Seorang wanita berdiri dalam sunyi di dalam lift di gedung ini. Nampak sang bos masih memimpin di depan dan memasuki ruangan kerjanya lebih dulu.
Tak langsung duduk di meja kerjanya, sang bos memilih duduk di sofa lalu menatap bawahannya tajam.
"Berhentilah menatapku. Kau membuatku kesal!" Ucap Mei tak suka. Ia meletakkan barang-barangnya di atas meja seketaris miliknya. Keduanya selepas rapat dan hari ini sangat melelahkan.
"Tak hanya omongan, perilaku dan pikiranmu saja yang bodoh. Wajahmu ternyata juga sangat bodoh." Ujar Madara pedas, memancing emosi wanita yang menatapnya dengan tatapan yang mengintimidasi.
Mei menatap Madara dengan tatapan jengkel. Pria itu selalu saja mencela-cela apa yang berhubungan dengan dirinya.
Madara sedikit membungkuk membuka sebuah tas yang ia letakkan di dekat kakinya. Ia mengeluarkan sebuah botol biru tua yang ia bawa.
Mei masih terdiam memperhatikan gerak-gerik pria di hadapannya itu. Madara membuka botol itu dan meminum sesuatu yang ada di dalam botol itu.
Mei sempat mengernyit heran melihat sedikit perubahan ekspresi Uchiha yang satu ini saat meminum sesuatu dari botol yang pria itu bawa. Madara nampak kaget sejenak tapi ada tatapan bangga di sana.
"Kenapa anda, Uchiha-sama?" Tanya Mei heran.
"Hn?"
"Mau?" Madara menyodorkan botolnya yang masih terbuka.
Mei menatap curiga. Apakah ada yang special dari minuman yang diminum Madara? Bukankah hanya sekedar air mineral biasa?
"Tidak, terima kasih banyak." Tolak Mei gengsi.
Tidak mendengarkan penolakan Mei, pria itu tetap menjulurkan tangannya yang memegang botol.
"Anggap saja tanda terima kasih atas usulanmu tadi di ruang rapat," Ucap Madara seenaknya. "Tumben memberi usul yang masuk akal untuk perusahaan."
"Tanda terima kasih tapi sisa! Huh!"
"Ck! Terima saja."
Mei mendesah pasrah. Pemaksaan dari atasannya ini memang selalu tak pernah ada habisnya. Akhirnya dengan Mei mengambil botol itu dari tangan Madara dan langsung meminum sesuatu dari botol itu.
Sesuatu yang hambar dan aneh dapat dirasaan Mei. Wanita itu langsung menjauhkan botol itu dari mulutnya.
"Apa ini?!"
"Hah? Apa kau bahkan tak tahu yang namanya susu sepanjang hidupmu?" Madara malah balik bertanya.
Susu?
"E-eh!? Susu?" Mei nampak heran dan matanya menatap horror ke arah botol yang sudah ia letakkan di atas meja kaca di hadapannya.
"Kenapa?"
"Seperti ini kau bilang susu!?" Ucap Mei memastikan.
Madara nampak tak mengerti. "Ada yang salah?"
"Apa susu orang kaya seperti itu rasanya? Hash, aneh sekali!" Mei bergidik mengingat bagaimana rasa susu yang baru saja diminumnya.
"Kau menghina saja, ini edisi perdana aku membuat sesuatu sendiri dan seharusnya kau sebagai orang pertama yang mencoba sepatutnya bersyukur." Balas Madara tak suka mendengar susu buatannya pagi tadi dicela.
"A-apa? Kau membuat susu? Sendiri? Hahaha seorang atasan perusahan besar milik keluarga Uchiha membuat susu sendiri di usianya yang sudah super tua!" Ucap Mei tertawa keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DADDY { MADARA }
FanfictionMenceritakan kisah Madara sebagai direktur di perusahaan Uchiha sekaligus seorang single parents yang mempunyai anak-anak super bandel dan susah diatur. ["SASUKE! INI LAPTOP KAMU KAN?" "T-tapi.. mereka juga nonton pa.."] • Pairing/Character: [Madara...