Chapter 21

861 136 4
                                    


Langkah Heeseung terhenti ketika ia melihat siluet tubuh Jena yang bergerak menjauhi tangga. Ia mengintip, mendapati gadis itu tengah berjalan memasuki perpustakaan sendirian.

Tanpa basa-basi Heeseung mengubah tujuannya ke perpustakaan. Padahal ia sudah ditunggu Jake dan Sunghoon di kantin. Tapi, biarlah.

Heseeung mendorong pintu perpustakaan, tak lupa ia mengeluarkan kartu pelajarnya sebagai tanda kehadiran di perpustakaan. Matanya menyisir seluruh perpustakaan sekolah yang areanya lumayan luas, tapi ia tidak menemukan sosok Jena.

Setelah meletakkan kartu pelajarnya di meja petugas, ia melangkah masuk menyusuri setiap rak yang berjejer. Seketika langkahnya terhenti, mendapati tubuh Jena yang sedang membelakanginya. Ternyata gadis itu berada di jajaran rak paling ujung untuk mencari novel fiksi.

Kepala Jena mendongak, memperhatikan setiap judul buku yang berada di rak atas. Seketika matanya berbinar saat mendapati buku novel yang sudah diincarnya. Ia meraihnya, namun seseorang dari belakang sudah lebih dulu mengambil buku yang ia lihat.

Jena berbalik, berniat protes pada seseorang yang mengambil novel incarannya, namun ia malah tersentak kaget.

Heeseung sedang berdiri tepat di hadapannya dengan novel yang ia incar di tangannya.

"Lo mau baca?" tanya Jena, "Yauda deh." lanjutnya tanpa mendengar balasan dari Heeseung.

Baru saja ingin melangkah, sisi kanan dan kiri Jena dikunci dengan tangan Heeseung yang saat ini menempel pada rak buku.

Tak tinggal diam, Jena mendorong bahu Heeseung pelan. "Apaan sih, ini perpustakaan." protesnya.

Yang diomeli malah tertawa kecil, kemudian meletakkan novel yang baru saja ia ambil ke sembarang rak. "Gue mau jelasin."

Jena mengangkat sebelah alisnya, "Apa?"

"Kemaren." jawab Heeseung cepat. "Gue sama Lea."

Jena mengangguk-angguk, "Kenapa ngejelasin? Kan gak ada urusannya sama gue."

Heeseung mendesis, "Na, jangan gitu dong." ia berucap pelan.

Jena tertawa kecil, "Apa sih, Kak? Kalo lo mau jalan sama Lea, atau sama siapa ya apa urusannya sama gue? Kecuali kalo jalan berdua sama Kak Jeno, baru gue curiga." jelasnya.

Heeseung menunduk, mengambil kembali novel yang sempat ia letakkan di rak sebelah lalu memberikannya pada Jena. "Jadi gak marah?" tanya Heeseung.

"Kenapa harus marah?" tanya Jena balik setelah mengambil novelnya yang disodorkan Heeseung.

"Soalnya gue marah ngeliat lo belanja ditemenin Jake."

Jena membulatkan kedua matanya. Dengan cepat ia tertawa dan memukul lengan Heeseung pelan, "Dih, apaan sih lo." ucapnya. "Udah ya, gue mau izin pinjem ini abis itu ke kelas."

Tanpa mendengar penjelasan Heeseung lebih lanjut, Jena melangkah mendahului Heeseung. Memberikan bukunya ke salah satu petugas untuk diberi tanda jika ia akan meminjam buku itu selama seminggu ke depan

Jena menoleh, mendapati Heeseung yang membukakan pintu perpustakaan untuknya. Ia tersenyum, "Gak ke kantin, Kak?" tanyanya.

"Ini mau." jawab Heeseung. "Lo?"

Jena menggeleng, "Belum laper. Mungkin istirahat kedua."

Heeseung mengangguk-angguk. Mereka berjalan berdampingan menyusuri koridor untuk mencapai tangga. Tidak ada obrolan, hanya suara sepatu mereka yang terdengar.

Sesampainya di tangga, Jena berhenti sejenak. "Gue ke kelas ya, Kak." pamitnya.

"Na," Heeseung malah memanggil Jena. "Serius, jangan berubah ya." gumamnya. Ia menunduk.

I Want You to Stay || Lee Heeseung EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang