Keesokan harinya.
Saat jam dinding baru menunjukkan pukul 5 lewat 5, Fian sudah menelepon Dhea.
"Halo, Dhe."
"Apaan?"
"Gue jadi jemput lo nggak?"
"Ngapain?"
"Lah katanya suruh jemput jam setengah 6?"
"Oh iya, jadi."
"Emang kita mau ke mana sih?"
"Ngerjain laporan magang."
"Pagi-pagi buta ngerjain laporan? Ya kali, Dhe. Kasian otak gue lah. Ntar aja napa."
"Ngerjainnya nanti agak siangan. Sekarang gue mau ngajak lo jogging ke taman terus ntar kita sarapan bareng. Udah, buruan jemput gue!"
"Oh, berarti gue sekalian bawa laptop ya?"
"Serah lo."
"Oke-oke. Gue siap-siap bentar terus otw."
"Iya, hati-hati!"
💙💙💙
"Tumben bawa mobil?" tanya Dhea pada Fian yang berdiri di samping mobilnya.
"Soalnya gue bawa laptop jadi biar nggak ribet. Terus ini masih terlalu pagi jadi masih dingin kalau motoran hehe," jawab Fian.
"Oh. Yaudah ayo!" kata Dhea.
"Langsung ke taman?" tanya Fian langsung diangguki oleh Dhea.
💙💙💙
📍Parkiran taman
"Tas sama laptop taruh mobil aja ya," ucap Fian.
"Iya," balas Dhea menurut.
"Kita mau jogging ke arah mana nih?" tanya Fian setelah keduanya keluar dari mobil.
"Sana aja!" jawab Dhea menunjuk ke arah yang dimaksud.
"Kuy lah!"
Setelah satu jam lamanya Dhea dan Fian joging, kini mereka berhenti di bangku taman untuk beristirahat.
"Gila! Udah lama nggak jogging ternyata capek juga ya," ucap Fian mengusap keringat di pelipisnya.
"Sama, Yan. Gue juga ngerasa capek," ucap Dhea terlihat masih ngos-ngosan.
"Gue beliin minum bentar ya."
"Jangan yang dingin!"
"Siap!"
Tak lama kemudian, Fian kembali.
"Nih, minum!" ucap Fian memberikan sebotol air mineral.
"Thanks," ucap Dhea lalu meminumnya.
"Lo bawa baju ganti nggak, Dhe?" tanya Fian.
"Bawa. Lo bawa nggak?"
"Bawa juga. Untung tadi gue sempet kepikiran kalau habis jogging pasti keringetan. Makanya gue bawa baju ganti deh."
"Habis ini mau ganti dulu atau cari sarapan dulu?" tanya Dhea.
"Cari sarapan dulu kali ya. Gue laper banget soalnya," jawab Fian.
"Yaudah terserah. Gue juga lumayan laper," ucap Dhea.
Dhea dan Fian istirahat selama 15 menit.
"Yuk cari sarapan!" ajak Fian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqbaal & Dhea || END
Ficção AdolescenteKarena cinta harus saling percaya 💙 Setelah mendapatkan cinta Iqbaal dan dilamarnya pula, bukan berarti perjalanan cinta Dheana ke depannya akan selalu lancar. Justru inilah saat di mana hubungan mereka diuji. Dheana yang memasuki semester 5 mulai...