Try

8.9K 583 18
                                    

TIDAK DIPERKENANKAN MENERBITKAN ULANG FANFIC INI DI SITUS LAIN TANPA IZIN DARI PENULIS

.:R E S P E C T:.

ENJOY YOUR READ BUT DON’T STEAL ANY CONTENT FROM THIS FANFIC

.

.

.

.

Disclaimer: Kishimoto Masashi

.

.

Bacalah fic ini di waktu senggang Anda. Jangan sia-siakan waktu utama Anda untuk baca fic ini.

Khusus untuk yang muslim, jangan lupa sholat, ya…

Sincerely,

miyazaki rully bee

.

.

.

.

Cinta pertamaku adalah juga orang yang membuatku dua kali patah hati. Aku yang pengecut ini telah dua kali ditolaknya secara tidak langsung. Memang tidak ada pernyataan cinta, dan aku juga tak pernah berani menyatakan cintaku padanya.

Namanya Uchiha Sasuke. Dia sebuah pengecualian. Seseorang yang bisa langsung dikenali dari ciri fisiknya yang rupawan, kecerdasan yang membuat banyak orang iri, dan keberuntungannya yang lain mengalir dalam darahnya. Dia seorang Uchiha.

Perasaanku yang tak bisa kucegah terjadi begitu saja. Orang romantis akan menyebutnya sebagai garisan takdir, tertulis di gugusan bintang atau semacamnya. Aku tak ingin berpandangan pesimis, tapi perasaanku memang tak ada hubungannya dengan bintang atau takdir. Cinta tak terjadi karena alasan. Cinta tumbuh semudah jamur di musim hujan. Sering kita tak menginginkannya, dan berharap tak menemukannya.

Aku bukan kutu buku. Temanku cukup meski tak banyak. Keistimewaanku memang tak bisa dibanggakan. Aku seadanya.

Saat itu musim semi. Aku masih SMP. Posisi duduk kelas diubah. Wali Kelas menginginkan suasana baru. Setelah perombakan posisi duduk, Uchiha Sasuke duduk di sampingku. Bukan sebagai pertanda, atau sinyal.

Aku tak ingat awalnya bagaimana, aku hanya ingat setiap saat dia mendengar namanya dipanggil, dia akan mengeluh. Aku tak mengerti kenapa dia bersikap seperti itu. Kami bahkan tak pernah bicara.

Kehadirannya seperti sebuah pengingat bagiku, bahwa aku bukan siapa-siapa.

Suatu ketika saat ia lupa membawa buku tugasnya, ia menggeser meja dan kursinya mendekat, untuk pertama kalinya menatap mataku, dan berbicara meski hanya terdiri dari beberapa kata saja.

Aku seperti gadis bodoh yang tersihir pesonanya yang rapuh.

Di tengah semester ada seorang murid baru. Cantik, adalah kata yang bisa kuingat begitu membayangkan gadis itu. Rambut kecokelatannya yang panjang bergelombang laksana putri dari kisah-kisah dongeng. Dengan mata biru indah dan bulu mata lentik.

Setelah itu hatiku terasa sakit.

Uchiha Sasuke mencuri hatiku. Dan setelah rasa sakit itu tinggal, aku baru sadar bahwa aku telah jatuh cinta. Karena apa, aku sungguh tak tahu.

Sebulan kemudian ayahku mendapat surat pemindahan tugas. Kami sekeluarga meninggalkan Tokyo, bermigrasi ke Fukuoka. Aku bersyukur karena bisa melarikan diri. Selama jauh darinya, pikiranku seringkali melayang pada kenangan yang tak banyak.

Kimi to BokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang