Season 2;37

54 3 0
                                    

HAI,I'LL DROP 2 CHAPTER TODAY!ENJOY!!!♡♡♡


Now playing:Life goes on-BTS

   "Lu ngedate sama Angkasa sampai malam gini yak?"cecar Waya saat Mentari masuk ke kamarnya. Saat ini,Waya dan Nadya berada di kamar Mentari yang sudah lama ia tinggali itu. Mentari memang sedikit merasa asing,tapi dia bernapas lega akhirnya bisa menidurkan tubuhnya ke kasur empuknya dulu.

"Gue sama Angkasa udah baik baik aja. Gue udah dengerin penjelasan dan penyesalan dia,and as you know,gue maafin dia"ujar Mentari yang kini membuka lemarinya guna mengganti baju. Mentari mengernyit saat menyadari banyak baju lamanya yang berkurang.

"Baju lo beberapa diambil Angkasa buat bahan gagal move on"jelas Nadya saat menyadari raut penasaran dari Mentari. Mentari hanya mengangguk sekilas dan masuk ke kamar mandi untuk mengganti baju. Berangkat dari Jakarta hingga sekarang,dia belum mengganti pakaiannya.

"Jadi,apa yang lo mau tanyain ke kami?"tanya Nadya saat melihat Mentari sudah siap dengan setelan tidurnya. Mentari merangkak ke atas tempat tidur. Iapun menatap kedua sahabatnya itu.

"Gue butuh lokasi Naya sama kak Salju". Waya yang sedang minum tersedak mendengar nama yang disebut Mentari. Ia pun menatap lekat Mentari dengan tatapan tajam.

"Buat apa,Ri?mereka udah ikutan ngelukain lo!bahkan si Naya bangsat itu berusaha bawa kabur lo lagi dari villa kan?!",emosi Nadya sedikit tersulut. Ingin rasanya membunuh Naya jika saja ia tak punya hati nurani.

"Eh?apa kata lo?",kini Mentari mengernyit heran. Ia mencoba mengingat kembali kejadian berdarah saat itu.

"Naya waktu itu berusaha nolongin gue!dia memang ikut ngebantu Putri,tapi dia gak nyentuh gue sedikitpun. Bahkan pas dia lihat kondisi gue saat itu dia nangis. Makanya langsung bawa gue lari",Penjelasan Mentari sukses membuat kedua orang didepannya melongo.

"Tapi si Naya bilang..". Mentari langsung menggeleng kuat ketika menyadari Naya berbohong kepada Nadya dan Waya.

"Gue memang kecewa karena dia ikut bergabung sama Putri. Tapi guys..Naya gak nyakitin gue..". Nadya dan Waya bungkam. Mereka jadi ingat perkataan Haykal sebelum menghembuskan napas terakhir,

'jangan benci Naya..dia gak salah'

Mentari menghela napas. Dia tak menyalahkan teman temannya karena terlanjur menghakimi Naya. Ini juga salahnya yang tak pernah mau menjelaskan pada mereka perihal kejadian hari itu.

"Soal kak Salju-dia sempet nendang gue,jambak rambut gue..walaupun gue tau dia sendiri gak tega nyakitin gue". Tenggorokan Mentari terasa seperti tersekat. Rasa nyeri kembali menjalar di tubuhnya ketika mengingat sorot mata Salju hari itu.

"Iya,Salju juga udah cerita..dia putus sama Aksa,iya itu pantes sih. Dia juga kelihatan nyesel banget"jelas Waya yang sedang memakan keripik kentang yang ia rebut dari Nadya. Nadya hanya mencebik kesal melihat Waya yang tak berhenti makan.

Mentari menarik napas dalam dalam. Iapun menatap kedua sahabatnya,"oke,sebelum gue datengin Naya sama Salju,gue bakal ceritain kejadian 2 tahun yang lalu sedetail detailnya.."


_

Bumi melongo tak percaya saat melihat Angkasa dan Mentari sudah lebih baik dari sebelumnya. Bahkan 2 orang yang ada didepannya kini bercanda tawa seperti tak ada beban sama sekali. Kini Bumi ikut bersama Mentari,Angkasa,Adrian,Aksa,Fallen,Nadya,Waya,Gio,Lucky,Aytari dan Vanilla untuk makan bersama sebelum pergi ke tempat tinggal Naya dan Salju.

"Siapa tuh yang sebelumnya galau kayak gak ada kehidupan?"sindir Adrian saat melirik Angkasa yang kembali tersenyum. Angkasa hanya menatap sekilas Adrian seraya terkekeh. Kini,suasana restoran tempat mereka duduk ramai dengan suasana tawa dan omelan Lucky yang menceramahi pakaian Aytari yang kelewat pendek. Bahkan sebagai yang paling tua,Bumi benar benar jengah dan memilih menidurkan kepalanya di bahu Vanilla yang berada disampingnya. Vanilla hanya terkekeh saat menyadari raut frustasi dari Bumi.

SunSky(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang