Kaki Heeseung melangkah gontai memasuki rumahnya. Ia melempar tas olahraganya ke sembarang arah dan segera mendaratkan tubuhnya di atas sofa ruang tengah. Ia mendengus kasar, hari ini sangat melelahkan.Tadi dirinya dipanggil oleh pelatih basket dari SMP nya. Ia diajak untuk ikut sparring, hitung-hitung reuni bersama teman-teman ekskulnya saat SMP.
"Mas Hesa, ih! Mandi dulu baru tidur-tiduran! Nanti sofanya bau keringet!" protes Lisa yang tiba-tiba datang dengan sebuah spatula kayu di tangannya.
Heeseung mengerang, "Nanti dulu, Maaa, Hesa capeek." balasnya.
"Yauda, jangan kesorean mandinya. Nanti badan kamu gatel-gatel." ucap Lisa lagi yang langsung di angguki oleh Heeseung. Setelahnya Lisa kembali ke dapur untuk kembali menggoreng spicy wings.
Heeseung merubah posisinya menjadi duduk, ia meraih sebotol air mineral yang sebelumnya ia bawa ke gor tadi. Tak lupa mengeluarkan bola basket dan menggelindingkannya ke sayap kiri ruang tengah yang memang dijadikan tempat untuk menaruh bola-bola dan alat olahraga berukuran kecil lainnya. Jangan salah, keluarga Heeseung sangat suka olahraga apalagi ayahnya.
Ia menegak habis sisa air di botol mineral yang ia pegang, lalu sebelah tangannya menyalakan televisi untuk menonton pertandingan bola volly yang sedang berlangsung.
Tak lama ponselnya bergetar, memunculkan sebuah notif dari sahabatnya, Park Sunghoon.
Besok jam 3 ke rumah jay, balik dari amrik dia
15.44Sebelum membalasnya, Heeseung berpikir sejenak. Apakah ia ada acara di hari Minggu besok? Sedetik kemudian ia berdecak.
Skip dl kyny, gw nemenin lea
15.45Ia baru ingat, jam 10 besok ia sudah janji untuk mengantar Lea ke salah satu mall untuk berbelanja. Jika dipikir-pikir, perempuan tidak cukup kan jika berbelanja hanya dalam waktu satu jam?
Padahal ia sangat rindu dengan Jay.
Buru-buru Heeseung meraih tasnya, membiarkan televisi tetap menyala kemudian melangkah ke arah tangga. "Maa, Hesa mandi ya." ucapnya.
"Langsung turun ya, Mas, makan." balas Lisa yang langsung diacungi jempol oleh Heeseung.
Heeseung berlari kecil menaiki tangga, kemudian memasuki kamarnya dan melempar tasnya ke atas kasur. Sebelum mandi ia membereskan beberapa barangnya seperti ponsel, dompet, kaus yang bersih ke tempatnya masing-masing.
Ponselnya bergetar lagi.
Ajak aja si lea, dia kenal kan sm jay
15.57Heeseung berpikir sekali lagi. Jika dipikir-pikir, sudah pasti Lea kenal Jay sebab Lea kan dulu juga bersekolah di SMP yang sama dengannya. Namun, Heeseung masih ragu dengan waktu yang Lea pakai untuk berbelanja besok.
Liat besok
16.00Setelahnya, Heeseung segera meraih kabel charger untuk meng-charge ponselnya. Kemudian ia melepas kaus yang ia pakai dan melemparnya ke dalam keranjang baju kotor. Tangannya meraih handuk yang ia gantung di dekat kasur, baru ia melangkah masuk ke dalam kamar mandi.
Tak memakan waktu lama, Heeseung keluar dari kamar mandi saat jam menunjukkan pukul empat lewat tujuh sore. Tentunya ia sudah berpakaian lengkap dengan kaus putih dan celana pendek selutut. Tangannya masih mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk.
Ia naik ke atas kasur, bersandar dengan tumpukkan bantal yang menyangga punggungnya. Tangannya meraih ponsel yang masih tersambung kabel pengisi daya kemudian menyalakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You to Stay || Lee Heeseung Enhypen
FanfictionJena terus menatap ke arah mereka-- ah tidak. Jena menatap laki-laki yang mengendarai motornya. Tentu karena ia tampan, tapi kenapa Jena juga ditatap olehnya? Jena kan jadi bingung. Sedetik kemudian si lelaki sedikit menganggukkan kepalanya, seperti...