ɪɪ

3.6K 301 8
                                    

Sesampainya di samping mobil berwarna hitam yang terparkir di depan rumahnya, ia pun terdiam. ia seperti pernah melihat mobil berwarna hitam ini, namun entahlah ia juga tidak yakin. renjun pun segera membuka pintu mobil bagian belakang.

Ceklek

"LOH??" ucap Renjun seolah tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya saat ini.

*****

"G-guan?"

"Hai sayang, happy anniversary" Guanlin keluar dari dalam mobil kemudian memberikan rangkaian bunga dan satu totebag berisi gelang couple kepada Renjun. Renjun pun tanpa menjawab langsung menghambur memeluk guanlin. Ia ingin menyalurkan rasa rindunya kepada kekasihnya ini karena sudah 4 bulan semenjak terakhir mereka bertemu.

 Ia ingin menyalurkan rasa rindunya kepada kekasihnya ini karena sudah 4 bulan semenjak terakhir mereka bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiks, aku rindu" Renjun melepaskan pelukannya pada Guanlin dan mengusap matanya yang mulai basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiks, aku rindu" Renjun melepaskan pelukannya pada Guanlin dan mengusap matanya yang mulai basah

"Sudah jangan menangis, aku sudah disini. Happy Anniversary ya sayang, maaf aku tidak bisa selalu berada disamping kamu. Terimakasih ya sudah mau bertahan. Aku mencintaimu, Nakamoto Renjun" ujar Guanlin sambil mengusap air mata yang mengalir di pipi renjun dan memberikan satu kecupan pada kening lelaki manis di hadapannya itu

"Sungguh aku juga mencintaimu, Lai guanlin. Terimakasih juga kamu selalu menjagaku dan menjadikanku seseorang yang berharga di hidupmu" Renjun kembali memeluk Guanlin. Cukup lama hingga ia melepaskan pelukannya.

"Ayo masuk, Papi sama Buna pasti senang jika tau kamu disini" Renjun dan Guanlin masuk kedalam rumah dan langsung menuju ruang keluarga.

"Selamat siang, papi buna" ucap Guanlin sambil setengah menunduk, ya Guanlin memang memanggil orang tua Renjun sama seperti Renjun memanggil mereka. Karena mereka sendiri lah yang menginginkan itu.

"Selamat datang, calon menantuku. Bagaimana kabarmu?" sambut Yuta dan berhasil membuat Renjun maupun Guanlin tersenyum malu

"Aduh, Guanlin makin tampan ya" Winwin pun mencubit pipi Guanlin seolah gemas.

"Hehe baik papi, papi sama buna sendiri bagaimana kabarnya?"

"Oh, papi jelas sehat dong. Kan tiap malam papi olahraga" jawab Yuta yang langsung mendapat satu pukulan  dari Winwin

Distance - Guanren [ Lengkap ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang