Bukan Meesya namanya kalau menyerah begitu saja. Walaupun mengetahui status Iqbaal yang sudah memiliki calon istri, tapi ia justru semakin gencar mendekati Iqbaal.
Setiap jam istirahat, Meesya selalu menghampiri Iqbaal dan mengajaknya makan bersama di kantin kantor.
Bukan tanpa alasan! Meesya sengaja makan di kantin karena agar semua karyawan melihat kebersamaannya dengan Iqbaal dan bisa membuat Dhea cemburu.
"Aaaaa ...." Meesya menyodorkan sesuap nasi pada Iqbaal.
"Aku bisa makan sendiri, Sya," ucap Iqbaal menolak.
"Tapi aku mau nyuapin kamu."
"Nggak perlu."
"Sekali aja ya!" pinta Meesya memelas.
"Yaudah sekali aja," putus Iqbaal.
Saat Iqbaal menerima suapan dari Meesya, tanpa ia ketahui Dhea melihat hal tersebut.
Dhea yang baru saja memasuki kantin bersama Fian menjadi mengurungkan niatnya. Ia kembali keluar dari kantin.
"Lo nggak papa?" tanya Fian.
"Nggak papa kok," jawab Dhea tersenyum.
"Gimana kalau kita makan di kafe aja?" usul Fian.
"Iya, boleh. Ayo, Yan!"
"Tapi gue ngambil kunci motor dulu di tas. Lo tunggu sini bentar nggak papa ya?"
"Iya, nggak papa."
Saat Fian pergi, Dhea menunggu di depan kantin. Ia memainkan handphonenya agar tidak bosan.
"Hai!" Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Dhea membuatnya menoleh.
"Kamu ngapain di sini?" tanyanya.
"Nunggu temen," jawab Dhea ketus.
"Nggak masuk ke dalem?"
"Nggak."
"Kamu masih benci ya sama aku?" tanya orang itu dan Dhea hanya mengangkat kedua bahunya dengan tak acuh.
"Aku bingung harus ngelakuin apa biar kamu bisa maafin aku."
Dhea enggan membalas ucapan orang di depannya dan memilih kembali fokus pada handphonenya.
"Sa!"
"Rosa!"
"Jangan panggil gue Rosa lagi!" seru Dhea menahan amarah.
"Nama kamu kan emang Rosa," ucapnya.
"Gue bukan Rosa!" tegas Dhea.
"Kamu Rosa."
"Denger ya, Ille! Gue Dheana, bukan Rosalva!"
"Kamu Rosalva, bukan Dheana."
"Gue nggak suka dipanggil Rosa!"
"Kenapa?"
"Menurut lo? Lagipula lo udah punya Rosa yang lain kan?"
"Tapi Rosa pacarku beda sama kamu. Kamu Rosa yang spesial dan selamanya akan spesial."
"Lo kira gue martabak pakek spesial segala," sinis Dhea.
"Sa, aku-"
"Kok kamu masih di sini, Sayang?" tanya seseorang yang tiba-tiba menghampiri Dhea dan Ille.
"Kamu udah selesai ke toiletnya?" tanya Ille pada sang pacar.
"Udah. Ayo masuk! Aku udah laper nih," ajak Rosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqbaal & Dhea || END
Novela JuvenilKarena cinta harus saling percaya 💙 Setelah mendapatkan cinta Iqbaal dan dilamarnya pula, bukan berarti perjalanan cinta Dheana ke depannya akan selalu lancar. Justru inilah saat di mana hubungan mereka diuji. Dheana yang memasuki semester 5 mulai...