Elang harus kuat

83 9 4
                                    

Happy reading......

Elang mengerjapkan matanya berkali kali, ia tak ingat apapun, ia hanya ingat saat menguburkan jenazah adiknya.

Tapi mengapa ia masih di rumah sakit dengan infusan yang menempel di tangannya, ada apa ini, apakah kondisi Elang down lagi.

"Hikss....hiksss, kenapa harus secepat ini Ra , gue belom siap hikss...," Elang menangis di brankar yang ia tempati, ia menenggelamkan wajahnya di tangannya.

Pedih masih Elang rasakan di ulu hatinya, kehilangan sosok yang selalu ada di sisinya membuat Elang tak bisa mengikhlaskannya begitu saja.

"Sayang kamu sudah sadar," saut Caca yang baru masuk kedalam ruangan dimana Elang berada.

" Bunda hiks...," Lirih Elang, ia memeluk tubuh Caca dengan erat seakan akan ia tak ingin Caca pergi darinya.

" Kamu kenapa bangun bangun langsung nangis, apa yang kamu pikirkan sayang ," saut Caca, dengan sangat lembut ia mengusap tengkuk kepala Elang.

" Aku gak bisa ikhlasin Rara bunda, terlalu berat buat aku Bun hiks...," Lirih Elang.

" Kenapa harus di ikhlasin Lang ??,kamu kenapa sih ?," Saut Caca

'' ko bunda gak sedih sih, Rara kan baru aja meninggal bunda, tadi aku ,bunda dan ayah ikut nguburin dia," jelas Elang

Plakk....

Caca memukul punggung Elang, membuat Elang kebingungan .

"Kamu mimpi kali Lang , dari semalem kamu pingsan , dari kemarin kita di sini belum pulang Lang ," jelas Rara

Apa?? Ini hanya mimpi, tapi mengapa semuanya terlihat begitu nyata ,bahkan rasa sakitnya pun masih terasa .

" Maksud bunda apa??,"

" Rara belum meninggal sayang, dia baru aja sadar dan nyariin kamu , makanya bunda kesini buat kasih tau kamu kalo Rara udah sadar dan terus manggil nama kamu," jelas Caca

" Jadi aku cuman mimpi bunda ," saut Elang, ia sangat senang jika ini benar benar mimpi , hatinya kembali menghangat ketika mendengar perkataan Caca bahwa Rara sudah sadar dari komanya.

" Iya sayang , kamu saking sayangnya sama Rara sampe kebawa mimpi gitu, kamu emang Abang yang baik Lang , meski kamu selalu bikin Rara marah," jelas Caca, ia mengusap lembut rambut Elang.

"Alhamdulillah ya Allah ini cuman mimpi," batin Elang.

Mengapa mimpi ini terlihat sangat nyata, apa karna takut kehilangan yang sangat tinggi.

*****

Elang masuk kedalam ruangan dimana Rara berada, gadis itu masih terbaring di atas brankar.

Ia tersenyum , ia tau siapa yang datang namun ia tak bisa menoleh karna lehernya di pasangi alat medis.

"A Elang," gumamnya.

"Rara kamu masih hidup Ra ," saut Elang, ia langsung memeluk tubuh Rara.

"Sakit A ," lirihnya

"Maaf,maaf gue seneng banget Ra Lo masih hidup ," saut Elang.

Rara hanya tersenyum, ia bahagia bisa bersama sama lagi dengan keluarga dan orang-orang yang menyayanginya.

*****

1 bulan kemudian....

Hari ini Rara sudah di perbolehkan pulang, Elang dari sekolah langsung kerumah sakit untuk menjemput adiknya.

Ia melajukan motornya dengan santai, ia kembali menatap senja , ia tersenyum dan kembali mengagumi senja.

****

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang