Happy reading bestiee!!
666
"LO seriusan nggak apa-apa?" Alya menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang, tepat disamping Jeno. Gadis itu menatap wajah Jeno fokus, semantara Jeno meletakan benda pipih tepat di atas meja.
Netra hitamnya membalas tatapan gadisnya. "Kalo gue kenapa-napa, lo mau apa?" Mendengar jawaban kelewatan menyebalkan itu, Alya memutar matanya.
"Gue tambahin lukanya," Alya menjauhkan tubuhnya dari Jeno, netranya menatap lurus pada atap kamar.
Jeno mendekati Alya, tangannya melingkar manja pada pinggang istrinya. "Gue nggak papa, aman." Hidung mancung itu mendusel pada ketiak Alya.
"Lo sebenarnya ada masalah apasih sama Gracio?" Alya bertanya, gadis itu membenarkan posisinya menjadi menghadap pada Jeno.
Tanpa sadar rahang cowok itu mengerat, peka dengan situasi. Alya mengelus pelan rahang tegas milik suaminya. "Jangan emosi gitu, lo lagi berhadapan sama gue. Bukan dia," ujar Alya lembut.
Usapan lembut itu mampu menenangkannya. "Nggak perlu tau, sekhawatir itu lo sama dia?"
Alya berdecak. "Enggak, ngapain juga gue khawatir sama dia. Lagi pula kalo gue khawatir itu pasti sama lo." kata Alya, setiap lontarannya berhasil membuat hati Jeno menghangat.
Tak salahkan jika Jeno mulai ada rasa?
Baru saja Jeno ingin menciumnya namun dengan segera Alya menutup bibir Jeno dengan tangannya. "Kenapa?" Jeno menatap Alya sendu.
"Peluk ajaa!!!" Alya mendekap tubuh Jeno layaknya guling, sementara Jeno memejamkan matanya. Dia menyukai bagian empuk ini.
"Di peluk aja enak, apalagi di masukin." Mata Alya membelalak, "apa lo bilang?" Alya mencoba menjauhkan tubuhnya dari Jeno namun cowok itu malah semakin kuat memeluk pinggangnya.
"Apa? gue gak ada ngomong apa-apa." Alya berdecak sebal, padahal jelas-jelas dirinya mendengar ucapan mesum yang Jeno lontarkan.
"Jen, lepasin! lo nggak mau makan?" Dengan mudah Jeno memutar posisinya menjadi Alya yang berada di atas tubuh tegapnya.
Sedikit terkejut, namun Alya akan mencoba membiasakan hal-hal seperti ini. "Mau," sahutnya, netranya tak lepas memandang wajah cantik istrinya.
"Ya udah, lepasin dulu, gue buatin makan." Jeno menggeleng, cowok itu memanyunkan bibirnya. "Cium dulu," pintanya.
Tanpa pikir panjang, Alya mengecup benda kenyal itu. Jeno menahan tengkuk gadisnya lalu mengigit kecil bibir manis milik istrinya. "Sakit bego!" umpatnya kesal.
Jeno tersenyum lebar, namun di balas tamparan kecil pada pipi mulusnya. "Nggak usah senyum, bisa gila gue lama-lama." Setelah mengucapkan itu, Alya bangkit dari tubuh Jeno dan menginjakkan kakinya pada lantai yang terasa dingin.
"Al, tungguin gue." Jeno ikut bangkit dari ranjang dan melangkah pergi menyusul gadisnya.
______
Suara kicauan burung terdengar, menandakan pagi sudah datang. Manik coklat terbuka perlahan, mengucek pelan matanya lalu mengerjap beberapa kali.
Gadis itu meregangkan otot-ototnya, tubuhnya susah bergerak karena tangan kekar itu terus memeluknya posesif. Alya mengusap lembut wajah tampan itu, tangannya berhenti pada bibir pink alami milik suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENO [New Version]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [ON GOING] 18+ JENO [ALJEN] COMEBACK DENGAN VERSI TERBAIK, SEMOGA 🖤 Rank #1 cuek [25/10/2021] Rank #1 berani [25/10/2021] Rank #5 badboy [25/10/2021] Rank #6 nikahsma [25/10/2021] Rank #8 duka [12/11/2021] Rank #10 keraskep...