Happy reading bestiee!!🖤🌷
666
"Besok berangkat sekolah sama gue."
Alya menatap pemuda di sampingnya lalu kembali menatap luar jalanan. "Dapet hidayah ceritanya?" tanya gadis itu terlihat begitu mengejek.
"Itu 'kan yang lo mau?" Alya menggeleng, "Nggak juga,"
"Yaudah, pokonya besok lo berangkat dan pulang sama gue, gue maksa."
Alya hanya diam, pasrah, Lagi pula jika Alya menolak cowok itu akan tetap memaksanya.
Jeno seperti ini karena Alya adalah tanggung jawabnya, gadis itu yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya. Dan untuk Baby, gadis itu akan tetap menjadi kekasihnya sampai Jeno mengetahui kebusukannya.
Beberapa hari ini Jeno begitu mencurigai Baby, sifat yang aneh dan merasa begitu ketakutan saat Jeno ingin meminjam ponselnya. Firasat Jeno tidak mungkin salah, saat ini tugas Jeno hanya mencari tau semuanya jika yang ia pikirkan saat ini benar, tidak ada alasan lagi untuk ia terus bersama Baby.
Mobil Jeno terhenti itu artinya mereka sudah sampai dirumah. Alya segera keluar dari mobil, gadis itu membuka garasi agar Jeno memasukan mobilnya kedalam setelah itu Alya masuk kedalam rumah tanpa menunggu Jeno.
Sampai dikamar, Alya mengantungi ranselnya dan bergegas mendekat kerah lemari untuk mengambil baju ganti, gadis itu harus mandi malam ini, badannya terasa begitu lengket dan bau matahari karena tadi ia langsung kerumah sang mertua tanpa mengganti baju terlebih dahulu.
Sedangkan Jeno saat memasuki kamar ia langsung merebahkan tubuhnya tanpa mengganti baju atau membuka sepatu, mata cowok itu bahkan sudah terpejam dengan cepat.
Beberapa menit pun berlalu, Alya keluar kamar mandi tatapan gadis itu langsung beralih pada Jeno yang tertidur dengan sepatu yang masih terpasang. Alya menghampiri cowok itu, tidak ada niat untuk membangunkan.
Gadis itu berjongkok dan membuka kedua tali sepatu itu, setelah selesai Alya mengambil selimut lalu ia tutupi tubuh tegap milik Jeno. Kini giliran dirinya untuk beristirahat, gadis itu merebahkan tubuhnya di samping Jeno.
Belum beberapa menit mata itu terpejam, sebuah deringan yang berasal dari handphone membuatnya kembali membuka mata. Gadis itu menggapai ponselnya yang berada diatas nakas, Alya sedikit mengucek mata memastikan apakah benar yang menelpon dirinya adalah Kevin.
Dengan ragu gadis itu mengangkat telfon dari Kevin, Alya mencari posisi nyamannya dengan cara bersandar kepada kepala ranjang. "Halo, kenapa Vin?"
"Ganggu gak?" Tanpa sadar kepala gadis itu mengangguk, "hm.., enggak kok, santai aja hehe.." jawab Alya seraya terkekeh pelan.
"Besok mau gue jemput?"
Alya terdiam sejenak, besok Jeno juga ingin mengantarnya sepertinya Alya harus menolak ajakan Kevin saat ini. Gadis itu juga tak mungkin menyia-nyiakan kebaikan Jeno, kapan lagi cowok menyebalkan itu baik kepadanya.
"Hey, mau nggak?"
"Emm.., kayanya nggak bisa. maaf ya?" jawab Alya tak enak hati.
Tut...
Sambungan itu terputus sepihak, Alya menatap lekat ponselnya ternyata Kevin yang mematikannya. "Dih, kok?"
"Nggak jelas banget."
Karena tidak begitu mempedulikan tentang Kevin, Alya lebih memilih kembali untuk memejamkan mata. Gadis itu mencari posisi ternyamannya, Tiba-tiba saja sebuah tangan melingkar pada pinggang rampingnya, mata itu kembali terbuka dan menatap fokus manusia di depannya.
Wajah khas Jeno memang begitu memikat, cowok itu memiliki ciri khas tersendiri. "Janji nggak salting?" monolog Alya sambil menahan senyum.
Saat ini posisi Jeno sepenuhnya menghadap kearah dirinya membuat Alya tidak bisa bergerak leluasa, apalagi pelukan pada pinggangnya.
666
Pagi-pagi buta seperti ini Alya sudah terbangun, kata bunda Bella- mertuanya, jadi istri itu hari bangun pagi dan harus sigap mempersiapkan kebutuhan suami.
Walaupun Jeno begitu menyebalkan dan sering membuat dirinya kesal, tetap saja Alya tidak bisa mengubah kenyataan bawah Jeno adalah suaminya.
"Masak udah, gosok baju juga udah. Apalagi ya?" Monolognya sambil berpikir apalagi yang belum ia kerjakan.
Karena tidak ada lagi yang perlu ia kerjakan Alya lebih memilih untuk melaksanakan sholat subuh, Azan subuh baru beberapa menit yang lalu terdengar.
Selama masa pernikahan Alya dan Jeno belum pernah melaksanakan sholat bersama, Mereka selalu sholat masing-masing, Alya tak mempermasalahkannya mungkin suatu hari nanti itu akan terjadi.
Tak berselang lama Alya keluar dari ruangan yang biasa ia gunakan untuk sholat, bisa di bilang ruangan itu adalah mushola. Gadis itu menaiki satu persatu tangga untuk sampai di lantai atas, Alya harus membangunkan Jeno untuk melaksanakan sholat subuh.
Pintu kamar buka.
Gadis itu mendudukkan bokongnya pada ranjang, tangannya menggapai punggung Jeno, ia menggoyang-goyangkan tubuh cowok itu dengan brutal.
"Jeno, bangun. Sholat subuh!" pekik Alya terdengar nyaring.
Mendengar itu, Jeno menggubah posisinya menjadi telentang mata itu masih nyaman terpejam. "Jen, ayo bangun!" gadis itu kembali bersuara.
"Masih malem," sahut Jeno tanpa membuka mata.
Alya menghela napas pelan. "Ini udah jam lima lewat."
Selesai mengucapkan itu Alya bangkit dari ranjang, gadis itu lebih memilih untuk mandi.
Alya sedang tidak berminat untuk mengadu bacot dengan Jeno.
Sedangkan Jeno membuka matanya, cowok itu dengan secepat kilat keluar kamar dan pergi ke tempat dimana cowok itu biasa mengambil wudhu. Selesai mengambil wudhu dengan berjalan gontai Jeno memasuki ruangan yang Alya tadi gunakan.
Beberapa menit terlewatkan.
Jeno keluar dari ruangan itu, langkah besarnya menaiki satu persatu tangga. Matanya tak sengaja menatap jam dinding yang berada di ruang tamu. "Baru jam segini." monolognya.
Sampai di kamar cowok itu kembali merebahkan tubuhnya sesekali menatap Alya yang sedang sibuk didepan meja rias, tumben sekali gadis itu sudah rapih-rapih padahal jam baru menunjukkan pukul 05.45 pagi.
"Tumben udah rapih, ada piket?" tanya Jeno.
"Gak ada."
Jeno hanya mengangguk.
Hening sesaat sebelum Jeno kembali membuka suara. "Lo mau bantu gue?"
Alya menoleh kearah cowok itu lalu sedikit menaiki satu alisnya. "Mau?"
"Bantu apa?" Alya tidak begitu mempedulikan tawaran Jeno.
"Apapun itu, lo siap bantu gue?"
Karena tak mau menjawab Alya hanya memberi anggukan singkat.
666
KAMU SEDANG MEMBACA
JENO [New Version]
Roman pour Adolescents[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [ON GOING] 18+ JENO [ALJEN] COMEBACK DENGAN VERSI TERBAIK, SEMOGA 🖤 Rank #1 cuek [25/10/2021] Rank #1 berani [25/10/2021] Rank #5 badboy [25/10/2021] Rank #6 nikahsma [25/10/2021] Rank #8 duka [12/11/2021] Rank #10 keraskep...