xxɪɪ

1.4K 129 8
                                    

Kini Renjun sedang berada di perjalanan menuju kantor Guanlin Bersama Dejun. Hari ini adalah jadwal Renjun untuk check up bulanan. Namun, Guanlin tidak bisa menemaninya. Jadilah Renjun diantar oleh Dejun untuk check up.

Akhir akhir ini Guanlin memang sedang sibuk-sibuknya. Bahkan lelaki itu sering berangkat pagi dan pulang tengah malam. Terkadang juga sampai menginap di kantor. Katanya sih ada project baru dan ada beberapa kendala sehingga ia harus segera menanganinya.

"Gege jadi menikah kapan?"

"Mungkin dua bulan lagi njun. Kau bisa pulang ke korea kan?"

"Bisa dong ge, nanti kabarin saja ya jadinya tanggal berapa. Jangan dadakan karena takut kalau Guan tidak bisa"

"Iya, tenang saja. Nah sudah sampai, ayo turun"

Dejun menghentikan mobilnya di depan lobby perusahan. Ia turun menyerahkan kunci mobilnya kepada satpam yang berjaga untuk di parkirkan di basemant dan mereka segera menuju ke ruangan Guanlin dengan membawa beberapa makanan yang mereka beli sebelum ke kantor tersebut.

Para karyawan Guanlin sudah mengenal Renjun, karena beberapa kali pernah mampir kemari. Mereka menyapa dan menunduk hormat saat melihat Renjun. Bagi mereka Renjun adalah sosok yang ramah meskipun ia sebenarnya adalah model terkenal.

Sesampainya di depan ruangan tersebut, Renjun mencari sekertaris dari Guanlin itu. Harusnya ia berada di depan ruangan Guanlin, namun ia sekarang tidak ada di tempatnya.

"Kau mencari siapa njun?"

"Sekretarisnya guan ge, harusnya dia berada disini tapi tempatnya kosong. Ya sudah makanan untuknya aku taruh mejanya saja"

Renjun meletakan makanan tersebut di meja sekretaris Guanlin. Ia memang membeli beberapa makanan untuknya, Dejun, Guanlin dan sekretarisnya.

"Ayo masuk ge" ucapnya sembari membuka pintu ruangan Guanlin.

Namun saat Renjun membuka pintu tersebut, ia sangat terkejut melihat seorang Wanita sedang duduk di pangkuan suaminya sembari melumat bibir suaminya itu.

Renjun membeku di tempatnya, jantungnya seperti berhenti berdetak. Dejun tidak kalah terkejutnya dengan Renjun. Guanlin yang mendengar suara pintu terbuka segera mendorong perempuan tersebut.

"S-sayang?" panggil Guanlin terbata

Renjun kini mengalihkan atensinya kepada perempuan yang dengan lancangnya menyentuh suaminya itu, ia terkejut ternyata perempuan itu adalah Karina yang pernah ia cemburui saat berada di korea beberapa bulan lalu.

Guanlin ingin mendekati Renjun, namun Renjun segera melangkahkan kakinya pergi setelah membuang begitu saja makanan yang ia bawa.

Buggghhh

Guanlin mendapatkan satu pukulan tepat di rahangnya dari Dejun hingga ia terjatuh ke lantai.

"Kau! Jangan coba coba menemui adikku! Aku yang akan mengurusnya kali ini, kau tidak perlu khawatir! Aku bisa menjaga adikku sendiri!" ucap Dejun sesaat sebelum ia meninggalkan Guanlin yang masih terduduk di lantai sembari memegangi rahangnya.

Dejun segera menyusul Renjun, dan untungnya adiknya itu masih berada di depan lobby. Untungnya juga mobil Dejun masih terparkir di depan lobby, Dejun segera membawa adiknya itu masuk ke mobil dan segera menjalankan mobilnya menjauh dari kantor itu agar terhindar dari Guanlin.

Dejun membiarkan adiknya itu menangis, hingga di rasa ia sudah jauh dari kantor Guanlin. Dejun segera meminggirkan mobilnya di dekat sebuah taman.

"Njun..."

Distance - Guanren [ Lengkap ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang