13. Not a choice

12 9 0
                                    

"Kak buruan dong, Daelin buru-buru nih!." Teriakku dari depan pintu utama.

"Sabar si, biasa juga kamu yang lelet!, ini tiba-tiba aja pengen berangkat pagi!." Protes Kak Dio dari lantai dua.

Rumah jadi serasa taman kanak-kanak dalam sekejap.

Masalahnya, hari ini aku akan menagih kelanjutan penjelasan Jake yang sempat terpotong kemarin. Karena yah, aku masih penasaran dengan sosok Nayoung yang diceritakan Jake itu. Dan tentu saja hubungan Sunoo, Renjun dan sosok Park Na Young itu.

Park Na Young?!.

Tunggu!. Kenapa tiba-tiba nama itu serasa familiar di telingaku!.
"Park Na Young..."

Aku berusaha mengingat kembali si pemilik nama itu. Agh... aku yakin betul!, nama itu seperti pernah kusebut sebelumnya!.

Park, Park, Park-Na-Young.
"Park Na Young!!!, KAK!!"

"ASTAGA!!, SABAR!, GAK USAH TERIAK-TERIAK!!"

"ADEKNYA KAK CHANYEOL SIAPA?"

"HAH??"

"YA TUHAAN... ADEKNYA KAK CHANYEOL ITU!, NAMANYA SIAPA?"

"KOK ADEKNYA CHANYEOL SI?, KENAPA EMANG?"

"JAWAB BURU KAK!, PARK NA YOUNG BUKAN?"

"IYA ITU..."

Benar?!. Adiknya Kak Chanyeol?!. Bagaimana bisa aku baru ingat nama itu sekarang?!.

T-tapi mungkinkah orang itu adalah dia?, Adiknya Kak Chanyeol?. Maksudku, seberapa besar kemungkinan cinta pertama Sunoo itu adalah dia?!. Masalahnya, pemilik nama Park Na Young itu bukan hanya dia seorang.

---

Kak Dio menghentikan mobilnya di sebelah kanan gerbang sekolah. Dari awal aku memang sedang terburu-buru, maka dari itu begitu mobil berhenti aku langsung saja keluar dari dalam mobil dan beranjak masuk ke area sekolah, tanpa sepatah kata pamit pada Kak Dio.

Tentu Kak Dio tidak diam saja melihat tingkahku itu, sumpah serapahnya mengiringi langkahku yang menjauh.

Grep!.

Agh, apalagi penghalang kali ini?.

Aku menoleh kebelakang.
"Kenapa?!" Tanyaku ketus.

"Eunji mana?"

"Gue gak kantongin yah!"
"Lepas ah!, gue buru-buru!."
Aku menepis tangan Haechan dari pergelanganku.

"Yeu, emang koin dikantongin?!" Serunya, yang kuabaikan.

Hey, Jake kan sekelas dengan Sunoo!. Bagaimana kalau nanti di sana aku malah berpapasan dengan Sunoo?. Heum... memang itu yang aku inginkan. Tapi... apa aku bisa mengontrol sikapku nanti?.

Masalahnya, aku ini tengah mencari tahu masalalunya!. Dan berpapasan dengan Sunoo setelah cukup lama hilang kontak... ah, pasti akan canggung!.

Ya sudahlah... lakukan seperti nasehat Eunji saja!.

Aku menarik napas dalam, dan mengeluarkannya pelan berusaha menetralkan sikapku sebelum benar-benar muncul di depan kelas Jake juga Sunoo didepanku ini.

Tok. Tok.

"Permisi..."
Heum, kelasnya masih sepi. Tapi patut saja karena memang aku yang berangkat terlalu pagi.

"Eh, Daelin yah?, cari Sunoo?"

Aku tersenyum merespon sapaan Jay, dia satu squad dengan Sunoo juga.
"Bukan Jay, gue cari Jake!, ada nggak?" Tanyaku lagi.

My First and Last | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang