sesingkat inikah???

77 8 4
                                    

Jangan lupa play lagunya ya...

Happy reading......

"Di setiap pertemuan pasti ada perpisahan bukan??, ini sudah suratan takdir , tak ada yang harus di tangisi, meski pada akhirnya perpisahan selalu menyisakan luka yang amat mendalam. ''

Elang membuka matanya, semua orang tengah panik karna kondisi Rara memburuk.

Ia menghampiri Rara yang sedang di tangani dokter, namun langsung di tahan oleh dokter dan petugas medis memaksa Elang untuk keluar, ia sangat khawatir terjadi sesuatu padanya.

Hatinya begitu tak tenang , ia terus menatap Rara dari balik pintu UGD yang menyisakan sedikit celah.

Dokter menggunakan alat kejut jantung, karna jantung Rara tiba tiba berhenti berdetak.

"Lang mending kita sholat dan doain Rara ," ajak Edwin

" Iya A Elang mending kita sholat Dhuha dulu , katanya kalo berdoa di waktu Dhuha itu sering di kabulkan a ," saut Alana .

Elang hanya mengangguk dan berjalan menuju mushola yang ada di rumah sakit ini, ia mengambil wudhu dan menunaikan shalat Dhuha bersama teman dan sahabat Rara .

Selesai sholat Elang dan yang lainnya berdoa untuk kesembuhan Rara.

****

Mereka kembali ke depan ruangan Rara , sudah ada sahabat bunda dan Ayahnya disana.

Mereka menangis , Elang langsung membuka pintu ruangan dimana Rara di rawat.

Semua alat yang terpasang di tubuh Rara sudah di lepas, mata Elang memerah ketika melihat tubuh adiknya ditutup kain putih.

" Ada apa ini ayah!!," Pekik Elang

" Rara udah gak ada Lang ,'' lirih Reza .

Deg..

Begitu menusuk kedalam hati Elang, Elang menatap datar ayahnya .

" Jangan bohong yah, Rara pasti sembuh kok," lirih Elang, ia tersenyum getir.

Elang menatap datar tubuh Rara yang sudah tak bernyawa itu, matanya tak kuasa menahan tangisnya, Rara benar benar sudah pergi jauh untuk selama lamanya.

Brukk...

Elang terkulai lemas di depan jasad adiknya , ia tak percaya gadis yang menjadi alasan ia untuk hidup telah pergi untuk selamanya.

Sekarang untuk apa Elang hidup, jika adiknya saja telah tiada , dulu Rara pernah berkata pada Elang untuk tidak menyerah ,saat lelaki itu kecelakaan setahun lalu.

*Flashback on....

1 tahun lalu....

Elang terbujur kaku di atas brankar rumah sakit, tubuhnya di penuhi dengan alat medis, ia mengalami kecelakaan , motor yang ia kendarai bertabrakan dengan sebuah mobil pick up , hingga membuatnya koma selama 5 hari.

Elang bisa mendengar suara orang-orang, tapi ia tak bisa membuka matanya dan menggerakkan tubuhnya, terasa sangat kaku seakan Elang lupa akan bangun .

"A Elang harus kuat, A Elang harus hidup untuk Rara, Rara gabisa hidup kalo gak ada A elang, plis A berjuang sekali lagi jangan nyerah," lirih Rara.

Suara gadis itu selalu terdengar di telinga Elang, dalam hatinya Elang terus berdoa agar bisa melihat adiknya kembali ,ia berharap bisa hidup seperti biasa lagi dan menjaga Rara .

Tujuannya ingin hidup adalah untuk Rara ,Reza dan Caca , ketiga orang yang sangat Elang sayangi.

Flashback off....

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang