bagian 17 ( jujur)

401 42 0
                                    

Setelah ibu new keluar, tay bergegas menghampiri new yang masih didalam kamar .
" new... " ucap tay sambil membuka pintu, dengan langkah pelan ia mulai mendekati dan duduk dipinggiran kasur disebelah new .

" new....pipi lu merah ayo dikompres dulu " ajak tay sembari menarik kedua tangan new. 

New menatap diam, kali ini ia harus bisa memberitahu perihal perjodohannya kepada tay. Ia mulai terisak, tidak kuat menahan penderitaan ini .

" mamah gue kemana tay? "tanya new pelan.

" keluar tadi bawa mobil "

New beranjak berdiri untuk menutup pintu kamar. Lalu ia mendekati tay dan memeluknya " tay... maafin gue" . Tay membalas pelukan new dengan erat, ia juga mengusap pelan punggung new.

" maaf buat apa? "

" maaf buat segalanya "

" hahaha apaan sih, kamu gk ada salah sayang, mending kita keluar yuk cari makan "

New melepas pelukannya dan menatap tay dengan wajah keseriusan.
" tay...gue tadi liat lu sekilas, lu nguping pembicaraan gue sama mamah kan? "

" maaf new...habisnya tadi lu teriak teriak. Kan gue jadi khawatir sama lu "

" jadi tadi lu denger semua ?"

" enggak semua sih, gue juga gak paham perdebatan lu sama ibu lu . Gue cuma denger kalau lu harus bersikap baik sama jane. Jane itu siapa?  Dan kenapa ibu lu maksa banget?"

" jane itu cewe tadi yang gue marahin dibelakang mobil tay... "

" terus apa hubungan lu sama jane? "

Sekejap new terdiam, ia mengambil nafas panjang. Dengan segala kepasrahan ia memeberanikan dirinya jujur kepada tay.

" tay..janji dulu,kalau gue udah bilang ini . Lu jangan ninggalin gue yaaaa " ucapnya sembari menjulurkan jari kelingking. 

" iyaa new.. Gue janji "

" jadi..mamah maksa buat gue harus bersikap baik sama jane itu karena gue sama jane bentar lagi mau dijodohin "

Mendengar ucapan new tentu saja tay terkejut, ia sangat tidak menyangka bahwa ternyata new sedang memiliki masalah yang begitu sulit dibalik wajah cerianya tadi pagi.

Tidak hanya new yang merasakan sedih, namun tay juga merasakan kekecewaan yang sangat amat mendalam. ia bingung apakah harus mengakhiri hubungannya dengan new atau haruskah jadi kekasih simpanan new? Ini sangat benar benar sakit ia bingung harus bagaimana selanjutnya. 

"HAH !!!! lu serius? " kejut tay sembari memegang kedua tangan new.

" iya tay gue serius...,baru aja kemarin orang tua jane kerumah gue ya bahas perjodohan ini "

" terus.. gue gimana new? "

New terdiam menundukan kepalanya, ia benar benar sangat tidak tahu harus berbuat apa, ia juga tidak bisa menentang keputusan ibunya. 

" new...jawab gue... Jadi lu ngomong ini mau mutusin gue ya? "

New mentap dan mempererat genggaman tangan tay. " enggak tay...gue gak mau putus sama lu... gue sayang  banget sama lu tay"

" terus gue gimana new...!? "

" gue juga gak tau intinya gue gak mau putus sama lu "

" tapi lu dijodohin...!!! "

" ohhh lu nyerah? Lu maunya putus gitu? "

" NEW!!! "

Dengan cepat tay menarik tubuh new dalam dekapannya. Ia memeluk new lagi dengan sangat erat, menandakan bahwa dirinya belum siap kehilangan new. Tangannya dari belakang mengusap punggung new dengan pelan  pelan agar new merasa tenang .
" new....tolong jangan bilang gitu lagi, gue itu sayang sama lu, gue juga gak pengen putus.....,tanangin hati lu dulu baru nanti kita bicara baik baik yaaa sayang... " ucap tay irih menasihati new.

 [ Taynew ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang