xxᴠɪɪɪ - ᴇɴᴅ

2.2K 151 91
                                    

Hari ini tepat 5 hari Renjun belum sadarkan diri. Guanlin masih setia menemani Renjun setiap hari. Membantu membersihkan tubuh Renjun, mengajaknya bicara meskipun tidak ada respon.

Guanlin sedang duduk di samping Ranjang Renjun dengan box bayi di sampingnya. Dia mengajak bayi mereka berbicara dengan tangan Guanlin yang menggenggam erat tangan Renjun sembari ia berikan usapan halus

"Sayang, kenapa tidak mau bangun hm? Masih marah ya karena hyung telat menyelamatkanmu, ya? Ahh maaf ya, suamimu ini memang payah"

"Sayang, jika kamu bangun aku akan membelikan kamu apapun yang kamu mau. Kamu mau apa? Boneka moomin yang besar? Hotpot daging sapi yang banyak? Bubble tea kesukaanmu? Atau apa? Bilang saja nanti aku akan membelikannya untukmu"

Guanlin tersenyum menatap Renjun dan bayi mereka bergantian

"Sayang, lihatlah bayi kita sangat tampan. Tapi aku belum memberikannya nama. Menurutmu nama apa yang cocok untuknya?"

"Aku sudah memikirkan beberapa nama. Tapi aku ingin kamu juga ikut memberikannya nama"

"Yoo jun, Hee jun, Soo bin, Mingrui, Alden , Ayden"

"Kamu mau memberinya nama apa?"

"Sayang, bangun ya. Maafkan hyung, jangan hukum hyung seperti ini"

"Kamu tau sayang? kemarin baby sempat berhenti bernafas. Dan kamu tau bagaimana perasaan hyung? Dunia hyung seakan berhenti, hyung tidak tau lagi akan seperti apa jika kalian berdua pergi dari sisi hyung"

Guanlin menenggelamkan wajahnya sebentar diantara lengannya. Mengatur nafas agar tidak kembali menangis.

"Hyung selalu bertanya, dosa apa yang hyung perbuat hingga Tuhan menghukum hyung seperti ini. Tapi hyung tau, belahan jiwa nya hyung ini kuat. Kamu akan sembuh kan? kamu akan bangun kan? Hyung sama baby tunggu kamu disini. Jadi kamu tidak boleh kemana mana tanpa hyung dan baby"

Guanlin menghela nafas. Tidak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi

Guanlin segera menggendong bayi lelaki yang mungil itu, menimangnya sembari berjalan ke arah jendela untuk melihat jalanan di depannya

"Husshh husstt baby jangan menangis ya. Ada baba disini" ucap Guanlin yang masih terus menimang bayinya

"Hyungg...."

Guanlin terdiam

"Hyunggg..."

panggil seseorang lagi

Suara ini, suara yang Guanlin rindukan. Suara yang beberapa hari ini ingin ia dengar

Guanlin membalikan tubuhnya dan seketika dia terdiam karena orang yang ia harapkan segera bangun akhirnya terbangun juga setelah tidur panjangnya

"S-sayang?" Guanlin mendekati Renjun

"Kamu sudah sadar? Oh Thanks God!" satu air mata lolos melewati pipi Guanlin

"Hyung, itu baby ya?" tanya Renjun sembari menunjuk bayi yang berada di gendongan Guanlin

Guanlin mengangguk dan mendekatkan bayinya ke Renjun. Membaringkan bayi mungil yang sedaritadi rewel itu disamping Renjun dan seketika membuat bayi itu tenang

"Dia merindukanmu, sayang" ucap Guanlin sembari mengelus surai hitam Renjun

Renjun tersenyum menatap jagoan kecilnya yang sangat tampan itu. Dia mirip dengannya, namun juga tampan seperti Guanlin

"Hyung panggilkan dokter dulu ya" Renjun mengangguk, Guanlin berjalan keluar untuk memanggil dokter

*
*

Distance - Guanren [ Lengkap ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang