xɪɪ

1.8K 175 10
                                    

Kini Jaemin, Haechan dan Chris sudah berada di rumah sakit mengantarkan Renjun. Dan kini Renjun sedang di tangani oleh dokter.

Tadi sewaktu di perjalanan, Jaemin memberi kabar kepada kedua orangtuanya jika Renjun pingsan dan sedang berada diperjalanan ke rumah sakit.

"Nanaaa, injun kenapa nak?" teriak Winwin yang baru saja datang bersama sang suami di belakangnya

"Tenang dulu bun, nana juga tidak tau. Tadi Renjun pergi ke toilet namun saat Chris hyung menyusul, Renjun sudah pingsan" ucap Jaemin sembari menyuruh orang tuanya untuk duduk

"KAU APAKAN ANAKKU, CHRIS?!!!" Yuta menghampiri dan mencengkram kerah baju Christopher.

Chris tidak bisa berkata apa apa karena jujur ia juga kaget. Jaemin  segera berdiri Ketika melihat sang kepala keluarga itu salah paham.

"Papi, tenang dulu oke. Ini bukan salah Chris hyung. Malah dia yang membantu injun, entah apa yang akan terjadi jika Chris hyung tidak membantu" ucap Jaemin sembari menurunkan tangan sang ayah dari kerah baju Chris.

Yuta mengusak kasar rambutnya, ia sungguh kalut mendengar kabar anaknya itu jatuh pingsan. Ia bahkan membatalkan beberapa meeting penting dan langsung menjemput sang istri untuk segera pergi ke rumah sakit.

Kini mereka semua tengah berdoa untuk kesembuhan renjun, berharap tidak ada yang serius pada renjun.

Tidak lama kemudian dokter pun keluar dari unit gawat darurat.

"Dengan keluarga Nakamoto Renjun?"

"Saya orang tuanya dok, bagaimana keadaan anak saya?" ucap Yuta penuh khawatir

"Tolong ikut saya ke ruangan saya terlebih dahulu, akan saya jelaskan keadaannya disana. Mari pak" ucap dokter tersebut dan berlalu ke ruangannya

"Om, saya permisi ijin pulang dulu ya. Karena saya ada pekerjaan. Jika ada apa apa om bisa menghubungi saya." Ucap chris sembari membungkuk

"Iya, terimakasih ya Chris sudah mengantar Renjun. Dan maaf soal tadi"

"Tidak apa apa om, saya pergi dulu ya"

"Hm, hati-hati"

"Na, kamu disini dulu sama Haechan ya. Buna mau menemani papi dulu" ucap Winwin sembari mengelus kepala sang anak

"Iya bun"

Kini Yuta dan Winwin sudah berada di dalam ruangan dokter yang menangani renjun.

"Jadi bagaimana keadaan anak saya dok?"

"Ada dua kabar mengenai anak anda, yang pertama saya mengucapkan selamat karena kalian akan segera mendapatkan cucu" ucap sang dokter yang membuat dua orang tersebut terkejut

Bagaimana? mendapatkan cucu? Apa renjun hamil? Begitu pikir keduanya.

"Cucu dok?" tanya Winwin

"Iya, jadi pasien Nakamoto renjun sedang mengandung. Usia kehamilannya sekitar 4 minggu. Namun, kandungannya begitu lemah. Karena ini termasuk male pregnant jadi banyak kemungkinan yang mungkin terjadi"

Yuta menghela nafas. Jujur ia bingung harus menanggapi bagaimana. Ia senang mendengar jika akan mendapatkan cucu. Namun, usia renjun menurutnya masih terlalu muda.

Padahal jika kalian tau, winwin dulu juga mengandung di usia muda seperti Renjun. Dan kasusnya juga sama hehe.

"Lalu Renjun bagaimana dok keadaannya? Dan bayi yang dikandungnya bagaimana?" tanya Yuta, winwin hanya bisa mengelus lengan sang suami. Ia tahu betul jika sang suami sedang khawatir.

Distance - Guanren [ Lengkap ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang