THREE

16.1K 1.7K 151
                                    

Happy reading bestiee!! 🖤🌷

666

     Senyum Alya luntur saat Jeno tak sengaja menatap kearahnya, dengan buru-buru Alya berlari ke kamarnya. Sampai di kamar Alya tak lupa mengunci pintu takut-takut jika Jeno mengejarnya dan bertanya-tanya hal yang membuat dirinya malu sendiri.

     Sedangkan di kamar sebelah Jeno tidak seceria tadi, saat melihat Alya tersenyum kearahnya perasaannya jadi campur aduk. Kenapa bisa gadis itu tersenyum saat melihat dirinya bersama perempuan lain? entahlah Jeno begitu bingung sekarang.

     "Sayang, kamu kenapa bengong?" Baby mengusap lembut wajah Jeno, sedangkan Jeno dengan spontan menatap Baby.

     "Aku nggak papa, kamu mau pulang sekarang?" gadis itu tampak menggeleng, "aku mau nginep disini, bobo sama kamu. Udah lama kita gak sedeket ini, aku kangen..." raut wajah gadis itu berubah menjadi sendu.

     Jeno tersenyum, tangan besar itu mengelus rambut bagian belakang kekasihnya. "Seriusan mau bobo sama aku?" Baby mengangguk, sudut bibir gadis itu tertarik membentuk senyum.

666

     Sedari tadi Alya terus berdiam diri didalam kamar, dia terlalu malas untuk melihat pasangan alay itu. "Mana perut laper banget,"

     "Udahlah cuek aja, pura-pura nggak liat aja."

     Gadis itu keluar kamar dengan wajah cuek, Alya tidak peduli dengan mereka, saat ini perutnya lebih penting. Saat menuruni tangga langkah gadis itu terhenti saat melihat Jeno sedang berada di dapur, terlihat cowok itu sedang menyiapkan makanan.

     "Anggap aja nggak ada orang Al." ujarnya pada dirinya sendiri, gadis itu kembali melangkah menuruni tangga dan saat melewati Jeno Alya dengan cuek berjalan tanpa melirik kanan kiri.

     Sedangkan Jeno yang menyadari kehadiran Alya melirik gadis itu sebentar lalu kembali menuangkan bumbu mie instan miliknya, Alya membuka lemari yang berisi berbagai macam mie instan miliknya sepertinya sedikit berkurang. "Lo ambil mie gue?!" ucap Alya to the point seraya menatap Jeno tajam.

     "Iya, kenapa? nggak boleh?" sungguh ekspresi cowok itu begitu menyebalkan.

     "Lo nggak izin sama gue! gue sumpahin lo sakit perut!" ucapnya dengan emosi yang sedikit menggebu.

     Karena tidak peduli dengan ocehan gadis itu, Jeno lebih memilih membawa semangkuk Indomie tersebut untuk ia berikan kepada Baby. "Ya Allah.., yang ini tolong di kabulin." ucap Alya dengan wajah memohon dan jangan lupakan tangan yang ia angkat tinggi-tinggi.

     Jeno membuka pintu kamar, cowok itu menundukkan bokongnya di atas sofa yang berada di dalam kamar, sedangkan Baby menghampiri cowok itu. "Makasih..,"

     "Abisin, aku mau mandi dikamar sebelah." Baby mengangguk, sedangkan Jeno melangkah keluar kamar.

     Dengan wajah di tekuk Alya membawa semangkuk mie instan miliknya kedalam kamar, gadis itu mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi dan dia yakin itu pasti Jeno. "Caper banget mandi dikamar mandi gue, padahal dikamar sebelah ada kamar mandi," ujar Alya, suara gadis itu bahkan dapat Jeno dengar.

JENO [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang