26. Ada 2 begal

456 52 0
                                    

Malam harinya, Dhea bersama mas ojol menuju ke kos Zahra.

Tadi sore Dhea sudah membuat janji untuk bermain ke kos sang sahabat. Tadinya ingin bersama Kiki juga, tapi ternyata dia sedang ada tugas kuliah yang tidak bisa ditinggalkan.

Saat melewati jalan yang sepi, Dhea melihat ada sebuah mobil yang berhenti dan ada seorang lelaki yang menyeret perempuan dari dalam mobil untuk dibawanya keluar.

"Mas, berhenti bentar!" ucap Dhea.

"Ada apa, Mbak?" tanya si mas ojol setelah menghentikan motornya.

"Saya mau nolongin mbak itu," jawab Dhea menoleh ke belakang.

"Jangan Mbak, bahaya! Jalanan ini sepi lho. Ntar kalau Mbak diapa-apain gimana? Saya nggak bisa nolongin Mbak, soalnya saya nggak bisa bela diri."

"Haduh Mas banyak omong deh. Saya nggak minta Mas nolongin saya kok. Mas cukup nunggu di sini dan saya akan baik-baik aja. Oke, Mas?"

"Oke deh, Mbak. Hati-hati ya!"

Dhea segera melepas helm lalu diberikan ke mas ojol.

💙💙💙

"LEPASIN DIA!!!" teriak Dhea saat di depan dua begal yang masih menyeret perempuan tersebut.

"Lo mau ngapain? Mau sok jadi pahlawan kemaleman hah?" tanya begal 1.

"Lepasin cewek itu!" suruh Dhea.

"D-Dhea!" pekik perempuan yang terkejut saat melihat Dhea yang berada di hadapannya.

"Meesya!" Dhea juga tak kalah terkejut.

"Udah kita langsung bawa dia aja," ucap begal 2.

"Kalian mau bawa dia ke mana?" tanya Dhea.

"Ke suatu tempat," jawab begal 2.

"Kalian mau ngapain Meesya?"

"Kita sekap terus minta tebusan ke keluarganya."

"Terus kita akan minta uang yang banyak," lanjut begal 1 lalu kedua begal tertawa bersama.

"Jangan mimpi! Lepasin Meesya sekarang juga!" suruh Dhea lagi.

"Lo siapa beraninya nyuruh kita?" tanya begal 2 dengan nada meninggi.

"Udah, kita hajar aja. Banyak bacot nih cewek," sahut begal 1.

"Kalian yang banyak bacot!" seru Dhea.

Bugh! Si begal 1 berhasil menonjok pipi Dhea membuatnya tersungkur ke tanah.

"Makanya jangan sok jagoan," cibir begal 1.

"Bangsat!" umpat Dhea segera berdiri.

Bugh ... bugh ... bugh!!!

Dhea berhasil menghajar kedua begal tanpa memberinya ampun. Kini kedua begal sudah terkapar lemas di tanah.

"A-A-Ampun!"

"Ma-maafkan ki-kita!"

"Mendingan kalian pergi sebelum gue habisin nyawa kalian," ujar Dhea mengancam.

Lalu kedua begal segera bangun dan menuju ke motornya. Mereka melajukan motor dengan kecepatan penuh meninggalkan jalanan sepi tersebut.

"Lo nggak papa?" tanya Dhea menghampiri Meesya yang sepertinya masih ketakutan.

"Gue nggak papa. Makasih udah nolongin gue," jawab Meesya.

"Sama-sama. Lain kali hati-hati! Gue pergi dulu," ucap Dhea lalu berlari menghampiri mas ojolnya.

Iqbaal & Dhea || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang