Chapter 14

833 132 1
                                    


Motor Heeseung berhenti tepat di parkiran yang masih kosong. Lahan parkir sudah hpir penuh, tidak seperti bisanya jika ia datang lebih pagi. Ya, hari ini Heeseung datang sedikit telat karena bangun terlalu siang. Bahkan dirinya sampai melewatkan sarapan agar tidak benar-benar telat. Pasalnya, parkiran motor akan penuh dan dia harus menumpang di gedung kantor sebelah. Ia malas.

Kakinya melangkah memasuki gedung sekolah, bersamaan dengan banyak murid lainnya yang juga baru tiba. Setelah menitip helm nya di meja piket, ia menoleh ke arah seseorang yang baru saja keluar dari ruang tata usaha.

"Lea!" serunya, memanggil gadis berambut coklat yang ia lihat.

Yang dipanggil menoleh, senyumnya seketika merekah melihat sosok Heeseung dengan jaket abu-abu yang melekat ditubuhnya sedang berjalan mendekat ke arahnya.

"Tumben baru dateng?" tanya Lea, mulai mengimbangi langkahnya dengan Heeseung.

Heeseung mengangguk, "Kesiangan." jawabnya. "Kemaren kemana?" tanyanya.

Lea mengangkat sebelah alisnya, "Pergi sama Bunda." jawabnya santai.

"Kemana?"

Kini Lea benar-benar menoleh menghadap Heeseung, "Kok Kakak jadi kepo-an sih?" tanyanya dengan senyum curiga. "Jadi malu." kemudian ia tertawa sendiri.

Heeseung tertawa kecil kemudian mengusap kepala Lea, "Yauda sana ke kelas. Aku mau ke kantin dulu." ucapnya.

Lea mengangguk, "Nanti istirahat ke kelas ya!"

Heeseung mengangguk sambil tersenyum, ibu jarinya terangkat seatas dada.

Heeseung menatap badan Lea yang menghilang di belokan ke arah tangga, sedetik kemudian senyumnya hilang. Ia bergegas berjalan menuju kantin, ada Sunghoon yang sedang duduk sendirian sambil menyesap sesuatu yang Heeseung yakini adalah susu doncaw.

Ia meletakkan tasnya di atas meja, mengambil alih gelas susu milik Sunghoon kemudian menyesapnya sedikit. "Jake mana?"

"Belom dateng." jawab Sunghoon, dengan pandangan kosong yang mengarah ke lapangan. Seperti biasa, sesi mengumpulkan nyawa Sunghoon bisa berlangsung sampai jam sembilan pagi.

Tidak membalas lagi, Heeseung membuka ponselnya. Melihat banyak notifikasi dari Lisa yang mengomelinya karena melewatkan sarapan. Mamanya itu tentu paham jika Heeseung bisa sakit maag jika telat makan. Dan sekarang ia malah melewatkan makan.

nanti hesa makann, tenang ajaa
06.25

Baru saja mengunci ponsel, Heeseung dibuat menoleh oleh suatu suara yang ia kenal. Ia mendongakkan kepalanya, begitu juga Sunghoon yang juga sedang mencari sumber suara berisik yang ia dengar barusan.

Di sisi lain, Jena sedang berlari mengejar Jake yang tadi mencuri susu kotaknya. Pagi ini Jake menawarkan Jena untuk berangkat sekolah bersama, kebetulan Jake sudah tau jika mereka berada di komplek yang sama. Saat turun dari motor, Jena mengeluarkan sebuah susu kotak yang malah langsung dibawa lari oleh Jake.

Jena menggeram kesal, "Kak Jake, berenti gak?!" serunya kesal, masih dalam keadaan berlari di koridor yang sebenarnya cukup rama.

Jake menoleh ke belakang, melihat Jena yang masih tertinggal jauh. "Bagi! Pelit amat lo!" godanya.

"Gaaaaaakkk!!"

Aksi kejar-kejaran Jake dan Jena tentu saja mengundang seluruh tatapan mata penghuni koridor. Kapan lagi melihat Jake berlari dengan tampan?

I Want You to Stay || Lee Heeseung EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang