xxɪ

1.6K 137 26
                                    


Hari ini adalah hari libur. Guanlin menyempatkan untuk mengajak Renjun pergi jalan jalan. Rencananya mereka akan pergi ke kebun binatang sesuai keinginan Renjun.

"Sayang, sudah siap?" ucap Guanlin sembari memeluk renjun yang sedang berdiri di depan kaca memperhatikan perutnya yang membuncit.

Renjun tiba tiba melepaskan pelukan Guanlin dan mendudukan dirinya Kembali ke ranjang dengan bibir yang melengkung ke bawah dan matanya yang sudah siap ingin menangis.

Guanlin yang melihat itu segera menghampiri renjun

"Kenapa sayang?"

"Hyung, kita tidak jadi pergi saja!"

"Kenapa? Kan dari kemarin kamu yang ingin pergi ke kebun binatang"

"Hyung tidak lihat? Lihatlah badanku semakin gemuk, baju baju sudah tidak cukup berada di badanku" ucap Renjun yang sekarang terisak sembari menghentakan kakinya

Guanlin jelas bingung, tapi dia cuma senyum terus meluk Renjun

"Sayang, itu wajar. Kan kamu sedang hamil jadi pasti semakin terlihat berisi dan itu tandanya kalian sehat" guanlin mengusap usap perut renjun berusaha menenangkan suami mungilnya

"Tapi aku malu hyung, nanti akan ada yang bilang aku tidak pantas untukmu saat melihat kita jalan bersama" renjun kini menundukan wajahnya enggan melihat guanlin

Guanlin menghela nafas, ia menarik wajah renjun agar melihat ke arahnya

"Sayang, dengar ya. Aku tidak peduli dengan pendapat orang lain tentang kita. Kamu sedang mengandung anakku, dan aku bersyukur akan itu. Aku tidak peduli seberapa besar kamu nanti, seberapa berat kamu nanti bahkan jika aku sudah tidak sanggup menggendongmu aku tetap akan selalu mencintaimu. Kamu tidak perlu berpikir aku akan meninggalkanmu hanya karena kamu bertambah berat. Aku, Lai Guanlin akan selalu mencintai Lai Renjun apapun keadaannya."

Renjun yang mendengar untaian kata dari Guanlin itupun semakin menangis merasa tersentuh dengan ucapan suaminya itu.

Sebenarnya Renjun juga tidak terlalu memikirkan itu, namun saat kemarin ia sedang berbelanja di supermarket ia mendengar beberapa orang berbisik mengatakan jika Renjun semakin gemuk dan tidak cocok dengan Guanlin yang terlihat sempurna.

"Sudah ya jangan menangis, bagaimana kalau sekarang kita kita berbelanja baju saja?"

Renjun yang mendengar itu segera mendongakan kepalanya dan mengangguk dengan cepat.

"Ahh menggemaskan sekali suami mungilku ini" ucap Guanlin sembari memberi kecupan berkali kali pada Renjun

*
*
*

Kini Guanlin dan Renjun tengah berada di salah satu pusat perbelanjaan di Beijing. Mereka tidak jadi pergi ke kebun binatang karena sekarang Renjun lebih ingin berbelanja baju daripada melihat binatang katanya.

Renjun tengah memilih milih baju yang ia inginkan dan sekiranya cocok dengannya. Guanlin memilih untuk duduk di sofa yang terdapat di butik itu sembari ia mengecek beberapa email masuk melalui ponselnya.

"Wah apa ini cocok untukku?"

"Ah ini sangat menggemaskan"

"Aku mau ini, mau ini dan ini"

"Ah ini juga"

Renjun sedari tadi bergumam sendiri sembari memilih pakaian untuknya.

"Kau tau? Kau tidak cocok dengan pakaian itu" ucap seseorang yang tiba tiba menghampiri renjun

"Maaf?" ucap renjun sembari menoleh ke arah orang itu

"Aku bilang kau tidak cocok memakai itu, kau tidak cocok memakai apa apa. Lihatlah badanmu melebar kemana mana. Kau tau, kau juga tidak pantas bersanding dengan suamimu yang serba sempurna itu"

Distance - Guanren [ Lengkap ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang