konsekuensi

55 8 0
                                    

Happy reading......

Elang dan Rara kini sedang berada di dekat parkiran, tak ada pembicaraan di antara keduanya, Elang memasukan amplop yang kepala sekolah berikan ke dalam tasnya.

" AA Rara bener bener minta maaf , ini semua terjadi karena Rara , andai aja Rara gak pacaran, mungkin semua ini gak akan terjadi," saut Rara

" Minta maaf Mulu Lo , bosen gue dengernya ," jawab Elang.

" Tapi A..," ucapan Rara terputus karna Elang tiba tiba menutup mulutnya.

" Minta maaf lagi gue masukin tong sampah Lo ," bentak Elang

Rara memutar bola matanya malas , Elang kembali fokus menatap mobilnya yang terparkir di belakang , sebenarnya jika Elang ingin bisa saja ia pergi saat itu juga.

Tring....

Telpon Elang berbunyi menandakan ada yang menelponnya. Elang mengangkat telpon itu .

" Assalamualaikum calon istri," saut Elang.

" Najis," saut Rara

" Iri aja Lo ," saut Elang

" Kalo sampe ada yang liat Lo kaya gini A , pasti reputasi Lo bisa ancur , Elang yang dingin dan angkuh telah hilang karna gadis sialan itu," gumam Rara.

" Apa Lo bilang!!,"

" Gak!!"

Elang menjauhi Rara dan tak lama ia kembali membawa kabar menyedihkan.

" Ra gue minta maaf banget , calon kakak ipar Lo minta di jemput katanya bunda kita nyuruh dia kerumah ," sautnya

" Ya udah pergi aja sana , kan sekarang Lo udah bukan milik gue seutuhnya lagi," jawab Rara tersenyum getir

" Apa sih Ra , jangan ngomong gitu gue tetep punya Lo sampai kapanpun, cupp," saut Elang, ia mengecup singkat pipi Rara.

" Gue duluan ya adik tersayang," sautnya, kemudian meninggalkan Rara sendiri.

Inilah yang membuat Rara sakit hati , sebenarnya ia senang kakaknya mau memulai hubungan dengan seorang gadis, tapi di sisi lain ia takut jika kakak yang selalu ada untuknya akan berubah .

****

Rara berjalan menyusuri jalanan yang tak terlalu ramai , ia berniat akan mencari taksi tapi tak ada satupun yang lewat, sedangkan semua temannya sedang kumpul ekskul marching band.

Hanya Rara yang tak ikut ekskul itu , ia malah mengikuti ekskul basket yang di ketuai oleh Elang.

Sebenarnya banyak yang mengajak gadis itu pulang bareng , tapi Rara tidak minat ia risih jika harus merepotkan orang lain, kecuali keluarga , tetangga,dan Sahabatnya.

Tid....tid...

Suara klakson mobil membuat Rara terkejut , hampir saja jantungnya copot .

" Astaghfirullah!!," Pekik Rara

" Awas woy mau gue tabrak Lo!!," Pekik sang pengendara

" Eh gue udah jalan di pinggir yah!!," Pekik Rara

Ia mendekati pengendara itu dan ia langsung memutar bola matanya malas ketika melihat Arga lah yang berada di mobil itu.

" Abang ih Rara kaget tau!!," Rengeknya

" Uluh kasian adek gue ini," saut Arga , ia mengusap lembut pipi Rara

" Hmm!!,"

" Sini masuk Abang anterin sampe rumah," ajak Arga

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang