Bab 27

3.8K 282 23
                                    

~ Happy Reading ~

Brakk

Seorang pemuda yang duduk malas sambil memeriksa beberapa dokumen sama sekali tidak terusik akan kehadiran seseorang yang main menerobos masuk kedalam ruang kerjanya.

Karena baginya itu sangat tidak penting

"Kau harus membantuku, Alava." Victoria berdiri tepat di hadapan pemuda yang sama sekali tidak meliriknya

Menjengkelkan memang namun saat ini dia sangat membutuhkan bantuan pemuda yang hanya dia tau namanya Alava itupun hanyalah nama samaran. Padahal jelas-jelas, sudah hampir bertahun-tahun mereka menjalin kerja sama dan Victoria yakin pemuda itu tau semua tentang dirinya.

Sangat tidak adil!

"Apa?" Alava bertanya acuh tak acuh sangat tidak minat sekali

"Lindungi aku bagaimanapun caranya, Xion mengincarku," mohon Victoria. Walaupun dia tidak tau tentang siapa Alava namun satu yang pasti,

Pemuda itu bisa melindunginya

"Tidak penting," sangat tidak penting menurutnya. Untuk apa dia mengurusi beban? Tidak ada gunanya

Victoria mengeraskan rahangnya, dia tau akan seperti ini namun dia tidak menyangka merasa terhina seperti ini. Tapi dia bisa apa? Hidupnya saat ini berada di ambang antar hidup dan mati

Secepat kilat nenek tua itu bersimpuh menjatuhkan harga dirinya yang setinggi langit untuk pertama kali dalam hidupnya

"Aku mohon lindungi aku," mohon Victoria semelas mungkin "Kamu tidak mungkin kan kehilangan aku kan? Aku masih berguna, dia masih berada dia genggaman ku," hanya ini satu-satunya cara agar pemuda itu mau mempertahankannya

"Percaya diri sekali," dengus Alava yang kini sedikit melirik singkat nenek reyot itu

Mendengar itu Victoria jantungnya berdetak cukup kuat, bulir keringat dingin mulai membasahi wajahnya. Bagaimana ini? Dia menggigit bibirnya yang kering. Ketakutan dan kepanikan mulai menguasainya.

"Tapi saya suka, anda beruntung kali ini."

Setelah berkata seperti itu, Alava menatap sejenak Victoria membuat nenek tua itu mulai di liputi cahaya merah yang perlahan-lahan membuat tubuh Victoria yang tadinya macam nenek tua berubah menjadi seorang wanita dewasa yang cantik.

Victoria mengerjap sejenak, dia melihat tangannya yang kembali seperti semula lalu menyentuh kedua pipinya, tidak keriput ataupun kasar, pipinya halus dan tentu saja sangat nyaman di sentuh.

Wanita itu menatap tak percaya pada Alava yang kini kembali fokus pada dokumen-dokumen diatas meja kerja pemuda itu.

Bagaimana bisa pemuda itu...

Ah, Victoria tidak bisa berkata-kata. Ini terlalu mengejutkan untuknya

"Lucifer, lindungi dia." Perintah Alava mutlak

Seorang pria bertanduk dua muncul dari balik bayangan Alava, rupa pria itu sangat menyeramkan terlebih aura kematian yang sangat kental menguar darinya.

Victoria melotot sedetik kemudian wanita itu pingsan karena tak kuat menghadapi aura yang di keluarkan pria bernama Lucifer tersebut. Alava hanya acuh tak acuh karena sekali lagi itu sangat tidak penting baginya

Brakk!!

Baru saja Lucifer hendak membawa pergi Victoria, pintu kerja Alava kembali di dobrak secara paksa hingga terbuka lebar. Sosok yang tak kalah menyeramkan dari Lucifer masuk kedalam ruang kerja itu

Dia Satan.

Menatap sinis sosok yang sangat ingin di hancurkannya namun sayangnya selalu gagal sedangkan Lucifer hanya memunculkan smirknya lalu tersenyum ceria

"Ohh, adik ku tersayang. Bagaimana kabar mu?" Lucifer berucap manis setelahnya di terkekeh ringan "Tentu saja baik, kau kan hidup enak menjadi babu bajingan itu,"

Tentu saja Satan sangat tau siapa bajingan yang disebutkan pria bangsat itu yang sialnya Kakak kandungnya sendiri. Oke lupakan, Satan sama sekali tidak menganggap pria itu sebagai kakaknya lagi sejak dia pergi begitu saja meninggalkan neraka yang hampir jatuh kedunia

Alava?

Pemuda itu entah menghilang kemana intinya sejak Satan mendobrak pintu kerjanya dia sudah tidak ada di tempatnya. Alasannya tentu saja masih sama, tidak penting baginya! Lebih baik dia pergi dari pada melihat drama adik kakak yang sangat memuakkan itu

"Cih, kau sedang menyindir dirimu sendiri yah," Satan berdecih yang tidak mau kalah dengan iblis keji itu

Lucifer menaikkan sebelah alisnya "Apa maksudmu?"

"Rupanya kau semakin bodoh yah," Satan menepuk jidatnya pelan "Oh Satan kenapa kamu melupakannya? Tentu saja menjadi babu binatang kan mestinya harus bodoh!" Sarkasnya 

Bukannya tersinggung Lucifer justru tertawa "Ternyata kamu masih sama yah, mulut mu itu hanya bisa membual." Dia mengusap sudut matanya yang berair sedetik kemudian pria itu melesat cepat dan langsung mencekik Satan yang kini menatap dirinya datar.

"Bagaimana? Menjadi Raja Iblis sangat memuakkan bukan?" Bisiknya ditelinga Satan

Satan tak mau kalah, dia balas mencekik Lucifer dengan seringai kejinya "Memuakkan katamu hm? Sama sekali tidak bajingan!" Setelah mengatakan itu, dia langsung memberikan bogeman mentah tepat di rahang Lucifer

Sukses membuat Lucifer terpental cukup jauh. Satan mengibas telapak tangannya yang tadi habis memberikan Lucifer bogeman, jujur saja tangannya terasa mati rasa, dia seperti meninju baja.

Lucifer mengusap rahangnya, pria itu menatap remeh sang adik "Cuman ini? Cuman ini rasa pukulan mu yang membara itu? Ck, aku seperti di gigit semut saja," decaknya

Lucifer secepat kilat menghampiri Satan lalu memberikan tendangan yang dengan gesit Satan menghindar, Lucifer kembali memberikan tendangan dan lagi Satan dapat menghindarnya namun tanpa di duga Lucifer memberikan satu pukul tepat di pelipis Satan yang tidak bisa dihindari oleh sang empu.

Tidak berhenti sampai di situ Lucifer dengan cepat memberikan tendangan telah di kepala Satan hingga membuat Raja Iblis itu oleng bahkan hampir tumbang jika saja dia tidak cepat-cepat mengendalikan dirinya sendiri

"Cih membosankan," Lucifer berdecih lantas menghampiri Victoria yang masih pingsan atau mungkin pura-pura pingsan saat ini

Dengan enteng dia mengangkat Victoria seperti karung beras lalu pergi begitu saja "Kau sangat mengecewakan!" Setelah itu hanya ada keheningan, Lucifer telah pergi menggunakan teleportasi meninggalkan Satan

Rahang pria itu mengeras sekali lagi dia kalah dengan Lucifer dan itu sangat-sangat memalukan. Dia bukan kalah masalah kekuatan justru Satan tidak yakin apakah Lucifer bisa bertahan 5 menit kalau dia serius melawan.

Lucifer La Embers

Pria itu adalah Raja Iblis pertama, Raja Iblis meninggalkan begitu saja jabatannya hanya demi menemani si penghianat sialan itu atau bisa di katakan Kakak Tuannya

Satan tidak membenci Lucifer yang tidak lain adalah kakak kandungnya sendiri, dia hanya benci pada Kakak Tuan nya yang hanya dia tau bernama Helios Golden D Xylon, dia telah menghasut kakaknya untuk meninggalkan Neraka sehingga Satan yang merupakan keturunan terakhir harus menjabat sebagai Raja Iblis.

Satan itu sangat malas, semua sifat pada tujuh dosa besar semua ada pada dirinya.

Bukan Satan sekali kalau harus mengurusi sesuatu yang merepotkan menurutnya.

Oleh karena itu bagaimanapun caranya dia harus membuat Lucifer kembali memimpin Neraka, dia tidak mau sesangsara.

To Be Continued .

Masih kepo gak akan kelanjutannya? Komen yah kalau masih kepo hehe

Yang mau tanya seputar cerita ini silahkan, saya akan berusaha menjawab bahkan mungkin sampai kasih spoiler hehehe

PEMERAN FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang