bagian 40 ( panik)

420 51 1
                                    

Pagi pagi ini tay dan new sedang menuju rumahnya boun. Karena sudah memasuki daerah pesisir pantai, jadi terpaksa keduanya hanya berjalan kaki sambil membawa koper miliknya.
New berjalan dibelakang tay tak semangat. Sedangkan tay sibuk mencari cari alamat kediaman rumah boun.

" tay... Ini kan komplek rumah, bukannya sama mild disuruh langsung ke ressort bapaknya ya? "

" wooiya lupa hehehe. Tapi gue juga dikirimin alamat rumahnya boun. Nanggung lo udah sampe disini, masa balik lagi? "

" hahhh yaudah buru cari "

" bentar, lu tunggu disini. Gue mau tanya bapak bapak "

New pun berdiam diri sambil menjaga koper miliknya dan juga milik tay. Dan tak lama itu tay datang menghampiri nya.

" gimana? Masih jauh ya? "

Tay mengangguk " iya, butuh sekitar 30 menitan kalau jalan "

" hahhh....lu sihh gak bawa mobil. Kan jadi repot gini "

" udahhh gk usah ngeluh terus. Gue tau lu capek. Gue juga capek "

Dengan sudah kepasrahan akhirnya keduanya melanjutkan perjalanannya.

Hingga menjelang siang seperti ini, tay dan new masih saja belum bisa menemukan rumah boun. Tay berkali kali juga mendatangi dari rumah ke rumah untuk mencocokan alamatnya dengan rumah boun. Perut new mulai keroncongan menandakan dirinya tengah kelaparan. Panasnya terik matahari yang semakin menyengat juga membuat keduanya merasa haus, lelah, dan gerah.

" new...new.... Sini deh. Ini kan rumahnya boun? "

Mendengar itu new mulai kembali semangat, ia pun bergegas cepat menghampiri tay.

" serius ini? " tanya new

" iya betul... Rumah nomor 79, pagar besi, dekat tiang listrik, rumah tingkat. Tuh kan bener semua " ujar tay

" wihh..buru tekan bel rumahnya "

Tay pun membulatkan matanya mencari cari letak bel rumah. " gak ada.. Bel nya tolol "

" hahhhh gimana sihh rumah besar gak ada bel rumah. "

Lalu keduanya pun mengetok ngetok pagar rumah boun dan memangil nama boun beberapa kali.

berseling itu, ada seseorang yang datang dengan membawa motor menggunakan helm dan berhenti didepan gerbang rumahnya boun. Tay dan new diam sambil mengamati orang tersebut. Dan saat helmnya terbuka ternyata itu boun. Boun sedikit terkejut dengan kehadiran tay dan new didepan rumahnya. Lalu Ia pun cepat cepat menghampiri keduanya.

" tay...!? Lu ngapain didepan rumah gue?" tanya boun

" gue cari lu, kemana aja sih lu" jawab tay

" yaudah yuk masuk dulu " ajak boun

Setelah itu, kini ketiganya sudah didalam ruang tamu dengan disuguhi berbagai makanan cemilan dan minuman yang tadi ibu boun bawa.

Suasana mendadak hening. New menatap bingung melihat tingkah aneh boun yang sedang menggaruk garuk pergelangan tangan kanannya yang sampai memerah.

" boun...gue kesini mau ngomong hal penting" ucap tay mengawali pembicaraan.

Jantung boun mendadak berdegup kencang. Perasaanya mulai gelisah. Dan seketika dirinya langsung menjongkokkan badannya dilantai sambil memegang kedua tangan new.

"new....maafin gue......gue dulu jadi selingkuhan lu sama jane. Gue ditipu new... Jane bilang dia gak ada hubungan apa apa sama lu. Terus semakin gue telusuri ternyata benar lu sama jane emang udah tunangan. Maafin gue... Tolong jangan salahin gue terus " ucap boun dengan nada bergelagapan.

 [ Taynew ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang