Happy Reading
Adrenalin melihat sekelilingnya, sejauh mata memandang hanya terdapat rerumputan. Dia jadi merasa deja vu, tempat ini adalah tempat dimana dia bertemu dengan sosok Eni saat diracuni oleh Virginia
Matanya menyendu apakah dia akan bertemu dengan sosok Eni. Adrenalin berharap begitu
"Alin," panggilan lembut dari arah belakangnya membuat Adrenalin dengan cepat memutar tubuhnya ke belakang
Bisa dia lihat sosok Eni yang tampak cantik dengan balutan gaun merahnya tengah tersenyum cerah kearahnya
"Terimakasih, berkat mu aku bisa bebas," katanya tulus.
Adrenalin hanya diam menyaksikan padahal kalau dipikir-pikir dialah yang harusnya berterimakasih. Bebas apanya? Adrenalin justru yang membuat wanita cantik itu tidak bebas, terkurung dalam kegelapan yang tak berujung.
Eni memegang ujung dress nya lalu membungkuk sopan, memberikan hormat ala bangsawan kepada sosok Agung dihadapannya
"Hormat saya kepada Mother World," anggun nya "Saya berharap bisa menjadi salah satu cahaya yang menerangi Mother World," ucapnya penuh harap
Adrenalin tersenyum "Aku menerima Virginia sebagai salah satu cahaya ku," jawab Adrenalin tegas namun tidak menghilangkan nada kelembutannya
Kini Adrenalin mulai paham akan dirinya sendiri, sedikit demi sedikit dia mulai tau akan jati dirinya yang sebenarnya. Jiwanya tidak bertransmigrasi, jiwanya hanya ingin kembali ke raga aslinya bukan raga palsunya
Sejak awal dia tidak bertransmigrasi dan itu adalah faktanya
Mendengar jawaban Adrenalin Eni semakin melebarkan senyumnya, perlahan jiwa Eni mulai menjadi serpihan cahaya yang diterbangkan oleh angin ke arah Adrenalin
Muncul antariksa dibelakang tubuh Adrenalin dan serpihan jiwa Eni masuk kedalamnya dan menjadi setitik cahaya yang memperindah antariksa tersebut.
"Terimakasih Eni atas semuanya," gumam Adrenalin sambil tersenyum lembut, setitik air mata jatuh membasahi pipinya.
Bagaimana pun juga tanpa pengorbanan Eni dia mungkin tidak akan pernah kembali pada tubuh aslinya dan akan selamanya mendekam pada tubuh palsunya
***
"Yang Mulia Putri Mahkota, sudah waktunya anda bangun."
Guncangan pelan pada tubuhnya membangunkan Adrenalin pada dunia maya yang dibuatnya. Objek pertama yang dilihatnya adalah Levina yang tersenyum cerah kepadanya
"Selamat pagi Levina," gumam Adrenalin pelan sembari menyandarkan tubuhnya pada sandaran kasur dengan mata yang masih layu
Ingin tertutup kembali.
"Ayo mandi Yang Mulia, saya sudah menyiapkan air hangat untuk anda," Levina berujar cerah
Adrenalin mengangguk pelan, lantas turun dari kasur di bantu Levina. Jika Levina tidak membantunya sudah di pastikan dia akan oleng karena masih mengantuk.
Levina dengan sabar menuntun majikannya ke kamar mandi.
***
Pagi hari yang mendung, dengan awan-awan kelabu yang menggelayuti langit, Putri Mahkota Adrenalin dan Putra Mahkota Nicholas menghadiri pemakaman Virginia dengan hati yang penuh kesedihan. Mereka berdua mengenakan gaun dan jubah hitam yang mengisyaratkan duka yang mendalam.
Putri Mahkota Adrenalin, dengan wajah yang suram, mengenakan selendang hitam yang menggantung di belakangnya. Matanya yang indah dan berkilauan menjadi suram oleh kehilangan yang baru saja dialaminya. Rambut panjangnya dibiarkan terurai, memberikan tampilan yang anggun dan terpilin dalam kesedihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMERAN FIGURAN
FantasySeorang gadis yang berasal dari dunia nyata tiba - tiba saja masuk kedalam novel yang habis di bacanya tadi malam. Gadis itu menjadi sosok yang menyandang gelar The most beautiful girl in the world dan hanya menjadi seorang figuran dalam novel itu...