8. Magang

502 55 0
                                    

Seperti kata banyak orang, waktu berlalu begitu cepat.

Tak terasa tinggal seminggu lagi waktunya Ujian Tengah Semester (UTS) bagi seluruh mahasiswa/i Semester 5 jurusan Manajemen Universitas Viitor.
Kini, Dhea dan kelima temannya tengah berada di Cafe Couple.

Seharusnya, hari Sabtu ini Dhea sudah berada di rumahnya karena tadinya ia berencana pulang kampung di hari Jum'at.

Tapi hal itu urung dilakukan karena ada hal yang harus diurus oleh Dhea.
Hal tersebut adalah persiapan untuk magang.

Magang adalah kegiatan yang wajib diikuti dan dilaksanakan bagi mahasiswa/i Semester 5 yang mengambil jurusan Manajemen.

Antara jurusan satu dengan lainnya memiliki kebijakan tersendiri terkait kapan pelaksanaan magang. Ada yang di Semester 5, 6, bahkan 7.

Kegiatan magang anak Manajemen akan berlangsung selama 3 bulan terhitung dari pekan UTS selesai dilaksanakan.

"Gue bingung mau magang di mana," ucap Dhea sambil meletakkan handphonenya di atas meja.

Tadi ia baru mengecek lowongan untuk magang di beberapa perusahaan. Tapi ternyata, tidak satu pun yang cocok di hati Dhea.

Semua mahasiswa/i memang diberikan kebebasan untuk menentukan mau magang di perusahaan mana, tapi karena Dhea tidak memiliki kenalan orang perusahaan yang ada di kota, jadi ia kebingungan.

Padahal batas waktu memilih tempat magang hanya sampai hari kedua UTS, tapi Dhea tak kunjung memutuskan pilihannya.

"Kenapa lo nggak magang di kantornya Iqbaal?" tanya Lifia.

"Iya, Dhe. Kata lo kan Iqbaal punya perusahaan," ucap Hendra menimpali.

"Masalahnya gue nggak tau kantornya Iqbaal itu di mana. Lagipula gue kan lagi lost contact sama dia," balas Dhea.

"Oh iya ya. Terus gimana dong?" tanya Lifia lagi.

"Emang kalian pada magang di mana?" tanya Dhea pada teman-temannya.

"Gue sama Hendra magang di kantor bokap gue," jawab Lifia.

"Kalau gue sama Riza magang di kantor bokapnya Riza," jawab Vadli.

"Gimana kalau lo ikut magang sama gue aja, Dhe?" tawar Fian.

"Emang lo magang di mana, Yan?" tanya Dhea.

"Di kantor tempat bokap gue kerja," jawab Fian.

Dhea terlihat berpikir.

"Mendingan lo sama Fian aja, Dhe. Ya, biar lo ada temennya gitu," saran Lifia.

"Tapi gue nggak enak sama Fian. Ntar gue malah ngerepotin lagi," kata Dhea menatap Fian.

"Enggak, Dhe. Lo nggak pernah ngerepotin gue kok," balas Fian cepat. "Udah ya, lo sama gue aja. Soal surat izin magang, ntar biar gue bilangin ke bokap buat ngurusin. Jadi, lo nggak perlu repot-repot lagi," bujuknya kemudian.

"Gimana ya?" Dhea masih ragu untuk memutuskan.

"Iyain aja, Dhe. Biar lo nggak pusing lagi mikirin mau magang di mana," ujar Riza.

"Kita-kita pada punya temen magang, masa lo sama Fian yang sendirian. Mendingan kan kalian bareng aja magangnya," ujar Vadli.

"Kalau boleh tau, bokap lo kerja di bagian apa, Yan? Apa beliau bisa bantu gue  biar langsung diterima magang di sana?" tanya Dhea memastikan.

"HRD. Tenang aja, bokap gue pasti bisa bantu lo," jawab Fian yakin.

"Hhmmm ... yaudah deh, gue mau magang sama lo," putus Dhea.

Iqbaal & Dhea || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang