Chapter 15

449 65 13
                                    










"Tadi kenapa sih? Lo berantem?"

Sasuke, Shisui dan Sakura duduk di depan kolam menemani Itachi yang sedang galau. Merasa bersalah bahwa ia nuduh yang nggak-nggak karena sangking kagetnya walaupun belum diketahui kebenarannya. Dan setelah Itachi bercerita pada ketiganya, ketiganya sama shock-nya.

Sedangkan Obito dan Rin menghilang entah kemana sejak tadi pagi padahal hari sudah menjelang sore.

"Serius lo?" Shisui menatap Itachi tak percaya.

Itachi hanya mengangguk. Sementara onyxnya beralih memandang pohon di sekitar taman.

"Wah nggak bener nih, Obito." Sasuke geleng-geleng kepala, "Papa harus tahu—"

"Sas." Shisui menegur, "Udah kita nggak usah ribut lagi."

"Gue nggak ngajak ribut, tapi Papa harus tahu kalo kelakuan anaknya nggak bener! Berbuat tindakan asusila di villa Papa, lu bayangin dong!"

Shisui absurd. Nggak kakak, nggak adik, sama aja.

"Tapi, masa iya Obito berbuat mesum sama Rin di kamar?" Sakura memandang Itachi dengan tatapan menyelidik.

"Ya mana gue tau." Timpal Itachi mengangkat bahu, "Tapi pas gue dateng, baju ceweknya nggak karuan, rambutnya berantakan.. gimana tuh? Gimana lo bisa positif thinking ngeliat kayak begitu?"

Shisui termakan omongan Itachi, "Bener juga sih ..."

"Nah, kan!" Sasuke mencemooh ekspresi Shisui, "Mana ada? Lagian ngapain mereka berdua ke kamar? Ngapain coba?" Ulangnya dengan nada provokasi.

Mereka bertiga diam memperhatikan Sasuke yang hendak melanjutkan kalimatnya. "Ya enak-enak dong!"

"Sas." Shisui lagi-lagi menegur, "Kita nggak tau kebenarannya tapi lo jangan kegabah ngadu ke Papa. Kita tanya baik-baik aja ke Obito."

Sasuke mengibaskan tangannya, tanda kurang setuju. "Ah, elo mah. Ya dia nggak bakal ngaku lah!"






My Daddy Madara


Hari sudah beranjak malam, dan Obito masih belum menampakkan batang hidungnya. Sedikit banyak, sebagai saudara, Itachi jadi khawatir. Onyxnya menatap sang ayah yang sedang memasak dibantu oleh Mei. Ayahnya nampak tidak peduli dan asik sendiri.

"Uchiha-sama?"

Madara hanya berdehem. "Mei, ambilkan garam di lemari. Hampir saja lupa."

Mei menurut, sementara mulutnya menggerutu. "Astaga .. Kau lupa memberi garam, Uchiha-sama? Kalau kau pikunan, biar anakmu saja yang memasak. Lihat mereka, duduk seperti pelanggan dan kita pelayannya!"

Onyx Madara mengikuti perkataan Mei, melirik anak-anak dan Sakura yang duduk di meja makan seolah menunggu makanannya. Mendadak Madara heran saat tidak melihat Obito dan Rin duduk disana bersama mereka.

Tumben, apa karena kejadian tadi? Batin Madara bingung. Itachi bilang jika mereka sedang bermain game dan mendapat tantangan, mungkin Obito dan Rin marah karena hal itu. Ck, ada-ada saja.

"Hei, kalian.. dimana Obito dan Rin?"

Itachi terkesiap mendengar suara Madara. "Nggak tau Pa."

"Kok nggak tau?" Madara menatap heran. "Ini sudah malem loh, cepetan suruh duduk bareng-bareng disini. Papa sudah siapin makan malam. Lagipula, berduaan saat malam begini nggak baik."

MY DADDY { MADARA }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang