Bab 8

15.1K 1.7K 115
                                    

Bab sebelumnya...

Adrenalin langsung memberhentikan pekerjaannya lalu berbalik menatap datar Nicholas jangan lupa pisau potong sayur berada di tangan kanannya.

A&N

"Kenapa?" Tanya Nicholas bingung "Aku salah?" Lanjutnya lagi

"Tidak kau sangat benar!" Ngegas Adrenalin dengan wajah memerah menahan amarah "Lebih baik kamu pergi sebelum pisau ini menancap di kepala mu." Lanjutnya sambil menyodorkan pisaunya pada Nicholas

Nicholas menyeringai layaknya iblis dan itu mampu membuat nyali Adrenalin ciut. Demi Tuhan wajah Nicholas begitu menyeramkan, Adrenalin bersumpah tidak akan menginjakkan kakinya di Istana Ormanda ini setelah ibu nya sembuh.

Iya, Adrenalin pikir Nicholas adalah tamu Istana bukan Pangeran Mahkota

"Y-ya, sudah k-kalau itu mau mu." Adrenalin masih sayang nyawanya sobat jadi ia setuju saja dengan bantuan tidak masuk akal Nicholas itu lagian Nicholas hanya memeluknya tidak lebih kan?

***

"Kenapa harus pake bawang sih? Sup ayam sangat merepotkan, kamu kan jadi lelah."

"Lain kali kamu suruh saja Chef untuk buat sup ayam."

"Kamu itu kalau potong ayamnya hati-hati dong, lihat tadi saja tanganmu hampir ikut terpotong!"

"Bawang merah ini harus aku musnahkan karena membuat mu menangis."

"Itu apa sih kenapa panjang sekali, mana putih lagi."

"Adrenalin pokoknya mulai besok kamu tidak boleh ke dapur."

Hahahaha.... Hiks...

Adrenalin ingin menangis wahai pembaca!

Adrenalin pikir Nicholas hanya memeluknya ternyata mulut pria ini tidak bisa diam, apapun yang ingin Adrenalin lakukan Nicholas akan berkomentar.

Adrenalin pikir Nicholas ini orangnya irit bicara ternyata cerewetnya nauzubillah...

Selama membuat sup Ayam Adrenalin selalu saja di temani dengan kecerewetan Nicholas ingin membalas dirinya tidak punya nyali.

Dirinya pasrah saja!

Setelah menghabiskan waktu hampir setengah jam membuat sup akhirnya Adrenalin telah selesai dan kecerewetan Nicholas pun hilang bersamaan dengan empu nya, bahkan Lilis, Alma, Tata, dan Safa tiba-tiba saja muncul di depannya.

"Wah Nona sangat hebat." Puji Alma terkagum-kagum

"Benar, Nona sangat ahli sekali dalam hal memasak." Puji Tata tak kalah kagumnya dengan Alma

"Saya perhatikan sepertinya Nona sudah belajar memasak sejak kecil." Lilis ikut memujinya

Adrenalin hanya bisa bungkam, gadis itu yakin sekali para Chef itu tidak ada di dapur tadi saat Nicholas datang tapi kenapa mereka seolah-olah habis melihatnya memasak? Apa Karna Nicholas memberikan mereka sihir ilusi?

Ah... Sepertinya itu tidak mungkin, walaupun Nicholas memiliki sihir tetap saja pria itu tidak bisa menggunakan sihir ilusi yang sudah lama punah.

Mungkin saja mereka bersembunyi entah dimana saat Nicholas datang dan muncul lagi saat Nicholas pergi, yah itu mungkin saja.

Tapi...

Ah... Lupakan toh itu bukan urusannya. Adrenalin hanya menanggapi mereka dengan senyum manisnya lalu segera keluar dari dapur dengan nampan berisikan sup ayam dan bubur.

PEMERAN FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang