab Mentari dengan nada malas.
Angkasa terdiam sejenak,"tapi aku gasuka ya kamu berduaan sama Aksa lagi!".
"DAN AKU JUGA GASUKA KAMU PRIORITASIN PUTRI TERUS!aku disini juga ada masalah,Angkasa!mama papa aku mau cerai!dan kamu..sibuk sama yang lain!hak aku dong kalau aku butuh Aka disaat kamu gaada?!".
Mentari menjawab dengan napas tersengal. Ia letih di hubungan seperti ini,belum lagi masalah ayah dan ibunya.
"Denger ya,Sa. Kita pacaran udah hampir setahun,tapi aku gapernah diprioritasin kamu!kalau memang kamu begitu,kamu gapunya hak ngelarang Kak Aka ngejagain aku. Udah dulu ya"setelah mengatakan itu,Mentari mematikan sambungan telpon dan menangis sejadi jadinya. Ia memukul dadanya yang terus menerus sesak.
"Tuhan..kenapa sesakit ini?"
_______
Malam itu,Aytari tak pulang ke rumah. Ia muak melihat keadaan rumahnya. Ia memilih pulang ke rumah Vanilla,sahabatnya.
Setelah meminta Lucky mengantarnya kesana walaupun tentu harus diintrogasi oleh Lucky,maka disinilah Aytari sekarang. Rumah Asri,Vanilla.
"Ay,kakak lo nelpon gue tadi. dia khawatir banget karena lo gak pulang. Setidaknya kalau kesini kabarin kek"omel Vanilla saat masuk ke kamar megah miliknya.
Aytari memutar bola matanya malas,"pasti kak Lucky yang ngadu ke kak Riri. males banget gue".
"heh btw,kayaknya kak Lucky suka ya sama lo?dia kayak khawatir banget"tanya Vanilla yang menggebu gebu.
Aytari langsung semangat membahas Lucky,"iya kaan anjir!dia fix sih suka sama gue!",
"tapi bukannya Lucky juga suka sama kak Naya ya?"pertanyaan tersebut membuat senyuman Aytari luntur.
Tetapi dia kembali menatap Vanilla,"gak akan ya,panilla ogeb!Lucy bakal tetap jatuh ke tangan gue. titik!",
"Serah lo dah!udah ah ayuk ke mall biar lo gak stress!mandi gih lo bau busuk!"ucap Vanilla sambil terkekeh keras.
Kemudian menyeret tubuh Aytari agar bangkit dari kasurnya."Ohya,jangan lupa kabarin kakak lo dulu. Kasian dia".
_____
Siang itu,rasa malas menggerogoti diri Mentari. Biasanya,tiap akhir pekan suasana rumah akan terasa ramai. Ada Farhan,Maya dan Aytari.
Tapi kali ini,suasana rumah sepi bak kuburan. Mentari berkali kali mengecek keadaan Maya,memberi makanan ke kamar ibunya,walaupun ditolak. Maya serasa mayat hidup tanpa tujuan. Sementara Farhan,Mentari belum mendapat kabar dari sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SunSky(Selesai)
Teen Fictionini tentang aku dan seribu masalah yang aku hadapi. Tentang Mentari yang berusaha berdiri sendiri ditengah tengah kepingan kaca yang sewaktu waktu bisa melukainya. "kapan gue jadi nomor 1 di hidup lo?" "tapi dia butuh gue,Mentari" "tanpa lo sadar di...