Hela napas berat untuk kesekian kalinya meluncur dari bibir pucat pria bersurai hitam panjang. Matanya yang berwarna hitam memandang kosong ke luar jendela besar yang berada tepat di atas bangku tempatnya duduk di ruang kerjanya. Langit malam itu tampak muram. Tak ada setitik pun bintang yang terlihat di atas sana, hanya sinar bulan yang sesekali mengintip dari sela-sela gumpalan awan gelap.
Malam ini adalah puncak purnama.
Madara, merasa hidupnya hampa dan tidak berarti. Harta yang banyak seperti ini tidak ada gunanya, pikirnya. Semua orang yang dicintainya telah pergi. Ayahnya, ibunya, bahkan adiknya yang ia sangat cintai. Dia tidak mempunyai seseorang yang berharga lagi. Namun, soal cinta ? Jangan tanyakan itu. Madara sama sekali tidak berpikir tentang itu. Entah kenapa
Mengadopsi anak?
Madara terkekeh dengan pikirannya sendiri. Mungkin dia bisa jadi ayah tanpa harus menikah dengan orang lain. Tidak ada salahnya bukan?
Madara mengangkat tangannya utuk menyapu anak-anak rambut yang terjatuh di dahinya, mencengkeram helaian-helaian halus itu seraya memejamkan mata
" PANTI ASUHAN KONOHA "
Rumah yang sangat sederhana namun memiliki halaman yang sangat luas, rumah perlindungan untuk anak-anak yatim piatu atau anak-anak yang dengan sengaja ditinggal oleh anak-anak kecil berlarian, bermain, bergurau dan bercerita
Madara tersenyum, ia yakin hidupnya akan bewarna setelah ia mengadopsi anak-anak disini
"Madara-sama, anda berjanji akan menjaga anak ini?" Tanya seorang wanita penjaga panti berusia sekitar tiga puluh tahun
"Tentu saja. Lalu untuk apa aku kesini?"
Wanita itu menunduk kemudian memberi selebaran kertas untuk ditandatangani. Tak perlu berpikir panjang lagi, pria itu langsung setuju dan menandatangani perjanjian itu
Wanita itu kemudian tersenyum lembut kepada anak laki-laki yang berusia sekitar tiga tahun.
"Obito-kun, mulai sekarang kamu tinggal bersama papa Madara"
Madara tersenyum lalu menggendong anak itu dengan penuh kasih, seolah-olah anak itu adalah anaknya sendiri
Tak perlu waktu lama dan merasa kasihan pada Obito karena bermain dirumah sendirian, Madara berniat mengadopsi anak laki-laki lagi. Dan ia tertarik melihat Sasuke, Shisui dan Itachi
*
*
*
"Woi"
Sasuke, pemuda tampan yang kini sudah berumur 16 tahun itu berniat memanggil maid yang sedang bekerja di rumah mewah milik Madara.
Sasuke baru saja pulang sekolah dan terlihat emosi. Ia menendang meja yang terbuat dari kayu jati tersebut di ruang tamu walaupun pada akhirnya meja tersebut tidak bergerak, malah membuat kakinya sakit dan ia meringis kesakitan.
"Akh.. meja sialan!"
Kesal, Sasuke melempar lembaran kertas ulangan yang berada di tangannya hingga mengenai wajah maid tersebut
"Tuan muda, ada yang bisa dibantu?" Tanya maid tersebut menunduk dan berusaha sopan pada anak majikannya itu
Sasuke dengan songong melempar tas sekolahnya ke kursi, "aku lapar bodoh" dengan segera maid tersebut berlari dan menyiapkan apa yang diperintah Sasuke
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DADDY { MADARA }
FanfictionMenceritakan kisah Madara sebagai direktur di perusahaan Uchiha sekaligus seorang single parents yang mempunyai anak-anak super bandel dan susah diatur. ["SASUKE! INI LAPTOP KAMU KAN?" "T-tapi.. mereka juga nonton pa.."] • Pairing/Character: [Madara...