Rara dalam bahaya

101 16 27
                                    

Happy reading.....

Rara memeluk erat tubuh Elang, sampai tak sadar tukang baso yang menjadi tujuannya telah terlewat.

Elang menghentikan motornya di depan sebuah tempat bernuansa hitam dan seperti gudang .

" Heh bocil turun Lo," pekik Elang, ketika gadis yang berada di belakangnya tak kunjung turun dari motornya.

" Kita dimana ini??," Saut Rara, ia kebingungan pasalnya ia baru pertama melihat tempat itu.

" Turun aja dulu ," perintah Elang

Rara turun dari motor dan melihat sekeliling tempat itu, begitu asing baginya , untuk apa Elang membawa Rara ke tempat yang sangat menakutkan seperti ini, apakah Elang akan menjualnya kepada om om hidung belang??.

Rara bergidik ngeri, pikiran pikiran jahat terus menghantuinya, dan Alana tidak ada di sini membuat Rara semakin takut.

Elang berjalan tanpa mengajak Rara , ia sangat santai memainkan ponselnya , Rara berlari mengejar dan menarik ujung jaket Elang.

" A plis jangan lakuin ini ke gue, kalo Lo marah sama gue plis marahin gue plis A jangan kaya gini!!,'' --- gadis itu memohon dan memegang erat tangan. Elang

Elang kebingungan melihat Tingkah adiknya , ia tak mengerti apa yang Rara ucapkan.

" Apaan sih Lo," pekik Elang, mengibaskan tangan Rara dari tangannya.

" A gue tau gue banyak salah , kalo ini keputusan Lo gue hargain A, selamat tinggal jaga diri baik-baik ya, jangan lupa makan , jaga kesehatan dan aku sayang AA," lirih Rara

Elang mengerutkan dahinya, ada apa dengan gadis di depannya ini mengapa dia berbicara seakan hari ini adalah hari terakhir untuk mereka.

Belum sempat Elang bertanya , seseorang membuka pintu gudang itu, ia berperawakan tinggi dan gempal, wajahnya sangar membuat Rara takut .

Air mata memenuhi kelopak matanya, Rara sangat takut berpisah dengan Elang , tapi ia menghargai keputusan Elang jika ia ingin menjualnya pada orang itu.

Rara sayang Elang , apapun akan ia lakukan untuk Elang , walaupun ia tidak bisa melihat Elang lagi nantinya.

" Bawa siapa??," Tanya seseorang itu, ia menghampiri Elang , ia menatap intens gadis berparas cantik.

Elang hanya tersenyum sinis , Rara menatap Elang begitupun Elang ia kembali mengerutkan dahinya ketika melihat adiknya tersenyum getir padanya.

" A Elang jahat, A Elang tega jual Rara hikss ," tangis Rara pecah , ia sudah tak bisa menahan air matanya lagi.

" Hah jual ??, Siapa yang mau ngejual Lo Malih," saut Elang

" Lah terus ini siapa, AA mau jual Rara ke orang ini kan??,"

Elang dan orang yang menakutkan itu tertawa sampai sampai perut mereka terasa sakit.

" Kalian kenapa ?,"

" Oh jadi Lo dari tadi mikir kalo gue mau jual Lo gitu, " saut Elang, ia masih tertawa puas

" Ini adek Lo Lang," tanya lelaki itu

" Iya ini adek gue , namanya Rara ,''

" Hai Ra , gue Leo temennya Elang, Lo belum pernah liat gue kan," saut lelaki itu sangat ramah .

" Gue Rara , maaf tadi udah berpikir buruk ke Lo karna gue belum pernah liat lo" saut Rara

" Anjir malu banget gue, kenapa juga gue berfikir kalo A Elang mau jual gue, Rara bego dasar," batin Rara

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang