Bab 26

3K 277 31
                                    

Happy Reading


"Adrenalin!!!"

Nicholas datang dan hendak menarik tangan Adrenalin agar tidak meraih tubuh Virginia. Namun sayang dirinya terlambat, Adrenalin saat ini sudah memeluk tubuh Virginia yang tak sadarkan diri dengan bayangan hitam yang melingkupi tubuh Virginia

Wajah Nicholas mengeras dengan tatapan yang menyorot tajam bayangan hitam yang dengan cepat mengelilingi tubuh Adrenalin.

"Kebebasan... kebebasan... kebebasan... kebebasan..." Bayangan hitam itu terus mengulangi perkataan  seolah kebebasannya selama ini berada didepan matanya

Namun baru saja menyetuh sehelai rambut Adrenalin, muncul cahaya keemasan bercampur merah yang menyinari tubuh sekitar Adrenalin hingga perlahan-lahan mulai melahap habis bayangan hitam itu.

Mata Adrenalin yang terbuka perlahan terangkat, memperlihatkan wajahnya yang dingin dan sangat angkuh. Iris perempuan itu seperti kobaran api yang menyalah

"Kau telah membangunkan Ratu Amarah Victoria," geram Nicholas tertahan

Banyangkan hitam itu mulai menghilang "Sial, sial, sial, sial, SIALAN KAU ADRENALIN!! KAU TAk akan kuam..." bayangan hitam itu menghilang sepenuhnya dengan suaranya yang ikut menghilang.

Nicholas kini mengalihkan tatapannya pada Adrenalin yang masih dikuasai oleh amarah sambil memeluk tubuh tak bertenaga Virginia, gadis itu sama sekali tidak menghiraukan bayangan hitam yang sudah dimusnahkan dari muka bumi.

Wajah dingin dan angkuh Adrenalin perlahan melembut saat netranya menangkap sosok yang sangat dikenalinya tengah berdiri tidak terlalu jauh darinya

"Athena," panggil Nicholas lembut dengan senyum yang jarang pria itu perlihatkan.

Adrenalin balas tersenyum lembut, dia menjentikan jarinya seketika muncul awan yang menjadi tempat berbaring Virginia

"Xion," Adrenalin berlari dan langsung masuk kedalam pelukan hangat yang sangat dirindukannya "Aku sangat merindukan mu, Xion." Dia semakin mengeratkan pelukannya "Jangan pergi lagi, dia sangat jahat Xion. Kakak mu sangat jahat!" mohon Adrenalin dengan suara yang bergetar

Nicholas mengeratkan pelukannya "Tenanglah, semua akan baik-baik saja," dia mengusap lembut surai tunangannya "Istirahatlah," setelah mengatakan itu tubuh Adrenalin ambruk dalam pelukan Nicholas.

Gadis itu tertidur dengan wajah yang sangat damai. Nicholas mencium kedua mata Adrenalin penuh sayang sebelum matanya menyorot dingin kedepan "Beraninya mereka,"

***

"SIALAN!!"

Prang!!

Victoria melempar vas bunga kesembarang arah hingga pecah, dada nenek tua itu naik turun dengan nafas yang memburu. Wajahnya memerah pertanda dia sangat marah besar

"Sialan kau Xion!" geramnya tertahan

Tubuhnya yang sudah tua semakin tua kala sebagian kekuatannya dimusnahkan begitu saja oleh Nicholas. Padahal tadi tinggal sedikit saja dia bisa kembali muda saat berhasil menyerap tubuh Adrenalin.

Tapi sialnya Nicholas berhasil menggagalkannya

Bahkan sampai memusnahkan setengah kekuatannya

Kini dia akan terjebak selama-lamanya di tubuh keribut dan beruban ini. Dia bahkan tidak kuat lagi hanya untuk marah-marah seperti tadi.

Tenaganya terkuras banyak.

Victoria sungguh dibuat semakin dendam sampai kesumat pada Putra Mahkota Kekaisaran Aztraxtafal itu.

Feeroz yang menyaksikan semua amukan Victoria hanya menghela nafas "Tenanglah Victoria,"

"Apa kau bilang?!" Amuk Victoria menatap tajam Feeroz yang tengah duduk santai sambil menyesap teh yang di sediakan oleh dirinya

Victoria melangkah maju menghampiri pria kurang ajar itu. Masih teringat dengan jelas ulah Feeroz yang tidak mengatakan yang sebenarnya pada dirinya, Victoria hampir dibuat depresi. Jika dari awal Feeroz memberitahukan identitas Adrenalin yang sebenarnya, dia pasti akan mencari mangsa lain.

Victoria itu masih waras untuk tidak macam-macam dengan Ruler Queen.

"Jangan terus marah-marah, wajahmu jadi terlihat lebih menyeramkan berkali-kali lipat," entah ini hinaan atau bukan yang pasti itu cukup memancing amarah Victoria sampai ke tanduk

"Kau pikir aku jadi seperti ini karena siapa, hah?! Karena kau bajingan!" sentak Victoria sambil menunjuk-nunjuk Feeroz yang masih tampak santai

"Memangnya aku meminta bantuan mu? Tidak kan? Kebodohan mu itu sudah tidak tertolong lagi," sarkas Feeroz, dia sedikit kesal dengan Victoria yang koar-koar tidak jelas.

Bikin telinganya sakit saja!

Victoria melotot tak percaya, tega sekali Feeroz berkata seperti itu setelah dirinya hampir mengorbankan nyawanya demi menyelamatkannya.

"Lebih baik kau pergi dari kediamanku sekarang juga, sebelum kerumakan wajah sok angkuh mu itu," Victoria lelah, lebih baik dia mengusir Feeroz sekarang juga daripada dia semakin depresi menghadapi pria tidak tau berterimakasih seperti Feeroz

Feeroz mengangguk lantas bangkit dari duduknya "Lagipula aku juga hendak pergi karena bisa-bisa mataku rusak melihatmu lama-lama," setelah mengeluarkan ucapan menyakitkan itu, dia langsung pergi menggunakan portal

Seperempat siku muncul di wajah keriput Victoria

"FEEROZ, BIADAP KAU SIALAN!!" Makinya menggelegar dikediamannya.

Bahkan burung-burung yang ada di sekitar rumahnya langsung berterbangan, saking kagetnya

***

Nicholas menatap hangat wajah gadisnya yang tengah tertidur lelap, tangan pria itu terulur untuk menggenggam tangan mungil Adrenalin. Dibawanya punggung tangan Adrenalin untuk di kecup nya

Adrenalin menggeliat, perlahan kelopak matanya terangkat memperlihatkan iris aquamarine nya, dia mengerjap-ngerjap sejenak untuk menyesuaikan pengelihatannya.

Adrenalin kembali mengingat kejadian yang dialaminya beberapa saat lalu, mata gadis itu langsung memanas sedikit tersentak saat merasakan usapan lembut ditangannya

Dia melihat ke arah sang empu tangan yang tidak lain adalah tunangannya sendiri. Adrenalin bangkit dari tidurnya lalu berhamburan kedalam pelukan Nicholas, dia butuh tempat untuk bersandar saat ini dan Nicholas adalah orang yang tempat

Nicholas yang mengerti mengusap punggung tunangannya saat itu juga Adrenalin langsung menumpahkan tangisannya "Al, hiks... Eni... hiks..." Adrenalin tidak bisa berkata-kata dadanya terlalu sesak

Adrenalin bisa merasakan betapa menderitanya hidup Virginia selama ini, entah bagaimana bisa saat dia memeluk tubuh Virginia ingatan-ingatakan masa kecil Adrenalin asli dan Virginia masuk kedalam ingatannya tidak sampai disitu, semua yang Virginia telah alami Adrenalin melihatnya.

Begitu mengerikan dan menyedihkan!

Virginia selama ini menjadi boneka hidup yang di kendalikan sesuka hati oleh bayangan hitam yang tidak lain sebagian dari kekuatan Victoria.

"Jangan nangis, Nona Floret baik-baik saja." Nicholas berusaha menangkan Adrenalin, dia sangat tidak suka melihat gadisnya menangis

Adrenalin terus menangis bahkan sampai sesunggukkan, hingga beberapa menit kemudian gadis itu kembali terlelap karena lelah menangis. Nicholas mencium kedua mata Adrenalin penuh sayang membuat mata yang membengkak itu mulai kembali seperti semula

Dengan hati-hati dia membaringkan tubuh Adrnalin

Cup

"Selamat tidur sayang, mimpi yang indah." Setelah mengatakan itu Nicholas pergi dari kamar Adrenalin dengan rahang yang mengeras.

Victoria harus dia musnahkan karena wanita tua itu dengan begitu lancang telah membuat gadisnya menangis!!

To Be continued

Part ini bagus gak wahai saudaraku???

PEMERAN FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang