PROLOG

40.5K 2.1K 130
                                    

JENO [New Version]

Baca ini dari jalur mana?

Tim baca ulang/ baru baca?

...

Happy reading bestie!! 🖤🌷

...

     "Keputusan Papah sudah bulat untuk menjodohkan kamu dengan anak sahabat papah."

     Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di pikiran Jeno, dia tidak habis pikir dengan papahnya Kenapa dirinya harus terlibat dengan perjodohan konyol ini? apalagi semua fasilitas miliknya akan menjadi taruhannya. Cowok itu memijat pelan pangkal hidungnya semuanya begitu membuat dirinya merasa muak.

     "Lo kenapa? keliatan banget kalo lagi banyak beban." itu adalah Evan, sedari tadi ia terus memperhatikan wajah Jeno seperti sedang memikirkan sesuatu.

     Bagas yang sedari tadi hanya fokus pada game online miliknya kini beralih fokus menatap Jeno. "Iya, lo kenapa, Jen?"

     "Bokap mau jodohin gue," sahutnya dengan jujur.

     Dapat tercetak jelas wajah terkejut mereka berdua. "Lo serius?"

     "Iya, lo serius?!" sambung Bagas.

     Jeno mengangguk. "Gue serius,"

     "Cewek lo gimana?" mendengar pertanyaan dari Evan membuat Jeno tambah di buat pusing, cowok itu mengusap wajahnya gusar, "Ya nggak gimana-gimana, dia tetep cewek gue lah!"

     "Hm.. lo nerima perjodohan itu?" kini giliran Bagas yang bertanya.

     Sepertinya Jeno salah besar bercerita kepada mereka, lihatlah bukanya tenang malah banyak sekali pertanyaan.

     "Gue masih pikirin soal itu."

666

     "Bunda mau jual aku? Emangnya duit Daddy masih kurang buat ekonomi kita?" gadis itu terus mengoceh sambil berlinang airmata.

     Sintia mengusap surai putrinya, Alya adalah putri satu-satunya yang ia miliki. "Bukan gitu sayang.."

     "Terus maksudnya apa jodoh-jodohin Aku? walaupun Alya nggak punya pacar, bukan berarti nggak ada yang mau sama aku!" Alya masih terus menangis.

     Karena sudah kehabisan kata-kata untuk berbicara kepada anaknya itu, Sintia memanggil sang suami. "Kamu aja yang ngomong. Semua rencana kamu, Aku gak ikutan," wanita itu melangkah pergi.

     Reynaldi mendekat kearah putrinya. "Sayang..,"

     "Apa? pasti Daddy sama aja'kan kaya Bunda?"

     "Kamu harus percaya sama Daddy, ini mungkin yang terbaik dari Tuhan untuk kamu."

     Alya menghapus air matanya, gadis itu menatap wajah sang Daddy. "Ini yang terbaik menurut Tuhan?" suara gadis itu terdengar sendu.

     Reynaldi mengangguk seraya tersenyum. "Jalanin dengan ikhlas ya, sayang..." kecupan hangat itu mendarat di kening Alya.

666

JENO [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang