27 ─ akhir

667 103 59
                                    

Selamat membaca.
Kalo ada typo tandai, eo? ( ꈍᴗꈍ)

•••

Beomgyu mengurung dirinya di kamar. Di beberapa bagian tubuhnya terdapat luka lebam karena kemarin ayahnya menghukumnya.

Kondisi kamarnya sekarang cukup gelap meski sudah pagi karena gorden yang tak dibuka. Beomgyu juga hanya diam di kasur dan menyembunyikan dirinya di selimut.

Di luar sana, ibunya terus mengetuk dan memanggilnya agar Beomgyu keluar. Namun, Beomgyu tak mau meninggalkan tempat tidur.

Ponsel yang ada di dekatnya juga beberapa berdering karena Yeonjun meneleponnya. Tapi Beomgyu mengabaikannya hingga terdapat puluhan panggilan tak terjawab.

"Beomgyu, ayo sarapan dulu. Kau belum makan dari kemarin."

Beomgyu tetap diam. Tak berniat keluar dari kamar, juga tak berniat untuk menyahut.

"Ayahmu sudah pergi ke kantor. Ayo keluar. Biar ibu obati lukamu."

"Ibu memasak makanan kesukaanmu. Ayo keluar, Beomgyu. Ibu tak mau kau sakit. Cepatlah keluar."

"Jika kamu keluar, nanti ibu akan bicara pada ayahmu. Ibu akan berusaha untuk membuat ayahmu mengerti. Ibu janji."

Beomgyu sedikit tergiur mendengar ibunya berbicara seperti itu. Namun, apakah ibunya benar-benar bisa membuat ayahnya mengerti? Selama ini ibunya tak pernah melawan keras ayahnya.

"Buka pintunya. Kau tak percaya pada ibu? Ibu akan membuat ayahmu mengerti. Ibu janji, Beomgyu. Janji."

***

"Kemarin ibu mendatangi rumah yang kau tinggali. Namun karena tak ada orang, jadi salah satu tetangga memberitahu bahwa pemilik rumahnya berada di toko bunga, jadi ibu pergi ke toko bunga setelah mendapatkan alamatnya, dan akhirnya bertemu dengan nenek Kim."

"Ibu menceritakan semuanya tentangmu. Namun siapa sangka, ternyata ayahmu diam-diam mengikuti ibu ke Seoul dan pergi ke sekolahmu untuk membawamu pulang."

Ibunya Beomgyu memegang tangan putranya yang duduk bersebelahan.

"Maafkan ibu. Gara-gara ibu, ayahmu jadi tahu."

"Ibu dapat alamat nenek Kim dari siapa?" tanya Beomgyu.

"Kakakmu yang memberitahunya. Sebelum pergi, ibu sudah memberi alasan palsu pada ayahmu, jadi saat diperbolehkan ke Seoul, ibu merasa sangat senang," jawab ibunya.

"Aku ingin melanjutkan sekolah seniku di sana, Bu. Aku tak mau pindah," ungkap Beomgyu.

"Iya-iya. Ibu akan bicara pada ayahmu nanti."

***

Ayahnya Beomgyu duduk di kursinya. Sekarang dia berada di ruang meeting dan menunggu rekan-rekan yang lainnya datang.

"Pak Choi, kemarin kau tak masuk kerja. Apakah ada acara keluarga di rumahmu?" tanya pak Lee duduk berhadapan dengan ayahnya Beomgyu.

"Iya, Pak Lee. Kemarin ada acara keluarga."

"Sebagian orang heran karena kau tak masuk kerja. Biasanya, kan, kau jarang mengambil cuti."

"Jika tak penting, saya pasti akan tetap masuk kerja, Pak Lee."

"Pak Lee." Panggilan itu membuat pak Lee menoleh. "Selamat." Pak Kang meraih tangan pak Lee sembari duduk di kursinya yang bersebelahan.

"Saya dengar putrimu akan segera menjadi idol. Selamat," kata pak Kang.

[✓] GYUNARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang