Chapter 09

101K 8.9K 230
                                    


Happy Reading

~o0o~


*William  POV

Saat aku sedang berjalan-jalan di mansion,aku melihat seorang pelayan yang sedang membawa banyak selimut ke arah gudang.

Aku pun langsung menghampirinya dan bertanya kepadanya.

"Untuk apa kau membawa banyak selimut Ke gudang?"tanya ku dengan Dingin.

Ternyata dia pelayan yang bertugas menjaga Bella.

Dan saat mendengar jawabannya aku merasa bingung dan heran karena aku selalu memberi uang bulanan untuk Bella melalui Zico...walaupun aku tidak peduli dengannya tapi aku tetap tidak bisa lepas tangan dengan biaya kehidupannya karena dia tetap darah dagingku.

Apakah selama ini Zico sudah berkhianat denganku dan mengadu dombakan aku dengan Bella karena setiap bulan Ziko akan bilang bahwa Bella meminta uang bulanan lebih banyak untuk membeli pakaian baru.dan hal itu membuat aku berfikir bahwa Bella adalah anak yang boros dan suka berfoya-foya dan membuatku muak akan sifatnya itu,tetapi aku tetap memberikan uang bulanan lebih agar dia tidak menggangguku.

'Aku akan selidiki Zico,apakah selama ini dia telah berkianat' batin William.

Aku memutuskan untuk mengikuti pelayan tersebut ke gudang...dan aku dapat melihat kondisi gudang tersebut jauh dari kata layak huni,apakah selama ini aku telah keterlaluan kepadanya.

Saat aku memasuki gudang tersebut aku melihat seorang pelayan tengah berbaring di tempat tidur sambil memeluk anak kecil yang sepertinya tengah kedinginan.

Disaat pelayan tersebut menyadari kehadiranku..dia langsung berdiri dari tempat tidur dan membungkuk hormat kepadaku.

"kak Anna Ibel ingin peluk lagi...Ibel kedinginan"ucap Bella dengan bergetar dengan mata yang masih terpejam.

Mendengar suara imut namun lemah tersebut membuat hatiku sakit mendengarnya.

Akupun langsung berbaring di tempat tidur yang terdapat Bella diatasnya...dan aku dapat merasakan betapa kerasnya tempat tidur ini.

Karena tempat tidur Bella terbuat dari kayu yang  disusun rapi dan dilapisi kain..

Aku memeluk Bella yang sedang menggigil kedinginan dengan erat...dan Bella pun memelukku tak kalah erat,perlakuannya itu membuat hatiku menghangat...dia meletakkan wajah imutnya di cekuk leherku untuk mencari kehangatan,aku yang melihatnya tersenyum tipis.

Saat aku menyadari keberadaan dua pelayan yang masih berdiri di dekatku aku menyuruh mereka keluar dan memerintahkan agar tidak membiarkan orang lain untuk menggangguku.

Setelah mereka keluar aku menatap wajah imut Bella yang masih pucat itu,wajahnya sangat mirip dengan istriku Najwa,tetapi wajah Bella memiliki pipi yang gembul dan lebih imut.

Aku yang sudah sangat gemas dengan pipi gembulnya itu,langsung saja aku gigit pelan pipi gembul itu dan hanya di respon lenguhan kecil dari nya karena dia merasa terusik,namun dia tidak terbangun malah menyembunyikan pipi gembulnya itu di cekuk leher ku.

Aku pun tertawa pelan melihat tingkah menggemaskannya itu.

Tawa yang telah hilang selama hampir 4 tahun lamanya kini kembali lagi.




TBC

Innocent Princess (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang