Chapter 22

780 120 1
                                    


Jena menghela nafasnya lega ketika ia berhasil menjawab soal terakhir di ujian tengah semester mata pelajaran ekonomi. Ia menengok seisi kelasnya. Sudah ada beberapa bangku yang kosong karena bagi siapapun yang sudah selesai boleh langsung pulang. Ekonomi memang menjadi matapelajaran terakhir di hari ini.

Ia menoleh sedikit ke arah Yuna, "Yun, gue duluan apa tungguin lo?" bisiknya.

"Tunggu di kantin aja." jawab Yuna, ikut berbisik.

Jena mengangguk, kemudian memasukkan tempat pensilnya ke dalam tas baru yang ia beli bersama Jake waktu itu karena selama UTS ia tidak membawa banyak buku. Kemudian ia berdiri, melangkah ke depan kelas sambil membawa tumpukan kertas hasil ujiannya.

"Oke, boleh pulang ya." ucap Bu Jisoo setelah memeriksa kelengkapan hasil ujian Jena.

Jena mengangguk, "Makasih, Bu." ia pun keluar dari dalam kelas.

Kakinya melangkah cepat menuruni tangga dengan tangan yang sedang sibuk menyalakan kembali ponselnya. Ia melihat jam, masih pukul 11.45. Yang mana waktu ujian selesai masih sekitar 45 menit lagi.

Ketika kakinya menyentuh tangga terakhir, tiba-tiba tubuhnya oleng saat seseorang baru saja berbelok dari koridor kantin menuju tangga. Tubuh Jena sempoyongan, tangannya mencari benda-benda sekitar untuk ia gapai sebagai pegangan.

Untung orang dihadapannya dengan sigap menahan pinggang Jena agar gadis itu tidak terhuyung jatuh. Matanya juga menbulat kaget, "Hati-hati atuh, Na."

Jena yang semula memejamkan mata kini membuka kembali matanya, ia menyengir lebar ketika melihat wajah Jake tepat di depan wajahnya. "Hehe, maaf, Kak." kemudian ia menegakkan tubuhnya kembali dengan bantuan Jake.

"Udah kelar?" tanya Jake. Kemudian diangguki Jena. "Ke kantin sana, ada Heeseung tuh." ujarnya.

"Lo mau kemana?" tanya Jena.

"Balik kelas," Jake berhenti sejenak kemudian menyengir. "Tadi izin ke toilet padahal minta makanan sama Heeseung." setelahnya laki-laki itu berlari kembali menaiki tangga.

Jena menggelengkan kepalanya tidak percaya. Kemudian kembali melangkahkan kakinya berbelok menuju kantin yang terlihat sangat sepi. Ia hanya melihat beberapa murid yang sedang makan atau sekedar bermain ponsel, termasuk Heeseung.

Jena buru-buru mendekati meja Heeseung, sementara kakak kelasnya itu masih asik memainkan ponselnya sambil menunduk. "Halo," sapanya.

Heeseng mendongak dengan mata yang beberapa kali mengerjap, "Hm." balasnya dengan gumaman.

Jena mengernyit sebentar, kemudian meraih dompetnya dari dalam tas. "Nitip ya, Kak." ucapnya pada Heeseung sambil menepuk tas barunya.

Heeseung hanya mengangguk, tanpa memindahkan pandangannya dari layar ponsel.

Langkah Jena mengarah pada kios ketoprak lagi, tidak usah bingung karena makanan favorit Jena untuk saat ini memang ketoprak.

Selama menunggu, Jena sesekali menoleh ke arah mejanya dan Heeseung. Kakak kelasnya itu terus menunduk dan menatap layar ponsel dengan wajah cenderung datar. Tak ingin begitu peduli, Jena mengangkat kedua bahunya. Kebetulan ketoprak miliknya sudah selesai dibuat.

Ia berjalan kembali ke arah meja. Mendudukkan tubuhnya tepat di sebrang Heeseung, lalu mengeluarkan botol air mineralnya dari dalam tas.

"Lo gak makan, Kak?" tanya Jena basa-basi.

Yang ditanya hanya menggeleng.

Tak ambil pusing, Jena mulai menyantap makanan nya. Sesekali ia melirik Heeseung yang masih fokus dengan ponselnya. Jena lihat, Heeseung hanya scroll aplikasi Oustagram secara random. Ia pikir mood Heeseung sedang tidak baik.

I Want You to Stay || Lee Heeseung EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang