1.8K 164 4
                                    

Hubungan Renjun dan Guanlin kini semakin berjalan dengan baik. Setelah pertengkaran mengenai Chris, kini Renjun tidak pernah ingin berbohong atau menyembunyikan sesuatu dari Guanlin lagi. Cukup sekali saja membuat Guanlin kecewa, pikirnya.

Lelaki mungil itu kini memilih untuk menceritakan segala aktivitasnya agar tidak membuat Guanlin khawatir disana.

Sebenarnya Renjun masih sering bertemu dengan Chris, namun itu untuk pekerjaan dan Guanlin pun mengetahuinya. Selagi Renjun tidak pergi hanya berdua dengan Chris ia tidak mempermasalahkan itu.

Sudah sekitar 1 bulan semenjak terakhir kali Renjun dan Guanlin bertemu, dan akhir akhir ini pun Guanlin jarang sekali menghubungi Renjun. Entahlah mungkin lelaki tinggi itu sibuk atau apa, mengingat jika ia mempunyai 3 pekerjaan sekaligus.

Renjun kini sedang berada di sebuah café Bersama dengan Jaemin dan Haechan. Mereka sedang mengobrol santai. Sudah lama sekali mereka tidak berkumpul seperti ini.

"Hugh! Aku bosan" gumam Haechan

"Kau bosan kenapa? Sedari tadi kita mengobrol kenapa tiba tiba kau bosan?" balas Renjun yang kini menatap Haechan

"Bagaimana kalau kita pergi ke Mall, aku ingin berbelanja baju" tawar Jaemin

"Tidak, aku tidak ingin. Kau dan haechan saja yang pergi na. aku akan pulang, aku lelah"

"Oh ayolah jun, kita sudah lama tidak pergi Bersama" bujuk Haechan

"Benar itu, ayolah. Nanti akan aku traktir baju. Beli apa saja semaumu tidak apa apa" kini Jaemin pun ikut membujuk Renjun

"YUKKK BERANGKAT"

"Ck, jika di traktir saja langsung berangkat. Dasar anak Nakamoto" cibir haechan dan ikut melangkahkan kakinya menyusul renjun

"Heh, aku juga anak Nakamoto! Berani beraninya kau seo!" teriak Jaemin sembari mengejar Haechan

*****

Sekarang Renjun, jaemin dan haechan sudah berada di Mall. Sesuai dengan yang mereka bicarakan tadi, mereka ingin berbelanja baju.

Sampailah mereka sekarang di sebuah store. Mereka pun segera mencari baju yang menarik perhatian mereka.

Hingga deringan ponsel milik Renjun menghentikan aktivitasnya.

"Hallo?"

"Sayang, sedang apa?" sahut seseorang dari sebrang sana

"Aku sedang berbelanja dengan nana dan haechan. Kenapa guan?" iya, yang menelfon renjun ini adalah kekasih Renjun, Guanlin.

"Aku hanya rindu, ingin mendengar suaramu. Ya sudah kalau begitu lanjut saja berbelanjanya."

"Tidak, tidak. Jangan ditutup, aku akan menemanimu. Jarang-jarang kan kamu menelfonku. Akhir akhir ini kamu sangat sibuk" ucap Renjun sembari mempoutkan bibirnya dan mencari tempat duduk untuk berbincang dengan sang kekasih sebentar

"Maaf ya sayang, aku sering tidak memberimu kabar akhir akhir ini. Sungguh pekerjaanku sangat banyak akhir akhir ini"

"Aku tidak masalah jika kamu tidak mengabariku guan, hanya saja aku khawatir dengan kesehatanmu. Kamu bekerja hampir seharian penuh, untuk menghubungiku pun kamu tidak ada waktu. Aku Cuma khawatir apa kamu makan dengan baik dan tidur dengan nyenyak" Renjun menghela nafasnya panjang

Renjun memang memaklumi jika sang kekasih tidak bisa menghubunginya, namun ia pun khawatir dengan Kesehatan sang kekasih. Ia takut jika karena Guanlin terlalu gila bekerja, pria tinggi itu akan jatuh sakit.

Distance - Guanren [ Lengkap ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang