Bab 28

1.8K 115 26
                                    

Happy Reading

Adrenalin melihat sekelilingnya, sejauh mata memandang hanya terdapat rerumputan. Dia jadi merasa deja vu, tempat ini adalah tempat dimana dia bertemu dengan sosok Eni saat diracuni oleh Virginia

Matanya menyendu apakah dia akan bertemu dengan sosok Eni. Adrenalin berharap begitu

"Alin," panggilan lembut dari arah belakangnya membuat Adrenalin dengan cepat memutar tubuhnya ke belakang

Bisa dia lihat sosok Eni yang tampak cantik dengan balutan gaun merahnya tengah tersenyum cerah kearahnya

"Terimakasih, berkat mu aku bisa bebas," katanya tulus.

Adrenalin hanya diam menyaksikan padahal kalau dipikir-pikir dialah yang harusnya berterimakasih. Bebas apanya? Adrenalin justru yang membuat wanita cantik itu tidak bebas, terkurung dalam kegelapan yang tak berujung.

Eni memegang ujung dress nya lalu membungkuk sopan, memberikan hormat ala bangsawan kepada sosok Agung dihadapannya

"Hormat saya kepada Mother World," anggun nya "Saya berharap bisa menjadi salah satu cahaya yang menerangi Mother World," ucapnya penuh harap

Adrenalin tersenyum "Aku menerima Virginia sebagai salah satu cahaya ku," jawab Adrenalin tegas namun tidak menghilangkan nada kelembutannya

Kini Adrenalin mulai paham akan dirinya sendiri, sedikit demi sedikit dia mulai tau akan jati dirinya yang sebenarnya. Jiwanya  tidak bertransmigrasi, jiwanya hanya ingin kembali ke raga aslinya bukan raga palsunya

Sejak awal dia tidak bertransmigrasi dan itu adalah faktanya

Mendengar jawaban Adrenalin Eni semakin melebarkan senyumnya, perlahan jiwa Eni mulai menjadi serpihan cahaya yang diterbangkan oleh angin ke arah Adrenalin

Muncul antariksa dibelakang tubuh Adrenalin dan serpihan jiwa Eni masuk kedalamnya dan menjadi setitik cahaya yang memperindah antariksa tersebut.

"Terimakasih Eni atas semuanya," gumam Adrenalin sambil tersenyum lembut, setitik air mata jatuh membasahi pipinya.

Bagaimana pun juga tanpa pengorbanan Eni dia mungkin tidak akan pernah kembali pada tubuh aslinya dan akan selamanya mendekam pada tubuh palsunya

***

"Yang Mulia Putri Mahkota, sudah waktunya anda bangun."

Guncangan pelan pada tubuhnya membangunkan Adrenalin pada dunia maya yang dibuatnya. Objek pertama yang dilihatnya adalah Levina yang tersenyum cerah kepadanya

"Selamat pagi Levina," gumam Adrenalin pelan sembari menyandarkan tubuhnya pada sandaran kasur dengan mata yang masih layu

Ingin tertutup kembali.

"Ayo mandi Yang Mulia, saya sudah menyiapkan air hangat untuk anda," Levina berujar cerah

Adrenalin mengangguk pelan, lantas turun dari kasur di bantu Levina. Jika Levina tidak membantunya sudah di pastikan dia akan oleng karena masih mengantuk.

Levina dengan sabar menuntun majikannya ke kamar mandi.

***

Pagi hari yang mendung, dengan awan-awan kelabu yang menggelayuti langit, Putri Mahkota Adrenalin dan Putra Mahkota Nicholas menghadiri pemakaman Virginia dengan hati yang penuh kesedihan. Mereka berdua mengenakan gaun dan jubah hitam yang mengisyaratkan duka yang mendalam.

Putri Mahkota Adrenalin, dengan wajah yang suram, mengenakan selendang hitam yang menggantung di belakangnya. Matanya yang indah dan berkilauan menjadi suram oleh kehilangan yang baru saja dialaminya. Rambut panjangnya dibiarkan terurai, memberikan tampilan yang anggun dan terpilin dalam kesedihan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PEMERAN FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang