38. Rp9.112.000

1K 58 5
                                    

Setahun kemudian.

Kini Dhea telah berhasil meraih gelar sarjananya. Ya, Dhea berhasil menyelesaikan kuliahnya dalam jangka waktu tiga setengah tahun.

Hari ini adalah hari Dhea diwisuda.

Suasana kampus Yuvii terlihat bergitu ramai, terutama di gedung wisuda.

Dhea lulus dengan predikat cumlaude. Saat ia turun dari panggung setelah bersalaman dengan rektor dan yang lain, tiba-tiba Iqbaal menarik tangannya dan membawanya ke luar gedung.

"Loh kok banyak orang, Baal?" tanya Dhea yang kaget saat mendapati banyak orang yang kini mengelilinginya dan Iqbaal.

Ada kedua orang tuanya dan orang tua Iqbaal, Fian dkk, Lifia, Zahra, Kiki, serta Syila juga ada.

Tidak ketinggalan pula ada banyak wartawan yang sudah siap dengan mic dan kameranya.

"Dheana!" panggil Iqbaal dengan lembut.

"Iya, Baal. Kenapa?" tanya Dhea.

Bukannya menjawab, Iqbaal justru berlutut di hadapan Dhea sambil mengeluarkan sebuah kotak berisi cincin yang tadi diletakkan di dalam sakunya.

"Setelah permasalahan setahun yang lalu di mana itu bikin aku ngakhirin hubungan kita, pas kita udah baikan, kamu nggak mau lagi berstatus sebagai calon istri aku dengan alasan kamu mau fokus kuliah dan nggak mau terbebani dengan status itu. Kamu juga bilang kalau kita bisa bahas ulang mengenai status calon suami-istri di saat kamu udah lulus kuliah. Karena seperti yang kamu bilang, meskipun tanpa status, perasaan kita tetap sama dan tulus. Aku sama kamu akan tetap dan selalu mencintai sampe kapanpun itu. Aku inget, dulu kamu pernah bilang kalau kamu baru mau menikah saat udah diwisuda, ya kan? Maka dari itu ...." Iqbaal berhenti sejenak untuk mengambil napas.

"Dheana, hari ini kamu udah lulus, kamu udah diwisuda, dan aku nggak mau nunggu terlalu lama lagi. Jadi, kamu mau nggak menikah sama aku minggu depan?" tanya Iqbaal kemudian membuat Dhea begitu terkejut.

"Apa? Minggu depan? Kenapa mendadak?" tanya Dhea.

"Sebenernya nggak mendadak. Aku udah nyiapin semuanya kok. Tinggal kita fitting sama pilih cincin aja. Jadi, apa kamu mau menjadi istriku dan ibu dari anak-anakku kelak?"

"Kalau aku bilang nggak mau gimana?"

"Ya aku pasti sedih. Soalnya udah nyiapin segala macem buat pernikahan. Bahkan undangan udah aku sebar."

Mata Dhea membulat. "Apa? Undangan udah kamu sebar?"

"Iya. Masa udah H-seminggu undangan belum disebar? Yaudah tanpa minta persetujuan kamu, aku sebarin deh undangan pernikahan kita."

"Yang mau nikah itu kamu sendiri atau sama aku juga?" tanya Dhea geram.

"Ya sama kamu lah, Dheana," jawab Iqbaal.

"Terus kenapa semuanya kamu yang ngurus?" kesal Dhea.

"Aku cuma mau bikin surprise dan aku nggak mau kamu kecapekan. Aku tau kamu jarang tidur kan demi ngerjain skripsi dan bisa lulus cepet?"

"Jangan marah sama Iqbaal! Dia cuma berniat baik sama kamu. Lagipula Iqbaal nggak ngurus semuanya sendiri. Ibu sama ayah juga bantuin Iqbaal kok," sahut ibu Dhea.

"Iya. Bunda sama ayah juga bantuin," sahut bunda Iqbaal.

"Kita semua juga bantuin," sahut Fian dkk, Lifia, Zahra, Kiki, dan Syila.

"Kamu denger sendiri kan? So, will you marry me, Dheana?" tanya Iqbaal lagi.

"Berdiri dulu!" suruh Dhea.

"Nggak mau sebelum kamu bilang iya," ucap Iqbaal.

"Nggak capek apa berlutut terus?" tanya Dhea.

"Enggak. Demi kamu mah apapun aku lakukan," jawab Iqbaal.

"Hm, yaudah," kata Dhea.

"Yaudah apa?" tanya Iqbaal.

"Aku mau menikah sama kamu," jawab Dhea membuat Iqbaal tersenyum senang.

"Yes! Thank you, Sayang." Iqbaal segera memasangkan cincin di jari manis Dhea lalu ... cup! Iqbaal mencium kening Dhea cukup lama lalu memeluknya dengan erat.

💙💙💙

📆 Jum'at, 9 Desember 2022

Bertempat di sebuah masjid, akad nikah Iqbaal dan Dhea akan dilaksanakan.

Sengaja memilih tempat di masjid karena itu adalah permintaan Dhea.
Ia juga meminta agar masjid yang digunakan memiliki luas yang besar. Hal itu dikarenakan banyak orang yang hadir. Belum lagi para wartawan yang selalu berburu berita membuat jumlah hadirin semakin banyak. Jadi, agar bisa muat tanpa harus berdesakan, maka dari itu dipilih masjid yang besar.

Beberapa hari ini, berita tentang pernikahan Iqbaal dan Dhea sedang hangat dibicarakan di seluruh penjuru Indonesia. Istilahnya, mereka menjadi trending topik.

Banyak sekali orang-orang yang mendo'akan agar mereka bahagia dan pernikahannya langgeng sampai maut memisahkan, tapi tak jarang juga ada yang menghujat.

Beruntung Dhea memiliki mental yang kuat jadi tidak mudah down hanya karena ucapan buruk dari orang lain.

"Bismillahirrahmanirrahim. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau, saudara Iqbaal Dhanandaya Armansyah bin Hermawan dengan saudari Dheana Rosalva Nayandra binti Andratyo dengan mas kawin uang tunai sebesar Rp9.112.000 dan seperangkat alat salat dibayar tunai," ucap penghulu sambil menjabat tangan Iqbaal.

"Saya terima nikah dan kawinnya Dheana Rosalva Nayandra binti Andratyo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Iqbaal dengan suara yang jelas dan lantang.

"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya penghulu.

"SAH!" jawab semua orang.

"Alhamdulillah!" kata penghulu.

Dhea yang berada di samping Iqbaal langsung meneteskan air mata kebahagiaan. Tapi buru-buru ia mengusapnya.

Iqbaal menyematkan cincin di jari manis Dhea, begitu pun sebaliknya.

Dhea mencium punggung tangan Iqbaal lalu Iqbaal mencium kening Dhea.

"I love you to the moon and back, Dear!" ucap Iqbaal.

"I love you from the start till the end, Babe!" balas Dhea.

Akhirnya, setelah permasalahan yang sempat menyebabkan kita berpisah, saat ini kita telah dipersatukan kembali dalam sebuah janji suci. Aku berjanji akan mencintai, menjaga, dan membahagiakanmu, Sayang. Akan ku pastikan tidak ada yang bisa memisahkan kita lagi. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Batin Iqbaal.

Aku bahagia karena bisa menikah dengan kamu yang ku cinta. Setelah 10 tahun lamanya aku mencintaimu, ternyata kini aku telah menjadi istrimu. Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu dan keluarga kecil kita. Batin Dhea.

- THE END -

Iqbaal & Dhea || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang