"Disini Tuan Park!"
Sunoo yang semula sibuk dengan isi pikirannya kembali tersadar saat suara Ayahnya menginterupsi.
Melirik Tuan Kim sekejap, kemudian Sunoo berpaling pada sosok yang dipanggil 'Tuan Park' oleh Tuan Kim barusan. Dilihatnya, keluarga Park berjalan mengarah pada meja dimana keluarga Kim tempati.
Kedua netra Sunoo sempat terpaku dengan pesona Na Young yang mengenakan dress pink soft selutut, sangat manis menurutnya. Tapi hey, apa yang dia pikirkan?!. Tersadar dengan pikiran gilanya, Sunoo menggelengkan kepala mengusir jauh-jauh pikirannya itu.
"Hei Tuan Kim!, bagaimana kabar anda sekeluarga?" Sapa Tuan Park, sembari berjabat tangan dengan Tuan Kim.
"Baik, sangat baik!, bagaimana dengan keluargamu sendiri?" Tuan Kim, balik bertanya.
"Seperti yang dilihat, semuanya sehat!, oh ya... anak pertama saya akan terlambat datang!, mohon maaf Tuan Kim, dia memang suka begitu!" Tutur Tuan Park.
"Ah, tidak apa!, saya paham betul kok!" Jawab Tuan Kim.
Sunoo tidak begitu memperhatikan percakapan ringan para orang tua itu. Ia malah sibuk memperhatikan Na Young yang sedari tadi sibuk memberinya kode, yang tentu saja tentang Sunoo yang harus menolak perjodohannya!.
Sunoo memperhatikan, tapi tentu ia tidak akan mengindahkan protes Na Young, sama seperti kali sebelumnya. Karena yah, Ayahnya sudah mengancamnya supaya menerima perjodohan itu!.
Flashback on_
Sampai rumah, Sunoo langsung saja mencari keberadaan Ayah dan Ibunya. Beranjak menuju dapur, Sunoo melihat Ibunya sibuk membuat minuman, sepertinya itu kopi untuk Ayahnya.
"Mah!" Panggil Sunoo.
"Eh sayang, udah pulang?" Sambut Nyonya Kim.
"Papah mana mah?" Sunoo to the point.
"Diruang kerja!"
Mengetahui keberadaan Ayahnya, Sunoo langsung saja pergi meninggalkan Ibunya begitu saja.
"Sayang jangan lupa makan malam ntar malem!" Seru Nyonya Kim dari dapur rumah.
"Iya mah!" Balas Sunoo. Langkah Sunoo terhenti saat ia teringat sesuatu.
"Eh, apa acara makan malam itu buat perjodohan ini?" Sunoo bermonolog."Hey, kenapa gue baru ngeh si!" Rutuknya pada diri sendiri.
Detik kemudian Sunoo memutuskan untuk abai dengan isi pikirannya, Sunoo melanjutkan langkahnya menuju Ruang Kerja Tuan Kim. Lebih baik memastikannya terlebih dahulu, supaya ia tidak berpikir terlalu panjang.
Ceklek.
"Pah..."
"Eum?"
Mendengar respon itu, Sunoo melanjutkan langkah untuk benar-benar masuk ke ruangan hening itu.
"Papah, Sunoo mau tanya sesuatu ke Papah!" Ijin Sunoo, sejujurnya ia ingin merebut sepenuhnya atensi Ayahnya."Ngomong apa nak?"
Sesuai harapan Sunoo, Tuan Kim sepenuhnya melepas pandangan dari layar laptopnya."Papah nggak ada yang mau diomongin ke Sunoo gitu?" Sunoo berusaha memancing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last | Huang Renjun
FanfictionNct Dream | Enhypen Jika mengatakan fakta sebenarnya membuatku berposisikan antara dua fakta, menjadi jawaban yang mengakhiri pencarian Renjun atau orang yang menengahi kebahagiaan Renjun dengan Violin kininya. Rasanya menampakkan kebahagiaanku dan...